2.6🐑

52 10 2
                                    


Manda membuka matanya, menetralkan cahaya terang di tempat ini. Kepalanya terasa sakit, ia melihat sekeliling dengan pandangan agak kabur. Entah dimana dirinya berada sekarang, seperti sebuah ruangan kosong bercat putih dengan cahaya terang yang entah dari mana.

"Amanda"

Manda menoleh, seorang wanita cantik dengan gaun putih panjang berdiri didepannya. Ia seperti melihat wanita ini tapi entah dimana.

"S-siapa?"

Wanita itu tersenyum sangat cantik. "Saya Arum".

"Arum?Maminya Juan" wanita itu mengangguk.

Manda menatap tak percaya wanita didepannya ini. Arum sudah tidak ada, dan tempat ini sangat aneh. Apakah ini alam bawah sadarnya?

"T-tante"

"Manda cantik sekali ya, sayang banget Tante tidak bisa menyambut kehadiran kamu di dunia". Arum mengusap surai Manda yang indah.

Gadis itu sendiri masih mencerna perkataan Arum barusan.

"Tuhan memang mentakdirkan kalian berdua, jangan jauh-jauh dari Juan ya. Tante nitip Juan, kalau dia nakal jewer telinganya saja. Tante pamit, Assalamualaikum".

"Tante!"

Terlambat, Arum sudah pergi memasuki sebuah pintu dengan cahaya terang yang cukup membuatnya silau.

"Tante!!"

"Tante Arum!!ini Manda dimana?!"

Manda terisak, ia tak bingung harus bagaimana sekarang. Tiba-tiba bayangan Hito, Juan, Wijaya dan teman-teman lainnya datang. Seperti tengah menangis, Manda mencoba menghampiri Hito namun cowok itu sama sekali tidak bisa ia sentuh.

"Abang!!bang, ini gue Manda. Abang!!"

Kemudian ia berlari ke Wijaya, responnya sama tidak bisa ia sentuh dan tidak mendengarnya.
"Ayah...hiks...Manda takut"

Terakhir ia menghampiri Juan, ia kira Juan sama sekali tidak bisa ia sentuh seperti yang lain. Namun salah, Juan terisak dan memeluknya. Manda tersenyum ia membuka matanya namun salah nyatanya bukan ia yang memeluk Juan. Melainkan Sellya yang tengah memeluk Juan.

"Juan!!Sellya itu jahat!!jangan deketin dia"

"Juan lo denger gue ga??"

"Juaannnnn"

Juan menarik tangan Sellya dan pergi dari sana, diikuti bayangan yang lain. Manda kembali sendiri. Ia memeluk dirinya sendiri mencoba mencerna apa yang terjadi, namun ia tidak bisa. Ia terlalu takut, apa mungkin ia sudah pergi?

"Tuhan!!!aku pengen bangun!!aku pengen kembali!!aku mau merubah semuanya" teriak Manda. Ia mendongak, tempat ini menjadi begitu gelap.

"Beri aku kesempatan untuk merubah segalanya...hiks"

****

Hito terbangun dari tidurnya, melirik jam di ponselnya dan ternyata sudah menjelang subuh. Ia harus pergi ke Masjid untuk menunaikan sholat subuh dan mendoakan kesembuhan adiknya.

"Hoaamm...Ayah kemana?" Gumamnya melihat ruangan ini hanya ada dirinya dan Manda yang masih memejamkan mata.

Ia melirik kearah sang adik yang masih memejamkan matanya. Tangannya terulur mengusap surai Manda, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman.

"Meskipun kamu ngeselin, dan suka ngajak war sama abang. Tapi percaya deh Abang sayang banget sama kamu, cepat sembuh adek". Hito mengecup lama kening Manda yang sedikit tertutup perban.

Strange LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang