25

9.6K 300 3
                                    

Buat kalian yang suka baca cerita aku bisa support cerita ini dengan memberikan sedikit traktiran kalian di
https://trakteer.id/nu_ha/tip
(Lik ada di bio)

.
.

"Hati-hati ya mas di jalannya, jangan ganjen sama perempuan lain kalau udah selesai kerjanya langsung pulang!" Kali pertama di tinggal keluar kota setelah menginjak trimester ketiga, sedari pagi tadi Nara memang cukup berdrama ketika akan di tinggal oleh suaminya, padahal laki-laki itu hanya pergi satu hari satu malam saja.

"Iya, kamu mau nitip apa?" Abhi mengusap punggung istrinya yang berada didalam pelukannya.

"Pengen bika ambon mbak putu, tapi nanti pulangnya pengen di bawain lobster juga mau bikin seafood saus Padang, tapi kamu janji ya jangan gatel-gatel sama perempuan lain disana!" Abhi hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah sang istri yang cukup di luar nalar, bagi Abhi jangankan melirik perempuan lain setiap menit saja laki-laki itu selalu merindukan wajah cantik istrinya.

"Iya saya janji, pelukannya lepas dulu nanti lanjut lagi kalau saya sudah pulang" meskipun dengan perasaan hati berat, Nara melepaskan pelukan suaminya.

Setelah drama singkat yang cukup membuat geli bagi orang yang melihat itu selesai, akhirnya ibu hami itu melepaskan kepergian suaminya.

"Drama banget sih pagi-pagi!" Sedari tadi Saka cukup muak melihat drama perbucinan pagi-pagi, kalau bukan karena Abang iparnya yang menyuruhnya untuk menjaga sang kakak dan juga imbalan yang lumayan, Saka sebenarnya malas harus berdiam lama bersama kakaknya, bukan karena Saka tidak suka hanya saja semenjak hamil tingkah sang kakak sering menjadi-jadi dan itu membuat Saka sedikit was-was.

"Apa sih ganggu suasana aja!" Sulut Nara yang menatap adiknya dengan kesal.

"Siapa yang ganggu coba" balas Saka kemudian laki-laki itu kembali masuk kedalam rumah.

Saka memilih untuk merebahkan dirinya di atas sofa dan memainkan gawai nya, bulan depan dia akan mulai melaksanakan perkuliahan dan tentu saja selama sebulan ini saka ingin memanfaatkan masa liburannya sebelum menjadi anak kuliahan.

Laki-laki yang memiliki tinggi seratus tujuh puluh delapan sentimeter itu selain suka mendaki gunung, dia suka sekali dengan balap motor dalam tanda kutip balapan legal bukan ilegal yang sering di lakukan oleh anak-anak di jalanan.

Sejak kecil Saka memang lebih banyak di manja oleh kedua orangtuanya mengingat jika dirinya adalah anak laki-laki satu-satunya sehingga apapun yang menjadi kesukaan dan juga hobinya akan selalu di dukung dan di izinkan oleh orangtuanya meskipun orangtua mereka bukan dari kalangan atas, tapi Saka merasakan betul bagaimana kasih sayang yang di berikan oleh kedua orangtuanya.

Ketika umurnya sudah menginjak sepuluh tahun saka sering ikut-ikutan turnamen balap motor yang di adakan di desa hingga kabupaten, laki-laki itu juga menorehkan banyak sekali prestasi atas kejuaraan tersebut, kemudian hobinya juga bertambah Saka sangat suka sekali mendaki gunung dan sudah beberapa gunung dia taklukkan meskipun banyak sekali rintangan yang dia hadapi hingga kehilangan salah satu temannya.

Seperti sekarang ini grup yang berisikan pecinta alam itu saling ricuh menentukan gunung mana yang akan mereka daki selanjutnya, sebenarnya Saka ingin sekali ikut hanya saja setelah kejadian itu Saka sangat sulit untuk mendapatkan izin dari kedua orangtuanya.

Fadil anak gunung
Sekali-kali nyoba ke gunung salak dong

Aser anak gunung
Boleh tuh, cuman medan nya lumayan

Galih anak gunung
Bener, kalau mau daki salak harus sama yang berpengalaman dia gak? @Saka

Gue kagak ikut-ikutan ah, bentar lagi mau masuk kuliah enggak siap kalau harus di ospek sama orang tua lagi

Mas Abhi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang