1.8🐑

68 19 6
                                    





Bugh

Manda memejamkan matanya, tulang lehernya terasa sangat sakit seperti dipukul dengan benda keras.

"Sakit ya bitch?" Manda meremat kuat kepalanya yang kini juga terasa sakit.

Wony dan Yana kembali mengganggunya, seperti barusan mereka berdua memukul leher belakang Manda menggunakan bola Voly.

"Juan kan masih terbaring lemah di rumah sakit, sekarang gak ada yang bisa nolongin lo lagi hahahaha" Wony tertawa kencang, posisi mereka berada di gudang penyimpanan alat olahraga. Karena tadi Manda disuruh mengambil bola basket disana.

Dug

"Karena kita lagi males gangguin lo, sekarang lo kita bebasin dulu. Bye bitch"
Manda tersungkur saat Yana menendang punggungnya.

Air matanya tak bisa ia tahan lagi, Manda berharap Juan akan datang dan menolongnya seperti tempo hari. Tapi sepertinya hal itu mustahil karena Juan sendiri masih tak kunjung membuka matanya setelah 2 minggu Koma.

"Harusnya lo disini Juan, kalau gue nangis pasti ada lo yang bakal meluk dan nenangin gue dan baju lo bakal jadi lap ingus gue"

•••

Sepulang sekolah Manda berniat datang ke rumah sakit, selain mengantar sate padang pesanan Hito, ia juga ingin menjenguk Juan lagi.

"Gue aneh deh sama lo bang, orang sakit gak nafsu makan. Lo doang yang nafsu makannya tinggi banget" kesal Manda, cewek itu menaruh beberapa tusuk sate dan potongan lontong kedalam piring dan diberikannya pada Hito.

"Gue yang sakit bagian luarnya doang ya, dalemnya mah sehat wal'afiat"

Manda memandang malas Hito yang sangat lahap memakan makanannya.

"Oh ya, disekolah gimana?gak ada kejadian aneh kan?" Manda ingin sekali menangis sekarang, dan menceritakan semua hal yang ia lalui disekolah.

"G-gak ada kejadian apa-apa"

"Bagus deh, kalau si pick me gangguin lo bilang sama Hiyyih. Dia jago bela diri tuh" Manda mengeryit, siapa pick me yang Hito sebut?

"Pick me?"

"Yang dari kelas lo, si Wony sama temennya. Mereka kan suka gangguin lo, dan tadi lo abis di bully lagi sama dia" Hito menaruh piringnya yang sudah kosong di atas nakas. Lalu menatap Manda dengan tatapan tajam.

"Adek gue dibully sama mereka, dan lo kira gue bakal diam aja?abang macam apa yang tega biarin adeknya diganggu, disakitin sama orang lain. Cukup gue yang suka jahilin lo, orang lain jangan"

"Tapi kok lo bisa tau--"

"Gue tau semuanya nda. Dan mau gak mau gue harus umumin ke mereka kalau lo Amanda Wijaya adek dari Hito kalendra Wijaya" ujar Hito terdengar dingin, namun tatapannya begitu sayu melihat Manda yang sudah siap meneteskan air mata.

"Adek..." Hito merentangkan kedua tangannya, Manda langsung menghamburkan diri ke pelukan Hito.

"Huwaa abang"

"Mana yang sakit hn?"Hito mengusap kepala adiknya dengan sayang.

"Yang sakit didalem bang...hati Manda sakit" Hito tak kuasa menahan air matanya.
Hito tau jika Manda sering menahan emosinya, ia takut jika hal itu akan menggangu kesehatan mental Manda yang kini sudah terganggu karena kejadian-kejadian tak terduga.
Belum lagi, Hito mendapat informasi dari salah satu anggota RushWolf jika Manda bukan hanya dibully secara fisik, melainkan secara lisan juga.

Strange LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang