31. Sunday Morning

962 176 37
                                    

Minggu pagi nya, sebelum para oppa nya bangun, Jisoo lebih dahulu bersiap dengan di bantu asisten rumah tangga nya.

"Jika tuan muda bangun, saya harus menjawab apa nona?" Tanya sang asisten cemas.

"Katakan jika aku sedang berjalan-jalan disekitar komplek ne" pesan Jisoo.

"Baik nona" sang asisten membantu Jisoo keluar dari rumah, lalu menaiki bys seperti biasa untuk bertemu Rio yang juga sedang bersiap, sedangkan Jin, V dan Taeyong juga sudah mengikuti bus sang dongsaeng.

"Sebaik nya kita parkirkan saja mobil nya hyung" ide V

"Baiklah" ketiga pemuda itu juga memakai baju olahraga, memarkirkan mobil nya, dan menunggu Jisoo datang dengan bus nya.

"Namja itu sudah disana" tunjuk Taeyong, melihat Rio sudah berdiri di halte, sebuah bus datang, dan Rio tersenyum menatap kedatangan Jisoo.

"Pagi noona" sapa nya.

"Rio" kedua nya saling berbagi senyum.

"Jaket mu keren" ucap Jisoo menutupi keterpesonaan nya pada Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaket mu keren" ucap Jisoo menutupi keterpesonaan nya pada Rio.

"Terima kasih noona, jaket mu juga bagus" tentu saja, karena bukan jaket murahan, tapi Rio tidak menyadari itu, ia adalah pemuda lugu yang tak pengalaman soal merk baju mahal, karena bagi nya, asal nyaman itu sudah bagus.

"Kita kemana?" Tanya Jisoo.

"Sana" tunjuk Rio, ia mengajak Jisoo berjalan menyususri trotoar sambil melakukan peregangan.

"Kita berhenti dulu" kata Rio, Jisoo pun menghentikan kayuhan kursi roda nya.

"Ikuti aku noona, kita lakukan peregangan sebentar, agar otot kita tidak kram nanti" dan mereka pun melakukan nya, meski Jisoo hanya melakukan dengan kedua tangan nya saja.

"Sekarang ayo kita mulai joging" ajak Rio, ia mulai berlari kecil dan Jisoo mulai mengayuh kursi roda nya.

"Ini untuk melatih otot lengan noona agar lebih kuat" kata Rio sambil berlari kecil, Jin, V dan Taeyong pun mengikuti nya dari belakang.

"Aku lelah hyung, kenapa mereka tak kunjung berhenti" keluh V, Rio dan Jisoo nampak sesekali bercanda.

"Ayolah hyung, jangan lemah" semangat Taeyong.

"Memang kaki mu tidak pegal?" Kesal V

"Ya pegal, tapi jika kita tak berlari, hyung mau tertinggal disini? Dari tempat kita parkir pun sudah jauh, percuma putar balik" balas Taeyong.

"Ayo noona kejar aku, siapa yang lebih dulu sampai di tempat tadi, dia lah pemenang nya, dan yang kalah harus mentraktir yang menang" seru Rio, jalanan sedikit menanjak, ia berlari dan Jisoo tak mau kalah.

"Jika noona kalah, bersiaplah, isi dompet mu akan aku kuras habis, akan ku beli semua makanan di jalanan ini" goda Rio menyemangati Rio.

"Aku yang akan menguras isi dompet mu" ancam Jisoo.

"Awas jika kamu sengaja mengalah" lanjut gadis itu.

"Tidak, siapa yang mau mengalah" balas Rio mengejek, ia lalu berlari kencang mendahului Jisoo.

"Dia meninggalkan dongsaeng kita hyung" adu Taeyong, mereka menatap iba pada Jisoo yang berusaha mengayuh kursi roda nya sekuat mungkin, ia tertinggal jauh oleh Rio, melihat sang dongsaeng kesusahan, mereka jadi punya semangat untuk mengejar nya, tak terima rasanya melihat perlakuan Rio pada Jisoo, padahal di garis finish, namja yang bersama Jisoo tadi sudah berdiri menunggu nya sambil membawakan sebotol air mineral.

"Noona kalah" kekeh Rio, ia menghampiri Jisoo lalu menyodorkan air mineral nya.

"Ya, tapi aku kalah dengan perlawanan" Jisoo mengejek Rio lagi, ia menerima botol air mineral dari namja itu dan meminum nya, Rio menatap takjub, ia terpesona dengan cara minum gadis itu.

Jin, V dan Taeyong menganga tak percaya, melihat sendiri jika Rio ternyata tak meninggalkan Jisoo, mereka tidak mendengar percakapan sejoli itu, jadi tak tahu jika mereka tengah melakukan taruhan kecil, V dan Taeyong langsung terkapar diatas jalan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin, V dan Taeyong menganga tak percaya, melihat sendiri jika Rio ternyata tak meninggalkan Jisoo, mereka tidak mendengar percakapan sejoli itu, jadi tak tahu jika mereka tengah melakukan taruhan kecil, V dan Taeyong langsung terkapar diatas jalan, saking lelah nya, hanya Jin yang terus terpaku menatap interaksi dongsaeng nya itu dengan namja muda asing.

"Hah, percuma kita lari-larian mengejar nya hyung" kesal V karena dugaan mereka salah.

"Ayo, kamu mau apa?" Tanya Jisoo, mereka lalu berjalan menyusuri street market itu yang ramai pengunjung karena weekend.

"Aku mau ayam goreng itu" tunjuk Rio, mereka pun membeli nya.

"Kimbab disana"

"Hotteok kacang dan madu"

"Odeng dan gimmari" nampak nya Rio masih belum puas, dan Jisoo menuruti nya, setelah merasa cukup, terakhir mereka membeli minuman, Rio hendak menyerahkan minuman nya pada Jisoo, tapi ia malah terkejut sendiri melihat pangkuan gadis itu penuh dengan kantong makanan yang ia pesan, tawa pun pecah, wajah polos Jisoo yang tak protes malah membuat Rio kian gemas.

"Banyak sekali ternyata ha?" Bahak nya.

"Pokok nya harus habis, awas kalau tidak" ancam Jisoo pura-pura marah.

"Baiklah, ayo kita cari tempat duduk" Rio mendorong kursi roda Jisoo, Jin akhir nya membelikan minuman untuk V dan Taeyong yang masih lemas tak berdaya.

"Lain kali aku tak mau mengikuti mereka lagi hyung" V menyerah sambil terengah-engah.

"Kita minta uncle saja yang mencari tahu" ide Taeyong, yang meneguk minuman nya sampai nyaris habis saking haus nya, Jin tersenyum tak jelas menatap Rio menyuapi dongsaeng nya.

"Kita minta uncle saja yang mencari tahu" ide Taeyong, yang meneguk minuman nya sampai nyaris habis saking haus nya, Jin tersenyum tak jelas menatap Rio menyuapi dongsaeng nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka sangat lucu" gumam Jin, mendengar pujian itu membuat V dan Taeyong langsung menoleh, menatap Rio dan Jisoo.

"Tapi aku masih belum percaya dengan namja itu hyung" ujar Taeyong.

"Kita lihat saja, bagaimana Jisoo membelanjakan uanh nya akhir-akhir ini" kata V.


#TBC

Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang