44. Mobil Baru

1K 168 24
                                    

Malam Minggu pun tiba, caffe T&Y tutup, Seulgi datang seperti janji nya dengan Taeyong tempo hari, ia pun celingukan bingung, harus kemana dan bagaimana, tiba-tiba Lucas muncul dari samping bangunan, bersiap hendak pulang.

"Lucas, syukurlah kamu masih disini" lega Seulgi, yang di sapa malah senyum-senyum menggoda Seulgi karena ia tahu apa yang akan terjadi di dalam.

"Dia di dalam, masuklah lewat sini" balas Lucas memberitahu Seulgi jika ia harus lewat pintu samping caffe.

"Baiklah, gumawo Luc" kata Seulgi sambil menepuk lengan Lucas, gadis itu kemudian memasuki caffe, lewat pintu dapur.

Deg

Seulgi terkejut melihat Taeyong tengah menyiapkan makan malam di bangku paling tengah dalam caffe nya.

Seulgi terkejut melihat Taeyong tengah menyiapkan makan malam di bangku paling tengah dalam caffe nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa" yang dipanggil langsung mendongak ke sumber suara.

"H-hey, sudah datang?" Sapa Taeyong gugup.

"Iya, aku bingung karena caffe oppa tutup, beruntung aku bertemu dengan Lucas di depan" jawab Seulgi sambil berjalan menghampiri Taeyong.

"M-maaf aku lupa memberitahu mu, karena aku tidak punya nomor ponsel mu"

"Astaga, iya, mana ponsel oppa?" Taeyong menyodorkan ponsel nya pada Seulgi,m gadis itu kemudian mengetik nomor nya dan menghubungi ponsel nya dengan milik Taeyong.

"Ini, nomor ku sudah ku simpan di ponsel oppa" Seulgi mengembalikan ponsel nya pada sang pemilik.

"Ah iya, terima kasih" Taeyong tersadar dari lamunan nya yang terus menatap Seulgi.

"Ayo kita makan malam, ku harap kamu tidak menolak nya" ajak Taeyong

Blush

Seulgi tersenyum salah tingkah mendengar ajakan makan malam yang hanya berdua saja.

Seulgi tersenyum salah tingkah mendengar ajakan makan malam yang hanya berdua saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong membantu menarik kursi untuk Seulgi.

"Gumawo oppa" ucap Seulgi setelah mendudukan pantat nya, Taeyong kemudian menyuguhkan makan malam yang sudah ia siapkan untuk mereka berdua.

"Wow, steak" antusias Seulgi.

"Yaa, makanan favorit ku, semoga kamu juga menyukai nya" jelas Taeyong, mereka pun mulai menyuapkan makanan nya.

"Bagaimana?" Tanya Taeyong penasaran.

"Enak" jawab Seulgi singkat karena mulut nya penuh daging.

"Kamu suka?"

"Uhum" Seulgi mengangguk.

"Akhir nya" lega Taeyong, Seulgi pun menatap serius pada pria yang duduk tepat di hadapan nya itu.

"Aku harus selalu memaksa Jisoo agar mau memakan daging steak untuk memberitahu nya jika ini sangat enak, tapi dia tetap tak suka" cerita Taeyong sedikit kesal, Seulgi langsung tertawa, dan malam itu, menjadi malam terpanjang bagi kedua nya.

Pagi nya, Jisoo mendatangi rumah Rio bersama Jin dan Irene, tapi sang empu nya rumah masih tertidur pulas.

"Silakan masuk hyung" kata Sean pada tamu nya.

"Kemana Rio?" Tanya Jin

"Dia masih tidur hyung, biar aku bangunkan" Sean lalu memasuki kamar Rio.

"Rio, bangun, ada Jin hyung dan Jisoo noona di ruang tamu" kata Sean, mendengar nama sang kekasih disebut Rio pun langsung melompat dari atas kasur nya, ia terlalu malu untuk menyapa tamu-tamu nya, jadi lebih memilih untuk langsung ke kamar mandi.

Jisoo terkekeh lucu melihat reaksi sang kekasih yang melewati nya begitu saja.

"Selamat pagi hyung" sapa Rio begitu kembali dari kamar mandi, dengan wajah segar nya.

"Pagi, sebelum nya kenalkan calon noona ipar mu" kata Jin.

"Saya Rio, noona" pemuda itu membungkuk hormat.

"Irene" balas kekasih Jin itu.

"Dan ini Sean, hyung nya Rio, sayang" kedua nya saling menyapa, Sean ke dapur untuk mengambilkan air minum bagi tamu nya.

"Begini Rio, Jisoo berencana ingin membeli mobil, untuk menunjang aktifitas mu sehari-hari nanti" ujar Jin mengungkapkan maksud dan tujuan nya datang.

"Engg. . . " Rio nampak bingung untuk menjawab, ia menatap sang hyung yang membawa beberapa gelas air putih.

"Bagaimana Sean?" Tanya Jin yang paham jika Rio butuh nasihat dari hyung nya.

"Soal apa hyung?" Sean balik bertanya sambil menyuguhkan minuman nya.

"Jisoo ingin membeli mobil untuk Rio"

"Ya tidak masalah hyung, kalian memang memerlukan nya" Sean setuju, dan Rio masih ragu meski ia juga mengiyakan nya.

"Tapi hyung, aku ingin mobil SUV yang di modifikasi untuk kursi roda agar lebih mudah naik dan turun nya.

"Baiklah, ayo kita berangkat" ajak Jin.

"Aku ganti baju dulu hyung" pamit Rio, ia kembali ke kamar dan Sean mengikuti nya.

"Hyung, aku tak enak" cerita Rio yang tak berani menolak pemberian calon istri nya.

"Rio, niat mereka baik, dan ini bukan karena mereka ingin merendahkan mu bukan, tapi justru mereka ingin menaikan harga diri mu, tidak ada niat buruk, mereka tulus pada mu, terima, hyung setuju kali ini, dan bukan karena kamu yang meminta nya, tapi pikirkan juga tentang kebutuhan Jisoo noona nanti" nasehat Sean.

"Baiklah Hyung" akhir nya Rio pun yakin dengan keputusan nya.

"Hyung sendiri mau kemana hari ini?" Tanya Rio.

"Memilih kartu undangan dengan Jennie noona" jawab Sean.

Rio akhir nya pergi bersama dengan Jin, Irene dan Jisoo, ia di bangku belakang bersama sang kekasih.

"Rumah mu nyaman Rio, hyung suka" puji Jin jujur.

"Gumawo hyung"

"Tumben terlambat bangun?" Tanya Jisoo penasaran karena tak biasa nya Rio bangun sesiang itu.

"Semalam di toko tuan Park dan Lee banyak kardus bekas, belum lagi aku membantu tuan Oh, membersihkan bar nya setelah di sewa untuk pesta, aku dapat banyak uang" kata Rio polos, ia tersenyum senang menunjukan uang penjualan kardus dan botol bekas nya semalam, Jisoo tentu bangga dengan kerja keras Rio yang tak malu dengan keadaan nya yang sederhana.

Mereka pun tiba di sebuah showroom mobil mewah, Siwon sudah menunggu dengan pemilik showroom, Rio berdiri di samping kursi roda Jisoo, menatap takjub dan kagum pada mobil-mobil mewah yang terparkir rapi.

#TBC

Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang