12. Salah Sangka

862 159 18
                                    

Jennie pulang dari toko tas Jisoo pada sore hari nya, ia mengemudikan mobil nya sendiri, melewati tempat dimana Sean dan Rio dulu mengambil kardus bekas, untuk beberapa saat, Jennie berhenti disana.

"Ah, benar kata unnie, mereka tak mungkin masih melakukan pekerjaan itu, bisa jadi mereka sudah sukses sekarang" batin Jennie, ia lalu kembali melajukan mobil nya, dan setelah Jennie pergi, Rio keluar dari ruko Yesung sambil mendorong troly nya, berdiri di dekat halte menunggu sang hyung, tak lama bus yang membawa Sean pun tiba.

"Hyung" sapa Rio, Sean tersenyum.

"Ayo cepat pulang hyung, aku sudah memasak untuk makan malam hari ini"

"Wah, benarkah? Apa yang kamu masak?" Antusias Sean, karena kebetulan dia sangat lelah sekarang dan sang dongsaeng sangat membantu nya.

"Ayam goreng mentega hyung"

"Ada kulit ayam nya kan?"

"Tentu, aku tahu apa kesukaan hyung" Sean menepuk-nepuk kepala dongsseng nya itu.

Keesokan hari nya, Jennie kembali mendatangi Jisoo, ia membawa makanan karena memang sudah jam nya makan siang, kedua sahabat itu makan sambil bercerita di ruangan Jisoo.

"Jenn"

"Ya unnie?"

"Menurut mu, wajar tidak jika Jin oppa masih sendiri sampai di usia nya yang sudah lebih dari tiga puluh lima tahun?" Tanya Jisoo.

"Wajar unnie, oppa itu tampan dan mapan, dia mungkin berhati-hati dalam memilih pasangan, jadi tak ingin terburu-buru, kenapa unnie bertanya tentang itu?" Heran Jennie.

"Tidak, aku hanya khawatir oppa tidak tertarik dengan lawan jenis" cemas Jisoo, tapi Jennie malah tertawa.

"Unnie, jaman sekarang orang lebih memilih telat menikah dengan pilihan yang tepat dari pada buru-buru tapi ujung nya berpisah" hibur Jennie.

"V dan Taeyong oppa, mereka juga tak pernah terlihat dengan yeoja mana pun, dan bercerita apa-apa"

"Mungkin belum waktu nya, apalagi Taeyong oppa, dia masih muda unnie"

"Baiklah, aku percaya dengan mu" pasrah Jisoo.

Ditempat lain, Jin nampak sedang makan siang dengan seorang gadis.

Ia menatap gadis itu penuh cinta, sampai yang ditatap tersipu malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia menatap gadis itu penuh cinta, sampai yang ditatap tersipu malu.

"Jangan menatap ku seperti itu" pinta nya manja.

"Kenapa? Aku sedang menatap kekasihku sendiri, bukan orang lain"

"Tapi aku malu" Jin tertawa gemas.

"Terima kasih sudah bertahan dengan ku selama ini" lirih Jin.

"Itu karena aku mencintai mu" balas sang gadis.

"Tunggu ya, aku pasti akan menikahi mu, meski aku belum tahu kapan" janji Jin pada sang kekasih, gadis itu pun mengangguk.

Sebagai pria normal, wajar Jin memiliki kekasih, ia adalah putra sulung yang memiliki tanggung jawab dan beban berat atas dongsaeng-dongsaeng nya, jadi ia butuh tempat untuk berbagi, dan dia menemukan sosok ternyaman nya pada diri seorang gadis bernama Bae Irene, yang adalah sekertaris nya sendiri, tak ada yang tahu tentang hubungan mereka, bahkan V atau Taeyong sekalipun.

Sedangkan di kantor, V sedang menerima telpon dari seorang yeoja.

"Terserah, diluar masih banyak gadis yang lebih baik dari mu" kesal nya menutup sambungan telpon, dia baru saja putus dengan gadis yang sudah tiga tahun V kencani, gadis itu meminta untuk segera di nikahi, tapi V menolak, dia lebih memilih untuk putus, karena bagi nya, Jisoo lebih penting dari segala nya.

Sedangkan di TY caffe, Taeyong melirik gadis yang baru saja mengunjungi tempat nya untuk makan siang.

"Kejar" ujar Lucas yang tahu, jika Taeyong menaruh hati pada gadis tadi, Lucas adalah pegawai Taeyong.

"Tidak, aku tak mau membuat nya menunggu ku terlalu lama nanti" jawab Taeyong, ia mengalihkan tatapan nya dari gadis itu.

"Siapa tahu dia mau menunggu mu" kata Lucas, Taeyonh menggeleng.

"Jika orang lain mendapatkan nya lebih dahulu, bagaimana?" Ia berusaha menakut-nakuti boss nya itu agar mengejar cinta nya.

"Berarti dia bukan jodoh ku, dan Tuhan sedang menyiapkan yang terbaik untuk ku" jawaban Taeyong terdengar putus asa di telinga sang anak buah.

Sedangkan di tempat lain, Krystal, Rio dan Joseph sedang makan siang di kantin, mereka memesan minuman masing-masing.

"Coklat dingin" pesan Rio

"Cappucino float" pesan Joseph

"Lemon squash" ucap Krystal

Dan pesanan mereka pun datang, minuman milik Joseph memiliki topping float vanila yang menggoda.

Dan dengan jahil nya, Joseph mengambil wafer dan mencolekan fload nya ke hidung Krystal, gadis itu mendengus kesal, tapi Joseph malah terbahak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan dengan jahil nya, Joseph mengambil wafer dan mencolekan fload nya ke hidung Krystal, gadis itu mendengus kesal, tapi Joseph malah terbahak.

Set

Krystal menjambak rambut Joseph, sampai pria itu mengerang kesakitan.

"Aww. . . Krystal, sakit Krys" erang Joseph.

"Ini akibat yang harus kamu tanggung jika berani menggoda ku" Krystal memberi Joseph peringatan sebelum ia mengambil tisu untuk membersihkan noda fload di hidung nya.

"Kalian ini seperti musuh bebuyutan saja" Rio menggeleng dengan tingkah Joseph dan Krystal.

"Dia yang mulai" tunjuk Krystal pada Joseph yang malah menjulurkan lidah nya, mengejek.

Itulah alasan kenapa Krystal sangat ketus pada Joseph, karena pria itu kerap menggoda nya, membuat dia emosi dan ingin marah, berbeda dengan Rio, yang cool dan bisa diajak bicara serius, mau pun bercanda.

"Jangan-jangan kalian berjodoh nanti" goda Rio.

"TIDAK!" teriak Krystal tak terima.

"Doa kan saja ne" balas Joseph sambil menepuk-nepuk bahu Rio dan tersenyum penuh harap.

"Ish" geram Krystal kesal, Rio pun tertawa.


#TBC

Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang