1.7🐑

66 19 0
                                    

Selamat membaca




"Menunggu"

__________________________

Manda menatap tajam Hito yang sedang diganti perbannya dibantu oleh suster. Saat ia datang tadi, sudah ada suster yang sedang menjaganya karena sang ayah yang katanya ada urusan mendadak.
"Untuk saat ini mas Hito jangan banyak gerak dulu ya. Beberapa lukanya juga belum kering, kalau ada apa-apa mbak Manda panggil kami" Manda mengangguk,

"Iya sus, makasih" jawab Manda sambil tersenyum ramah pada suster Nara. ia sudah cukup akrab dengan para suster disini, salah satunya suster Nara. Karena Manda sering datang dan bosan, kadang ia mengajak ngobrol beberapa suster yang tak sibuk.

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi"

Setelah suster Nara pergi, Manda duduk dikursi dekat ranjang Hito. Memandang kakak laki-lakinya itu tajam, Hito yang ditatap seperti itu menelan salivanya susah. "H-hai nda, gimana sekolah lo tadi?"sapa Hito mencoba mengakrabkan diri.

Manda tak menjawab, "satu tambah satu berapa?" Hito mengeryit heran, kenapa adiknya menanyakan hal itu?

"7?"

"Alhamdulilah, masih bego ternyata" jika saja Hito sedang tidak sakit, pasti dahi Manda akan benjol sekarang juga.

"Sialan lo"

"Ck, jadi pengen batagor di perempatan jalan rumah deh" gumam Hito, sambil membayangkan sepiring batagor yang tersaji dengan tiga sendok sambal dan segelas es jeruk pasti sangat enak. Manda memandang jijik, bagaimana tidak cowok itu membayangkannya sampe ngiler.

"Anjirrr, orang sakit mah makan gak aneh-aneh. Lo doang kayaknya yang lakuin, tadi nasi padang sama seblak. Sekarang batagor? astaghfirullah"

Hito mendengus sebal "Abang lo baru sadar ye, udah dinistain aja"

"Makanya udah dibilangin kagak nurut kan lo, kena karma kecelakaan terus kagak sadar seminggu. Gue juga yang harus jadi babu buat jagain lo. Anjirrr emang" Hito tertawa kecil, kemudian memegangi lehernya yang terasa pegal, tenggorokannya masih terasa sakit.

"Bang"

"Hm"

"Kecelakaan kek gitu sakit gak?" Hito berdecak sebal,"Menurut lo?"

"Ya nggak tau makanya nanya"

"Sakit banget lah, rasanya seperti anda menjadi ironman. Awalnya cuma kaget, sakitnya baru kerasa sekarang. Karena gue ganteng, budiman, kuat, rajin menabung jadi--ADWOHHHH" Manda panik karena Hito kembali tak sadarkan diri. Padahal niatnya cuma ingin memukul nyamuk yang berada di dahi Hito. Tepat disebelah luka jahit:)

"Yah tidur lagi"

"Loh bukannya tadi Hito udah sadar?" Tanya Hiyyih yang baru masuk, dengan beberapa kantung plastik berisi camilan yang ia beli barusan.
Manda menggeleng "Kebo emang, Baru bangun langsung tidur lagi"

:))
#poorHito


🐑🐑🐑🐑

Sementara itu, diruangan berbeda. Mahesa menatap layar laptopnya dengan raut wajah serius. Sudah satu Minggu ia meninggalkan pekerjaannya, kini seluruh pekerjaannya menumpuk. Ia mengerjakannya di ruang rawat Juan, selain ingin menjaga sang anak. Mahesa juga enggan pergi ke kantornya yang terletak lumayan jauh dari rumah sakit.

Strange LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang