Selamat membaca
•
•
•
•
"Hancur"______________________________
BRAKKKK"HITO!!JUAN!!!"
Tubuh Jovan membeku, ia tak bisa bergerak sedikitpun setelah melihat hal yang tak ia duga selama ini. Kedua sahabatnya... mengalami kecelakaan.
Mobil Buggati itu sudah tak berbentuk lagi, dan bisa Jovan lihat ada darah yang mengalir dari sisi kanan dan kiri pintu. Yang berarti posisi duduk Hito dan Juan.Jovan berjalan perlahan dengan kaki yang bergetar.
Ia bisa disini karena merasa tak beres, dan ia mencurigai seseorang. Dan benar saja saat cowok itu menguping pembicaraan salah satu anggotanya ia langsung bergegas mengejar Hito dan Juan meski terlambat.Dibelakang Jovan, anggota RushWolf tiba. Mereka tak peduli dengan motor mereka yang diparkir sembarangan.
Dodi langsung menghampiri Jovan yang masih termenung.
"Jo... bilang sama gue ini gak seperti yang kita kira kan?"tanya Dodi dengan nada bergetar. Jovan tak menjawab, pandangannya kosong menatap kearah mobil yang sudah tak berbentuk itu.Tak lama sirine ambulan, dan polisi datang. Para polisi mengamankan area kejadian, dan petugas rumah sakit membantu mengeluarkan Hito dan Juan yang masih terjepit didalam.
Tak ada yang sanggup melihat ketua sekaligus bos mereka dalam keadaan seperti ini.
Anggota RushWolf gen 2 juga berada disana, Mahesa benar-benar terkejut saat mendapat panggilan kalau putra semata wayangnya mengalami kecelakaan."JUAN!!"Saka yang baru kembali dari Palembang juga datang ke tempat kejadian. Ia mencoba menenangkan sahabatnya yang dari tadi mencoba menahan emosinya.
"Bagas, kumpulin semua anak RushWolf ke markas. Gue sama Mahesa ke rumah sakit dulu" Bagas mengangguk.
🖤🖤🖤🖤
Dilorong rumah sakit, Wijaya dan Arjun berlari menuju UGD dimana sang putra tengah ditangani. Wijaya yang tadinya sedang menemani Manda mendapat kabar tersebut jelas terkejut dan marah. Ia langsung menghubungi orang tuanya. Dirumah Manda ditemani oleh Sari, dan Arjun bersama Wijaya disini.
"Hito mana?!" Tanya Wijaya, di kursi tunggu ada Mahesa, Surya dan Saka juga beberapa anggota RushWolf.
"Hito masih ditangani didalam" jawab Karlen lirih.
"ARGHHHH SIALAN"
Bugh
Wijaya memukul keras tembok rumah sakit sebagai pelampiasan. Ia sudah terlanjur emosi, harusnya ia melarang Hito pergi tadi.
Kini atensinya menatap Mahesa yang sama kacaunya dengannya."Rey, semua ini sebuah ketidaksengajaan. Lo yang tenang" Wijaya tersenyum sinis, tenang katanya?
"Ka, di keadaan kayak gini lo minta gue tenang?didalem, didalem ada anak gue yang berjuang antara hidup dan matinya. Lo pikir gue gak tau selama ini anak gue gabung ke kalian?!sampai pernah satu kali gue hampir kehilangan anak gue karena tawuran yang genk sialan ini lakuin!kemarin Manda, sekarang Hito?!"
Arjun hanya bisa terdiam, membiarkan sang anak meluapkan emosinya. Ia pernah berada di posisi ini sebelumnya jadi ia tahu perasaan Rey saat ini.
Sedangkan Jovan dan Dodi mengeryit heran kenapa ayah dari Hito ini membawa-bawa Manda. Dan bukan untuk pertama kalinya mereka bertemu dengan ayah Hito.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love
Teen Fiction"Everything will be fine if you stay by my side"-Aryo Juanda Mahesa. "I trust you"-Amanda Wijaya