Haloo.. i come back
Selama beberapa bulan menikah dengan Abhi, Nara selalu merasa di perlakukan dengan baik oleh suaminya baik itu dari segi lahir maupun batin. Terkadang Nara merasa sangat bersyukur karena di berikan suami seperti Abhi yang memang memberikan perhatian dan kasih sayang dengan caranya sendiri yang berbeda dari orang lain, tetapi Nara juga sering merasa bingung dengan perasaan Abhi yang sangat sulit di tebak, karena jujur saja bagi Nara mencintai Abhi tidak membutuhkan waktu yang lama apalagi Nara juga sudah menaruh hati kepada laki-laki itu ketika pertama kali bertemu, tetapi Nara masih bingung dengan perasaan Abhi terhadapnya.
Memasuki bulan ke lima, perut perempuan itu terlihat membuncit bahkan Saka sang adik hanya berdecak kesal melihat sang kakak yang dulu selalu menjaga image serta postur tubuhnya kini perempuan itu menjelma menjadi ibu hamil yang bukan hanya perutnya saja yang membesar tetapi hampir seluruh badan kakaknya juga ikut melebar.
"Teh.. udah, ini jatah aku, kenapa teteh makan juga sih?!!" Decak kesal terlihat dari wajah saka yang kini melihat sang kakak tengah asik memakan sate ayam bagiannya, padahal perempuan itu tadi sudah habis beberapa puluh tusuk sebelum mengambil jatahnya.
"Teh!!! Gak baik makan sate banyak-banyak kasian ponakan aku nanti dia mabok sate!!!" Kesabaran Saka sudah mulai menipis sedangkan perempuan hamil itu menatap Saka dengan wajah yang sangat tidak ramah sambil mengunyah sate di dalam mulutnya.
"Tapi kan teteh masih pengen makan sate!!" Balas Nara dengan nada ketus dan kembali mengambil tusukan sate.
"Nara!!!!" Suara dingin dan menusuk itu mampu menghentikan Nara mengunyah sate di dalam mulutnya, sementara itu Saka tersenyum penuh kemenangan ketika kakak iparnya datang.
"Kamu sudah makan sate banyak sekali, jadi berhenti kasian sama bayi nya!" Abhi kembali berucap menatap istrinya tanpa ekspresi, sementara Nara terlihat ingin sekali menangis melihat wajah suaminya.
"Ta...Pi.. kan aku masih belum kenyang mas.." Terlihat wajah Nara yang berkaca-kaca dengan bibir yang bergetar ketika menjawab ucapan suaminya.
"Lebih baik kamu makan buah, gak baik makan sate apalagi bumbu kacang yang mengandung kolesterol , kamu denger kan ada yang saya bilang??!" Nara dengan perasaan kesal, marah dan sedih yang bercampur aduk akhirnya perempuan itu berlari pergi dengan wajah yang sudah menangis.
Setelah hamil memang Nara menjadi sangat sensitif tetapi Nara juga selalu merasa kesal dengan sikap suaminya yang selalu bersikap bossy dan seakan-akan semua hal yang dia perintahkan harus di jalankan dengan baik, tanpa melihat siapa orang yang sedang berbicara dengannya.
Melihat istrinya yang pernah Abhi hanya menghela nafas dan berniat menyusul namun ibu mertuanya datang menghampiri dengan wajah penasaran
"Istri kamu kenapa ko pergi? Kelihatannya kaya sedih begitu??" Tanya sang ibu mertua.
"Biasalah Bu, si teteh susah di bilangin terus ngambek!" Belum juga Abhi menjawab, saka lebih dulu menimpali sang ibu dengan wajah tanpa berdosa.
"Ngambek gimana saka? Teteh kamu kan lagi hamil gak baik bikin ibu hamil sedih loh!!" Balas ibu mertuanya.
"Tadi Nara sudah makan sate banyak sekali Bu, Saka dan saya sudah memperingatkan untuk berhenti makan karena tidak baik untuk kesehatannya tapi Nara seperti tidak mengerti dan tetep ingin makan sate" Jelas Abhi.
"Ibu hamil memang seperti itu nak Abhi, lebih baik nak Abhi susul soalnya kalau sudah merajuk ibu hamil tuh susah sekali buat di bujuk, gak baik juga bikin ibu hamil sedih!" Abhi hanya mengangguk mengiyakan perkataan ibu mertuanya dan laki-laki itu langsung izin untuk menyusul sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Abhi (END)
RomanceGimana rasanya nikah sama laki-laki mirip kanebo kering, sok dingin tapi nafsuan..... jangan lupa follow