14. Murung

821 148 13
                                    

Jisoo berubah, ia jadi pemurung terlebih setelah kini Jennie mulai bekerja di perusahaan sang ayah yang mulai berkembang lagi di Korea, Jin pun khawatir, ia kerap menemukan sang dongsaeng melamun sendirian sambil menopangkan dagu nya.

Jisoo berubah, ia jadi pemurung terlebih setelah kini Jennie mulai bekerja di perusahaan sang ayah yang mulai berkembang lagi di Korea, Jin pun khawatir, ia kerap menemukan sang dongsaeng melamun sendirian sambil menopangkan dagu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Soo" panggil Jin.

"Oppa" kaget Jisoo diruangan nya.

"Kamu melamun?" Tebak Jin tepat sasaran.

"Tidak oppa" Jisoo tersenyum palsu, tapi ia tak dapat membohongi oppa nya.

"Apa yang kamu pikirkan? Ceritalah pada oppa" Jin tak sadar, jika Jisoo sudah tahu semua nya.

"Tidak ada oppa, mungkin aku hanya kelelahan saja" alasan Jisoo, dan Jin pun tak bisa memaksa sang dongsaeng agar bercerita pada nya.

"Jennie tidak mengunjungi mu hari ini?" Tanya Jin lagi, sambil mengemasi barang-barang Jisoo

"Tidak oppa, dia mulai sibuk di kantor appa nya" balas Jisoo ikut mengemasi bawaan nya.

"Kemana Taeyong oppa, kenapa Jin oppa yang menjemput ku?" Tanya Jisoo menyelidik.

"Caffe sedang ramai, dan salah satu pegawai Taeyong tidak masuk hari ini" jelas Jin.

"V oppa?"

"Kamu tidak senang jika oppa yang menjemput mu?" Jin pura-pura merajuk, Jisoo terkekeh lucu.

"Tidak begitu oppa, aku senang jadi merasa istimewa jika oppa yang menjemput nya, maksud ku bukan nya aku tak suka di jemput V atau Taeyong oppa, hanya rasa nya berbeda jika Jin oppa yang datang untuk ku" alasan Jisoo.

"Berarti oppa harus lebih sering menjemput sekarang" kata Jin sambil mendorong kursi roda sang dongsseng keluar dari toko tas nya.

Jin berbohong, karena pada lenyataan nya, V sedang berkencan dengan gadis yang baru di kenal nya beberapa minggu yang lalu.

Sedangkan di tempat lain, Rio tengah bersama dengan Joseph di sebuah lapangan basket, ia memperhatikan sang sahabat yang sedang memainkan ponsel nya, sambil tersenyum sendiri.

"Basket sudah tak menarik lagi bagi mu ya?" Tanya Rio yang terlihat bosan karena hanya memainkan si bola orange sendirian.

"Bukan begitu Rio, aku sedang chatting dengan seorang gadis sekarang" jawab Joseph tanpa menoleh pada Rio.

"Gadis mana lagi?" Heran Rio.

"Gadis yang aku temui di aplikasi khusus kencan" jawab Joseph acuh.

"Kamu mencari kenalan di aplikasi khusus kencan? Lalu kamu kemanakan Krystal?" Bingung Rio, Joseph menatap sang sahabat.

"Krystal tetap nomor satu, gadis di aplikasi ini hanya untuk hiburan" jawab Joseph sambil menaik turunkan alis nya, mereka memang tidak berkencan, tapi Joseph yang sering menjahili Krystal itu sengaja untuk menarik perhatian gadis dingin itu.

"Aku tidak ikutan, jika Krystal mengamuk suatu hari, kamu tanggung sendiri akibat nya" Rio berusaha memperingatkan nya, ia lalu kembali bermain bola basket sendiri meninggalkan Joseph yang asyik dengan dunia nya.

Rupa nya, Jin tak sepenuh nya percaya dengan alasan Jisoo yang kini mulai murung dan sering melamun, ia tentu khawatir, dan Jisoo selalu mengatakan jika dia baik-baik saja.

Disuatu hari, Jennie menjemput Jisoo untuk ia ajak jalan-jalan, sebab sudah seminggu lama nya mereka tidak bertemu.

"Unnie, aku kangen" Jennie bergaya seolah sudah bertahun-tahun tidak bertemu, Jisoo terkekeh lucu.

"Kamu ini, kita baru seminggu tidak bertemu, bukan setahun" balas Jisoo

"Tapi aku serius merindukan unnie" sungut Jennie manja.

"Iya iya, ayo kita pergi sekarang kalau begitu" ujar Jisoo.

"Oppa, kami berangkat ne" pamit Jisoo dan Jennie pada Jin dan V.

"Ne, hati-hati" balas sang oppa.

"Sebelum kita pergi, aku ingin berpamitan pada Taeyong oppa dulu Jenn" pinta Jisoo, karena meski hari minggu, caffe nya tetap buka.

"Ya unnie" Jennie mengemudikan mobil nya ke T&Y caffe milik Taeyong, saat mobil mereka tiba, sang pemilik caffe sedang terlihat keluar dengan mobil nya.

"Oppa!" Seru Jennie, Taeyong menghentikan mobil nya.

"Jennie" kaget nya.

"Unnie akan pergi dengan ku, dia ingin berpamitan pada oppa" beritahu Jennie.

"Tunggu sebentar ya, oppa tidak lama, masuk saja dulu" ucap Taeyong, Jisoo masih menunggu di dalam mobil.

"Unnie, oppa meminta kita menunggu nya di dalam" kata Jennie pada Jisoo.

"Baiklah kita tunggu disini saja, aku tak mau merepotkan mu" ujar Jisoo.

"Unnie mau aku marah?" Kesal Jennie mengancam, Jisoo tersenyum merasa bersalah tapi juga terharu, karena Jennie mau membantu nya keluar masuk mobil dan naik ke kursi roda nya.

Jennie langsung membawa Jisoo menghampiri Lucas yang berdiri di balik meja order, tiba-tiba seorang gadis datang dan berdiri tepat disamping Jennie.

"Lucas, aku yang biasa ya?" Pesan nya, Jennie dan Jisoo pun langsung menatap gadis itu, mereka tidak marah atau tersinggung karena memang belum memesan apa-apa pada Lucas, gadis itu pergi setelah mendapatkan ice americano dan donat coklat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lucas, aku yang biasa ya?" Pesan nya, Jennie dan Jisoo pun langsung menatap gadis itu, mereka tidak marah atau tersinggung karena memang belum memesan apa-apa pada Lucas, gadis itu pergi setelah mendapatkan ice americano dan donat coklat.

"Aku tak habis pikir dengan oppa mu, dia menyukai gadis tadi dalam diam selama lebih dari setahun belakangan ini" cerita Lucas tanpa berpikir bahwa ia seharus nya menjaga rahasia Taeyong.

"Maksud nya Luc?" Jisoo pura-pura tak paham agar tak salah sangka.

"Oppa mu, dia menyukai Seulgi, tapi tak berani mengatakan nya, karena tak ingin membuat gadis itu menunggu nya terlalu lama" jelas Lucas, dugaan Jisoo benar, lagi-lagi karena Taeyong menunggu nya, ia dan Jennie menoleh menatap kepergian Seulgi dan bertepatan dengan kedatangan Taeyong, kedua nya berpapasan di ambang pintu, dan saling mengangguk menyapa satu sama lain, terlihat jelas wajah Taeyong langsung merona salah tingkah, dan Jisoo tahu akan hal itu.

"Hey, kalian mau kemana?" Tanya Taeyong pura-pura tak terjadi apa-apa, ia menghampiri Jennie dan Jisoo.

"Jalan-jalan oppa, kami sudah lama tak mebghabiskan waktu bersama" jawab Jennie.

"Soo" ia malah melamun.

"Ah, iya oppa, kami berangkat ne" pamit nya.

"Bawa minum dan snack ya" bujuk Taeyong, ia lalu memerintahkan Lucas untuk memberi kedua gadis itu minuman dan cup cake.


#TBC

Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang