Happy reading...
Selama 3 hari dirawat dirumah sakit, keadaan Manda semakin membaik. Untuk penyakitnya, Wijaya dan Hito masih merahasiakannya dari Manda dan semua orang. Namun akhir-akhir ini Manda tidak menampakkan gejala berat, justru semakin sehat. Hal itu membuat dokter takjub karena kekuatan fisik Manda yang kuat, tentu dokter mengijinkan Manda pulang walau dengan syarat selalu check up setidaknya 2 minggu sekali atau Manda mengalami keluhan.
Saat ini, ruangan Manda cukup ramai yang diisi teman-teman sekelasnya yang datang menjenguknya. Padahal nanti sore ia akan kembali kerumah, tapi tak masalah. Setidaknya teman-teman Manda dari Belift School ini peduli dengannya. Meski ada Hani yang merupakan sahabat Manda dari sekolah lama, gadis itu tidak berhenti caper apalagi pada Viko yang merupakan ketua kelas XI-4.
"Hehe boleh minta nomor kamu nggak?" Zeana yang mendengar permintaan Hani pada Viko mendelik tak terima. Agak heran si padahal zeana dan Viko sering bertengkar bahkan mendapat julukan Tom&Jerry.
"Boleh" Zeana semakin kesal saat Viko menerima ponsel Hani. Reflek ia memukul bahu Viko, yang dipukul pun keheranan karena ia merasa tidak mencari masalah pada Zeana hari ini. "Kenapa?" Tanya Viko, memang cowok ini tidak peka. Ya bagaimana mau peka jika Zeana saja tidak menyebutkan apa maunya.
Zeana semakin kesal, ia memilih meninggalkan ruangan itu. Tentu membuat banyak pertanyaan di benak Viko dan teman-temannya."Vik, samperin gih" ucap Theo, diangguki oleh cowok itu. Viko pun pamit pada Manda untuk menyusul Zeana.
"Hani sih, si Zeana kan cemburu. Secara dia aja ga pernah di chat Viko kalau nggak penting" sahut Jihan yang membuat 16 orang didalamnya tertawa kecil. Hani yang disudutkan pun menundukkan kepalanya karena malu. Apa salahnya?
"Hayulu~"
"Perusak hubungan sih"
Hani ingin menangis rasanya, ia kan tidak tau jika Viko sudah memiliki pacar(?). Hani langsung berpikir jika Viko dan Zeana berpacaran, karena tidak mungkin Zeana akan mendelik kearahnya tanpa alasan yang jelas dan Viko yang kini tengah mengejar Zeana.
"Udah weh, kasian anak orang mau nangis" ucap Aron. Hani pamit untuk pulang, Manda tak bisa menahannya karena teman-teman kelasnya terus mendesak sahabatnya itu.
Ah ia akan meminta maaf saat ia sudah kembali ke rumah nanti.Manda senang sekali jika teman-temannya datang menjenguknya seperti ini. Namun ia tak melihat Juan dari pagi. Padahal biasanya cowok itu tak pernah absen untuk menjenguknya.
"Nda, lo bakal balik ke Belift school kan?" Tanya Rani. Manda tak menjawab, ia bingung. Masa pertukaran pelajarnya sudah selesai, ia harus kembali ke sekolah lamanya atau tetap di Belift school?ia sangat dilema sekarang.
"Kata gue sih stay aja, udah nyaman juga kan sama kita?Wony sama Yana juga udah tobat tuh" sahut Julia.
"Nggak tau deh, nanti gue bicarain dulu sama ayah haha".
Lalu kembali hening, teman-teman Manda pulang terlebih dahulu. Kini hanya menyisakan Jihan, Julia dan Rani.
"Nda, lo adeknya Hito Kalandra?"
Manda membulatkan kedua matanya, kini ia menatap tajam Jihan yang tengah membuang arah pandang karena ia tahu jika Manda akan mengomelinya.
Manda ingin mengelak sepertinya sudah tidak bisa. Lagi pula untuk apa ia lama-lama menyembunyikannya. Akhirnya gadis itu mengangguk membuat dua temannya itu histeris."Halo calon adek ipar". Ucap Julia dengan senyuman seperti logo kumon untuknya.
"Apasih, Bang Hito udah punya cewek". Julia dan Rani menjatuhkan rahangnya, bagaimana bisa mereka tidak tau tentang Hito yang sudah punya pacar padahal mereka penggemar Hito garis keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love
Ficção Adolescente"Everything will be fine if you stay by my side"-Aryo Juanda Mahesa. "I trust you"-Amanda Wijaya