2.2🐑

58 15 0
                                    



Pukul 21.00 malam, Manda benar-benar datang ke sebuah pabrik kayu jati yang benar-benar sepi dan gelap. Tempat dengan jutaan luka dan trauma, Hanya ada temaram lampu jalanan yang sepi. Tidak ada siapapun disini, Manda tau ia terlalu bodoh untuk mengikuti surat tidak jelas dari seseorang yang sudah ia tahu siapa pengirimnya.

Tempat ini yang begitu jauh dari pusat kota, disebabkan produksi kayu jati yang banyak dan alat-alat yang sangat berisik.  tempat yang membuatnya ingin sekali menghilang dari dunia ini. Trauma, takut, dan menyedihkan yang ada dibenak Manda.
Manda melangkahkan kakinya kedalam, gerbang besi pabrik ini sama sekali tidak dikunci. Seperti tau jika akan ada seseorang yang datang, atau mungkin sudah direncanakan? sepertinya iya.

Netra gelapnya tertuju pada sebuah patung manusia tanpa kepala. Ingatannya kembali berputar pada masa lalu. Lebih tepatnya 2 tahun lalu, saat dirinya masih kelas 9 SMP.

"Hey baby, Akhirnya kamu benar-benar datang juga ya"

Glek

Manda menelan salivanya susah, Bara benar-benar didepannya. Cowok gila yang sayangnya adalah mantan pacarnya waktu SMP. "G-gue udah dateng, a-apa ma-u lo?" Bara terkekeh kecil mendengar penuturan Manda yang tergagap.

"You know, I want you" Bara berjalan mendekati Manda. Hanya ada mereka berdua ditempat ini. Jika Manda berteriak apa akan ada yang membantunya?

Tempat ini begitu sepi dan jauh dari pemukiman. Harusnya ia tak datang, tapi jika ia tak datang maka ia akan terus dilanda rasa takut.
"Kamu lihat patung itu?ingat ga?harus ingat dong. Kan patung itu yang gue gunain buat ngehantam kepala Deon yang udah berani sentuh cewek gue"

Nafas Manda tercekat, ingatan masa lalunya kembali terputar di otaknya.

"Hahaha Manda, kamu yakin cowok modelan gini mantan kamu?"

Manda terkekeh kecil, sedangkan Deon cowok yang beberapa hari lalu menjadi pacarnya ini tertawa keras. Tepat di sebuah pabrik kayu jati, Deon merundung Bara.

Hanya ada mereka bertiga, Bara yang sudah terkapar lemas tak sanggup lagi membalas Deon. Manda sebenarnya khawatir dengan keadaan Bara yang sudah babak belur. Tapi ia tak tau bagaimana cara membantu cowok itu.

"Deon, aku rasa kamu udah keterlaluan."

"Nggak!!!" Manda jadi takut sendiri saat Deon mengeluarkan sebuah cutter kecil dari sakunya. "Sebelum selesai, ada baiknya bermain-main sebentar"

"Deon Jangan!!!"

Srekk

"Aahh, s-sakit"

Kedua bola mata Bara membola sempurna. Deon, cowok brengsek itu melukai lengan Manda. Katakan jika Bara gila, dikeadaannya yang sekarang ia masih memikirkan keselamatan Manda.

"Udah gue bilang lo cukup liatin aja Jalang!!!"

Bara tidak terima melihat Manda yang sudah merintih kesakitan. Persetan dengan keadaannya Bara lebih memilih menyelamatkan Manda.
Hingga atensinya tertuju pada sebuah patung manusia yang terbuat dari batu tepat disebelah Deon.

"Manda minggir!!!"

Bugh

Manda terkejut bukan main saat melihat kepala patung yang terciprat darah menggelinding kearahnya. Ia melihat Deon yang sudah terkapar dengan badannya yang tertimpa patung tersebut.

"Ini buat lo yang udah berani sentuh cewek gue anjing!!"

Bara mengangkat tinggi-tinggi kepala patung itu. Dan...

Strange LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang