2.0🐑

73 17 0
                                    

Flashback Riki (++masa kecil Manda+Hito)
______________________________

Seorang anak laki-laki yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 8 tahun ini menatap polos dua orang didepannya yang memandangnya datar.

"Selamat ulang tahun Reyki. Abang, adek kasih dong hadiahnya jangan diem aja" ucap Wijaya sambil menepuk pundak kedua anaknya.

Arkana Reyki Azka. Atau kerap dipanggil Riki supaya lebih mudah. "Selamat ulang tahun" ucap Hito datar, Riki tebak usia Hito berkisar 10 tahun dan Manda yang berusia 9 tahun.

"Hey bro!!udah lama ga ketemu. Ini anak-anak mu?twins?" Wijaya tersenyum menanggapi pertanyaan sahabat masa kuliahnya dulu.

"Nope, Jake. Hito satu tahun lebih tua dari Manda" Azkara Galleyn Jake. Kerap disapa dengan sebutan Jake atau juga Azka. Pria itu adalah sahabat Wijaya masa kuliahnya dulu, Jake yang memiliki wajah bule dan keturunan Australia.

Riki adalah putra tunggalnya bersama mendiang istrinya, Winda. Yang meninggal 2 tahun lalu.

"Manda sama Hito main dulu ya bareng Riki. Ayah mau ngobrol sama teman-teman ayah" Manda dan Hito mengangguk bersamaan.

Dengan excited gadis berkepang dua dengan dress merah muda menghampiri Riki yang tampak takut jika bertemu orang baru. Sedangkan Hito, anak itu tak tertarik sama sekali. Ia hanya mengikuti adiknya.

"Haloo Riki, kenapa sedih?kan hari ini ulang tahun Riki" tanya Manda kecil dengan senyuman manisnya.
Riki menggeleng, tanpa aba-aba anak itu menarik tangan Manda dan membawa gadis kecil itu ke tempat hadiah.

"Bantu aku buka hadiah, nanti aku kasih yang kakak suka" Senyuman Manda semakin mengembang, gadis itu mengangguk senang.

"Ekhem...buat aku ga ada?" Tanya Hito,

Riki tertawa kecil kemudian mengangguk. "Ayooo ambopsing kadonya!!!" Teriak Riki kegirangan.

"Unboxing Rikiiii" komen Hito membenarkan ucapan Riki.

"Iya itu maksudnya"

Ketiga anak itu membuka kado dengan sangat senang. Hanya beberapa saja anak kecil yang diundang, karena rata-rata yang datang di acara ulang tahun Riki adalah teman-teman ayahnya. Setiap tahun sama, ia bahkan jarang memiliki teman. Dan baru sekarang ia merasa excited bertemu teman baru.

Acara ulang tahun berakhir sampai sore, Wijaya mengajak kedua anaknya itu pulang karena besok harus sekolah dan PR anak-anaknya yang belum dikerjakan.
"Dadah Riki makasih bonekanya" Manda memeluk erat boneka barbie dan sepaket rumah-rumahan yang entah siapa memberinya.

Jake tak mempermasalahkannya, ia justru bingung padahal anaknya laki-laki tapi diberi kado berupa barbie. Lagi pula lebih baik diberikan ke Manda daripada hanya disimpan pikirnya.

Hito sendiri diberi sebuah mobil mainan dengan remote control. Ada banyak yang memberikan Riki kado itu, jadi tak masalah memberinya satu.

"Papah..." Jake tersenyum lembut, ia menggendong putranya itu. "Don't cry boy, kamu bisa main-main lagi sama mereka." Riki mengangguk, matanya berkaca-kaca. Ia tak ingin berpisah dari teman barunya.

"Astaga, Riki sedih?tenang saja. Saat weekend paman akan mengajak Riki bermain dirumah. Setuju?" Riki mengangguk antusias mendengar tawaran Wijaya.

"Good boy, Jake saya pamit dulu. Terima kasih sudah mengundang kami, silahkan ajak Riki kerumah jika anakmu kebosanan" Jake tersenyum, ia mengusap kepala Manda yang memandang dua pria dewasa itu mengobrol. Sedangkan Hito, anak itu justru kegirangan bermain mobil-mobilan nya.

Strange LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang