Follow anjrot.....
.
.
.Pagi ini Nara sudah bersiap-siap untuk pergi senam bersama ibu-ibu kampus sini, beberapa Minggu terakhir ini setelah menjadi istri kepala desa Nara selalu aktif berkegiatan bersama dengan ibu-ibu kampung, dan tepatnya hari Minggu di adakan senam bersama di lapangan sepak bola dekat dengan rumahnya.
"Mas, aku pergi dulu ya, kopi sama cemilan nya udah aku siapin" Abhi yang sedang fokus dengan iPad nya melirik sng istri yang tengah siap dengan baju olahraga tak lupa perempuan itu membawa kipas angin kecil di tangannya.
"Hemm..." Abhi hanya membalas dengan deheman, setelah itu Nara pamit dengan mencium tangan suami nya.
Ibu hamil satu ini sangat terlihat bersemangat dia berolahraga kecil ketika berjalan menuju lapangan seraya memegang otot-ototnya.
"Pagi Bu kades.." sapa ibu-ibu yang sudah sampai terlebih dahulu di lapangan.
"Pagi juga, udah pada siap semuanya??" Tanya Nara kepada para ibu-ibu dihadapannya
"Siap atuh Bu..." Balas mereka dengan kompak.
Nara beserta ibu-ibu lainnya melakukan pemanasan terlebih dahulu setelah itu di lanjut dengan senam, Nara yang memang suka sekali dengan olahraga sejak dulu tentu saja menyukai program yang sering di selenggarakan oleh ibu-ibu di kampungnya tersebut, hanya saja setelah hamil Nara sering istirahat sejenak ketika senam karena perempuan itu kerap kali merasakan kecapean.
Satu jam sudah berlalu, Nara dn ibu-ibu lainnya menyudahi kegiatan senam kini mereka tengah beristirahat duduk di tepi lapangan.
"Ibu nampak gemukan ya sekarang, saya jadi iri deh dulu pas hamil boro-boro bisa makan nasi atau makanan lain, nyium nya saja sudah mual-mual sama muntah" Nara tersenyum kecil mendengar penuturan Bu Sarah tersebut
"Iya Bu Alhamdulillah, pas saya tahu hamil pun saya gak ngerasain gejala-gejala orang hamil pada umumnya, bahkan sekarang saya lebih suka makan sama tidur jadi hamil baru enam Minggu tapi kiloan sudah naik lima kilo" Nara memang banyak bersyukur untuk kehamilan pertamanya ini, karena jika di bandingkan dengan perempuan lain yang hamil di trimester pertama Nara bisa di katakan ibu hamil yang tidak neko-neko soal makanan dan dia memakan makanan yang di mau tanpa harus memuntahkannya.
"Alhamdulillah bu, sehat-sehat ya.., soalnya ibu beruntung banget bisa lancar hamil pas trimester pertama" Nara bersyukur karena selama ini dia di kelilingi oleh orang-orang yang baik, apalagi para tetangga yang sangat ramah dan juga saling peduli kepadanya.
"Iya Bu, pasti banget itu mah..."
Di perjalanan pulang Nara dan ibu-ibu lain masih tampi asik dengan obrolannya, namun Nara cukup terkejut melihat wanita setengah baya yang tengah berlari dengan wajah penuh tangis dan jug ketakutan.
"Bu,... Tolongin anak saya.. hiks...!" Nara melihat sosok tetangga kampung sini yang tengah menangis
"Loh Bu Jamal, kenapa??!" Tanya Nara berbarengan dengan ibu-ibu lainnya
"Anak saya Bu... Dari semalam badan nya panas, pas saya liat tadi, tubuhnya banyak luka-luka tolong Bu, saya bingung harus bawa anak saya kemana, saya gak punya kendaraan suami saya masih belum pulang dari kota.." Nara faham dengan situasi saat ini, dia merasa iba dengan perempuan yang usianya hampir sama dengan sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Abhi (END)
RomanceGimana rasanya nikah sama laki-laki mirip kanebo kering, sok dingin tapi nafsuan..... jangan lupa follow