15. Mencari Pasangan

803 152 26
                                    

Kedua sahabat itu tiba di street market, Jennie mendorong kursi roda Jisoo menyusuri trotoar untuk mencari tempat yang nyaman bagi mereka, sampai akhir nya, sebuah restauran sederhana yang begitu menarik perhatian Jennie.

"Ayo kita makan daging panggang disana unnie" tunjuk Jennie.

"Ayo, daging panggang ya? Aku menyukai nya" Jisoo tersenyum lebar, dia sangat antusias ingin menikmati makan nya sambil berbagi cerita bersama Jennie, mereka oun masuk dan mengambil tempat di sudut ruangan, sengaja, agar kursi roda Jisoo tak mengganggu orang yang lewat, pesanan mereka pun tiba, dan kedua gadis itu dengan semangat mulai memanggang daging nya.

"Ayo, daging panggang ya? Aku menyukai nya" Jisoo tersenyum lebar, dia sangat antusias ingin menikmati makan nya sambil berbagi cerita bersama Jennie, mereka oun masuk dan mengambil tempat di sudut ruangan, sengaja, agar kursi roda Jisoo tak mengg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm" gumam Jisoo begitu ia mulai menyuapkan daging yang sudah matang ke dalam mulut nya.

"Waaah, enak sekali, kita tidak salah pilih unnie" girang Jennie sambil mengunyah dan menggoyang-goyangkan kedua tangan, mengekspresikan betapa enak nya daging yang mereka makan, sampai saat  makanan mereka tinggal setengah nya, tiba-tiba Jisoo melihat Jin, sang oppa juga masuk ke dalam restauran yang ia kunjungi bersama Jennie itu, Jisoo terpaku, sang sahabat ikut menoleh.

"Jangan unnie" tahan Jennie pada Jisoo yang hendak menyapa sang oppa.

"Kenapa?" Bingung Jisoo.

"Pokok nya jangan" Jennie juga tak punya alasan yang jelas, tapi hati nya mengatakan jika mereka harus nya bersembunyi agar Jin tak mengetahui keberadaan nya.

"Unnie lihat kemari, jangan menatap oppa" interuksi Jennie, Jisoo pun menurut, posisi nya membelakangi Jin, Jennie yang menghadap ke arah Jin pun langsung memakai penutup kepala dari jaket yang diapakai nya, agar tak ketahuan, wajah Jisoo pun berubah gusar, menebak-nebak untuk apa Jin datang ke restauran sederhana begini?

"Oppa pasti akan bertemu dengan seseorang unnie, jika tidak, tak mungkin ia mengunjungi restauran pinggir jalan seperti ini, kita misal nya, tak mungkin kemari jika hanya sendirian bukan?" Analisa Jennie

"Oppa" seorang gadis memasuki restauran dan menyapa Jin dengan wajah berbinar, seolah mereka lama tak bertemu, Jisoo hendak menoleh tapi Jennie menahan nya lagi.

"Irene unnie" gumam nya tak percaya, karena Jennie tahu, gadis itu adalah sekertaris Jin di kantor nya.

"Irene-ah" Jin menyambut nya, Jisoo terbelalak.

"Mereka berkencan?" Kaget Jennie tak percaya, Jisoo mengangguk.

"Unnie tahu?"

"Ya, berarti waktu itu yang datang ke rumah adalah appa nya Irene unnie, karena oppa memanggil nya tuan Bae" lirih Jisoo, ia jadi tak bersemangat untuk melanjutkan makan nya.

"Untuk apa tuan Bae datang ke rumah unnie?"

"Dia meminta agar oppa segera menikahi Irene unnie, atau ia akan menjodohkan nya dengan pria lain" jawab Jisoo.

"Tapi Irene unnie seperti nya sangat tulus pada Jin oppa, aku tak yakin dia mau dijodohkan" gumam Jennie, Jisoo pun menoleh, mencuri pandang ke arah meja oppa nya itu.

"Tapi Irene unnie seperti nya sangat tulus pada Jin oppa, aku tak yakin dia mau dijodohkan" gumam Jennie, Jisoo pun menoleh, mencuri pandang ke arah meja oppa nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin sedang memanggang daging sambil bercerita, sedangkan Irene menjadi pendengar terbaik nya, menatap dan tersenyum penuh cinta pada oppa kandung Jisoo itu.

"Apa aku harus mencari pasangan melalui aplikasi kencan ya Jenn? Menurut mu bagaimana?" Jisoo tiba-tiba menemukan ide konyol nya.

"Tidak, jangan gegabah unnie" larang Jennie

"Kenapa?"

"Aplikasi kencan hanya lah untuk orang-orang yang putus asa saja, kita belum pernah mencoba nya unnie, jangan macam-macam" Jennie tentu tak ingin Jisoo mendapatkan pasangan sembarangan, sebab dia cantik dan kaya, ia takut salah orang.

"Di dunia nyata, namja tak akan tertarik pada ku Jenn, dan kamu tahu kan, ketiga oppa ku mengorbankan perasaan mereka demi aku, aku tak ingin membuat mereka kesepian sampai aku mati nanti" Jisoo mulai menitikan air mata nya, ia kembali mencuri pandang ke arah meja Jin, dan kembali ia diliputi perasaan bersalah.

"Jika aku tak berusaha, aku tak akan menemukan pasangan ku Jenn" melas Jisoo putus asa.

"Aku hanya tak ingin unnie keliru dalam memilih nanti nya" alasan Jennie.

"Unnie tahu, tapi tidak semua pengguna aplikasi kencan adalah orang yang buruk Jenn, aku pasti bisa menemukan orang yang baik juga disana" yakin Jisoo.

"Baiklah, tapi aku harus ikut menyeleksi nya, dan unnie harus aku temani saat bertemu dengan mereka nanti" Jennie mengajukan syarat.

"Unnie unduh aplikasi nya lebih dulu, sambil menunggu Jin oppa dan Irene unnie pergi" ujar Jennie, ia menyuapkan daging ke mulut Jisoo yang tak menolak karena tak sadar, sebab ia sibuk dengan ponsel nya.

"Sudah" Jisoo menunjukan ponsel nya pada Jennie.

"Log in unnie" Jisoo kembali sibuk, dan Jennie mengawasi Jin, yang mulai berdiri, lalu membayar makanan nya.

"Oppa sudah pergi, kita kemana sekarang?" Beritahu Jennie.

"Kita ke sungai Han saja" jawab Jisoo, ia masih sibuk dengan ponsel nya, Jennie mendorong kursi roda Jisoo, membayar makanan mereka, lalu kembali menuju ke parkiran.

"Foto mereka sudah bermunculan Jenn" beritahu Jisoo, Jennie jadi tak sabar, ia buru-buru mengemudikan mobil nya ke tepi sungai Han setelah membantu Jisoo masuk ke dalam mobil nya.

Kedua sahabat itu tidak keluar dari dalam mobil nya, Jennie membuka kap atas, agar lebih sejuk, Jisoo yang enggan membuat Jennie repot makanya ia memutuskan untuk tetap di dalam mobil saja.

"Ku rasa yang ini menarik Jenn" tunjuk Jisoo.

"Aku takut unnie" Jennie menatap cemas ke arah Jisoo.

"Hey, aku yang akan berkencan dengan mereka, bukan kamu, jadi jangan takut" Jisoo tersenyum meyakinkan sahabat nya itu.

"Justru itu yang membuatku takut unnie, bagaimana jika dia menyakiti perasaan unnie nanti?"

"Tidak akan, percaya lah pada unnie" yakin Jisoo

"Baiklah" Jennie menyerah.

"Yang ini saja ya, kelihatan nya dia lebih kalem" tunjuk Jisoo, Jennie mengangguk ragu.

"Tapi unnie mengobrol saja dulu dengan nya, jangan langsung mau jika diajak bertemu" ujar Jennie.

"Iya" Jisoo menurut, akhir nya, seharian ditaman itu, Jisoo dan Jennie menghabiskan waktu nya dengan berchatting ria dengan pria yang Jisoo pilih lewat aplikasi kencan.


#TBC

Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang