20. Bertemu Kembali

907 158 27
                                    

"Kami menolak nya nona Kwon" ujar Yoong untuk lebih jelas nya lagi, Jennie menatap tajam ke arah Sean, yang telah menggagalkan proyek pertama nya itu, Yoong langsung meninggalkan ruang meeting, tapi Sean menahan nya.

"Sajangnim"

"Ya?" Yoong menghentikan langkah nya

"Apa tidak sebaik nya kita dengarkan dulu presentasi nona Kwon? Karena bisa saja proposal itu salah penyusunan" Sean berusaha membujuk sang atasan, Jennue menatap Yoong penuh harap.

"Ah, kamu benar Sean, nona Kim, waktu mu sepuluh menit, aku biasanya tak melakukan ini, tapi karena ini permintaan Sean, jadi aku menuruti nya" Yoong kembali duduk dibangku nya, Jennie langsung berdiri, dan dengan percaya diri nya memulai presentasi di depan team nya Yoong, Sean terus menatap Jennie, yang membuat gadis itu grogi, tapi ia tetap berusaha untuk profesional, Yoong sesekali mengangguk mendengar penjelasan Jennie.

"Seperti nya kita ada mis komunikasi di bagian ini sajangnim" bisik Sean pada Yoong, sambil menunjuk kertas proposal dihadapan sang atasan, ia lalu melirik Jennie yang sudah selesai mempresentasikan pekerjaan nya, dan meminta gadis itu mendekat, ketiga nya berdiskusi serius, yang lain menunggu harap-harap cemas.

"Ok deal" Yoong mengulurkan jabatan tangan nya pada Jennie, gadis itu terkesiap, Sean tersenyum lega, berhasil meyakinkan sang atasan.

"Deal tuan Im" Jennie tersenyum senang.

"Kamu ambil alih Sean, aku harus keluar hari ini" pesan Yoong sebelum keluar dari ruangan meeting.

"Baik sajangnim" Sean membungkuk hormat, Jennie nampak gelisah menunggu yang lain keluar dari ruang meeting, begitu juga Sean, yang menatap satu per satu orang-orang itu pergi.

"Noona" Sean menghampiri Jennie.

Bugh

Gadis itu memukul lengan Sean, sambil memanyunkan bibir nya, ia marah.

Gadis itu memukul lengan Sean, sambil memanyunkan bibir nya, ia marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan aku" Sean sambil mengusap-usap lengan nya.

"Aku membenci mu, kamu nyaris saja menggagalkan proyek pertama ku" marah Jennie.

"Aku tidak bermaksud demikian noona, sungguh" jelas Sean, Jennie keluar dengan wajah marah, Sean pun mengikuti nya dari belakang.

"Sekarang aku sudah memiliki ponsel, apa noona tak menginginkan kontak ku lagi?" Seru Sean, Jennie langsung menoleh, tapi ia mengibaskan rambut nya saja, lalu melangkah cepat pergi dari kantor tempat Sean bekerja.

"Astaga, dia marah, padahal ini pertemuan pertama kami setelah empat tahun lebih" gumam Sean putus asa.

Kontrak antara tempat Sean bekerja dan perusahaan Jennie belum di tanda tangani, jadi masih ada kesempatan karena mereka akan bertemu lagi, Sean tersenyum sendiri membayangkan pertemuan kedua nya nanti, tapi senyum itu tiba-tiba memudar.

Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang