xiii. another girl

92 4 0
                                    

Audrey Calista
Aku udah baca chapter yang kamu kirim, Zi.
Sejauh ini udah ada beberapa yang Mbak pikir perlu direvisi, dalam hal ini, isinya ^^
Tapi aku pengin, kamu selesaiin dulu sampe ending. Biar nanti kita bicarain sekalian alurnya. Oke?

Zania yang sedang menatap layar ponsel sembari meminum segelas kopi itu hanya terdiam beberapa detik. Setelah menyeruput sedikit minuman hangatnya, dia segera membalas pesan Mbak Audrey.

Zania Aluna
Oke, Mbak.
Ada deadlinenya nggak? ^^

Audrey Calista
Nggak ada kok. Tapi lebih cepat lebih baik, 'kan? Biar segera bisa peluk novel sendiri juga.

Zania Aluna
Iya, Mbak. Aku usahain selesainya cepet.

Lalu, percakapan via teks itu terhenti di sana. Zania menghabiskan secangkir kopinya dan membawa bekas minumnya itu ke wastafel. Jam di ponsel Zania sudah menunjukkan angka tujuh lewat beberapa menit. Dapur terlihat sepi. Kael sudah ke sekolah, begitupun bapak yang telah berangkat ke tempat kerja. Presensi ibu juga tidak terlihat. Wanita itu sedang ada di depan. Sibuk merawat tanaman-tanaman kesayangannya. Sebuah rutinitas di pagi hari.

Hari ini Zania tidak mempunyai rencana. Penelitiannya di Gratia High School hampir selesai. Semua narasumber sudah diwawancarainya. Rencananya dia akan kembali ke sekolah tersebut besok lusa untuk berpamitan sekaligus memberikan sesuatu sebagai tanda terima kasih karena sudah diterima dengan baik di sana.

Baru saja Zania membawa langkah kakinya menuju kamar, ponselnya berdenting singkat. Ada pesan baru.

Aksa Bumantara
Zi, lagi kosong nggak?

Zania Aluna
Kenapa memang?

Aksa Bumantara
Jalan yuk!

Zania Aluna
Lah? Nggak kerja lo?

Aksa Bumantara
Bos chemist gue nggak masuk. Gue juga disuruh gak masuk aja. Katanya, itung-itung libur satu hari.

Zania Aluna
Gue kosong, sih.
Tapi seriusan lo nggak mau tidur aja? Bukannya beberapa hari ini lo sering lembur, ya?

Aksa Bumantara
Tidur mah gampang.
Jalan nggak nih?

Zania Aluna
Ajak Alina sama Arin tapi, ya?

Aksa Bumantara
Terserah, sih.

Zania Aluna
Okay.

Aksa Bumantara
Sip.

_____

Jalan yang dimaksud Aksa tadi, adalah mengunjungi tempat kerja baru Rama. Sebuah restoran bertajuk all you can eat yang dari luar terlihat mewah dan elegan. Restoran tersebut nampak sepi saat Aksa, Zania, berikut Alina dan Arin juga masuk. Sesuatu yang wajar sebab waktu masih menunjukkan pukul setengah sepuluh. Restoran itu mungkin akan ramai ketika waktu jam makan siang sudah masuk.

Rama yang memang sudah diberitahu Aksa tentang kedatangan mereka, menyambut. Pemuda itu bekerja di bagian waitress, yang menyiapkan beberapa alat dan makanan yang dipesan oleh pelanggan.

Mistake Our Ineffable [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang