47. Kursus Masak

1K 163 24
                                    

"Sean, coba telpon dongsaeng mu, eomma khawatir, ini sudah sore, kenapa Rio belum pulang juga?" Cemas Sandara karena Rio yang tinggal dengan nya semenjak Sean menikah, tak kunjung pulang, padahal hari sudah hampir malam.

"Ne eomma" Sean yang tengah menggendong Kai pun segera ke kamar untuk mengambil ponsel nya, Jennie yang sedang menyisir rambut nya pun terheran melihat sang suami berawajah cemas.

"Ada apa oppa?" Tanya Jennie

"Eomma meminta ku menelpon Rio, dia khawatir" jawab Sean.

"Hallo"

"Rio"

"Ya hyung?"

"Kamu dimana? Eomma mencari mu?"

"Aku sedang di rumah kita hyung, aku sedang membersihkan nya" kedua nya langsung diam untuk sesaat, mungkin Sean juga merasakan hal yang sama, rindu pada rumah mereka yang memberi nya banyak kenangan, beberapa detik kemudian.

"Cepat pulang ne, eomma mengkhawatirkan mu"

"Ya hyung"

Setengah jam kemudian, keluarga Kwon bersiap untuk makan malam bersama, Sandara masih gelisah menunggu Rio, ia menatap pintu dengan lega setelah mendengar suara mobil Rio terdengar parkir di garasi samping.

"Syukurlah dia pulang" lega nya, pemuda itu pun masuk, rasanya ia sangat sungkan melihat yang lain sudah menunggu nya.

"Appa, eomma maaf Rio terlambat, tadi Rio pulang dulu ke rumah untuk memeriksa dan membersihkan nya" jelas Rio, Sandara dan Jennie tentu iba mendengar alasan Rio.

"Iya, appa mengerti, ayo kita makan" balas Jiyoung.

"Mandi nya nanti saja ya" kata Sandara

"Ne eomma" Rio pun duduk di samping Kai, yang juga sudah mulai makan nasi karena sudah berumur dua tahun.

"Hi boy" Rio mengacak rambut keponakan nya itu

Setahun kemudian

Kai telah berusia tiga tahun, Winter dua tahun, sedangkan V dan Sana juga sudah di karunia seorang putri bernama Kim Kazuha, karena sang ibu berdarah Jepang, nama nya pun juga mengandung unsur negara asal sang mommy.

Kini Taeyong dan Seulgi yang menikah, semua pesta resepsi pernikahan putra-putra Kim di gelar dengan sederhana, karena mereka ingin, pesta Jisoo dan Rio lah nanti yang bakal paling meriah.

Kini Taeyong dan Seulgi yang menikah, semua pesta resepsi pernikahan putra-putra Kim di gelar dengan sederhana, karena mereka ingin, pesta Jisoo dan Rio lah nanti yang bakal paling meriah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rio, Jisoo, bersiaplah" goda Taeyong, sedangkan yang di goda hanya senyum-senyum tak jelas, meski masih lama, tapi ucapan Taeyong mampu membuat mereka grogi.

"Rio, Jisoo, bersiaplah" goda Taeyong, sedangkan yang di goda hanya senyum-senyum tak jelas, meski masih lama, tapi ucapan Taeyong mampu membuat mereka grogi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semoga tahun depan kamu sudah wisuda" V menepuk-nepuk kepala Rio.

"Semoga hyung, aku harus lebih rajin ke kampus sekarang" balas Rio.

"Ayo kita ambil foto bersama" seru Jin, dan dalam foto yang lain, ada dimana Rio dan Jisoo berfoto bersama keponakan-keponakan nya, Rio memangku Winter dan Kai, sedangkan Jisoo memangku Kazuha yang masih bayi.

Dan suatu hari, Rio membawa Kai mengunjungi rumah keluarga Kim, ia menggandeng tangan mungil keponakan nya itu turun dari mobil.

"Lihat Winter, siapa itu yang datang?" Sapa Irene yang sedang bermain sambil menanam bunga bersama sang putri.

"Oppa" seru Winter yang baru belajar bicara, menyambut kedatangan Kai.

"Winter" kedua nya saling berpelukan seperti lama tak bertemu, Rio dan Irene tersenyum lucu menatap interaksi menggemaskan kedua anak kecil itu, mendengar suara tawa, Jisoo pun keluar .

"Rio" girang nya

"Noona sudah siap?" Tanya Rio.

"Kalian mau kemana?" Tanya Jin yang juga baru keluar dari rumah.

"Mencari tempat kursus memasak untuk noona, hyung" jawab Rio.

"Kamu mau kursus memasak Soo?" Heran V yang ikut berkumpul sambil menggendong Kazuha.

"Iya oppa, siapa tahu aku nanti bisa membuka bisnis restauran" canda Jisoo.

"Penghasilan dari toko mu masih kurang hm?" Ejek V, tapi Jisoo tak ambil pusing

"Kami berangkat dulu hyung, noona" pamit Rio.

"Ne, hati-hati" balas mereka.

"Ayo Kai" Rio memanggil keponakan nya.

"Mommy mommy" Winter merengek hendak ikut Rio, dan Jisoo juga.

"Tanya daddy dulu" jawab Irene, sang putri mendongak menatap ayah nya dengan penuh harap.

"Tapi jangan nakal ne" pesan Jin, Winter mengangguk riang.

"Kai, dongsaeng mu ingin ikut" panggil Jin, bocah itu menoleh, menunggu Winter tanpa berkata apa-apa.

"Itu, oppa mu sudah menunggu" ujar Jin, Winter langsung berlari kecil menghampiri Kai yang langsung menyambut dengan uluran tangan kanan nya.

"Manis sekali dia" gemas Irene.

"Like uncle like nephew" sahut V yang memang suka bercanda.

"Iya, kaku seperti Rio, tapi sekali beraksi, sangat manis" puji Jin

"Kazuha, cepatlah besar, repotkan uncle dan aunty mu seperti mereka, nanti agar daddy dan mommy bisa membuat dongsaeng untuk mu" canda V pada sang putri, Jin tersenyum sambil menggeleng, tak habis pikir dengan ucapan V, Irene langsung tertawa lebar.

Setelah mendaftar kursus memasak untuk Jisoo, Rio berencana makan siang di rumah nya, mereka mendatangi super market untuk berbelanja, Rio menggunakan tabungan nya selama ini untuk memenuhi kebutuhan nya yang tak seberapa karena ia tinggal di rumah mertua nya Sean, Kai menggandeng tangan kiri Winter, berjalan di depan uncle dan aunty nya.

"Mungkin saat kita menikah dan punya anak nanti, mereka akan seperti Kai dan Winter sekarang, sang oppa sangat menjaga yeojadongsaeng nya" gumam Rio menatap keponakan nya, Jisoo jadi tersenyum sendiri, merasa gemas membayangkan ucapan Rio.

"Kamu ingin anak pertama kita nanti namja?" Tanya Jisoo.

"Tidak, mau namja atau yeoja, aku hanya ingin mereka bisa menjaga dongsaeng nya nanti, seperti Sean, Jin, V dan Taeyong hyung, yang menjaga kita selama ini" balas Rio

"Ayo, kita beli daging ya?" Rio mengambil troly dan mulai memilih bahan untuk acara memasak di rumah nya.

"Uncle, Winter mau es krim, boleh tidak?" Tanya Kai meminta ijin, dia lebih setahun jadi lebih lancar berbicara, sedangkan Winter yang masih dua tahun hanya bisa merengek sambil menunjuk lemari es krim.

"Boleh, mau yang mana? Kai juga mau tidak?" Rio menghampiri kedua bocah itu dan membuka kan pintu kulkas nya, lalu menggendong Kai dan Winter bergantian agar bisa memilih es krim kesukaan masing-masing.

"Nty" Winter menyodorkan cup es krim nya pada Jisoo, meminta bantuan sang aunty untuk membuka kan nya.

"Kemari, punya Kai juga aunty buka kan" panggil Jisoo.

Jisoo dan Rio memang belum menikah, tapi mereka sudah belajar mengasuh anak karena memiliki banyak keponakan.


#TBC
SATU CHAP LAGI TAMAT

Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang