Move to South Korea

1.8K 47 0
                                    

"Hufftt capek banget packing segala barang, mendingan beli disana aja nanti" gerutu Fania yang sedang beberes barang-barang yang akan dibawa, karena 2 hari lagi adalah jadwal keberangkatan Fania ke Korea.

"Semua dokumen pindahmu sudah papa siapkan, semua perlengkapan sekolah kamu yang disana sudah dipersiapkan oleh om Sangchul, karena kamu akan masuk dalam keluarga sangchul secara hukum, dan kemaren Sangchul bilang dia telah mempersiapkan nama baru untukmu disana" jelas papa kepada Fania.


Om Sangchul adalah temannya papa dari zaman papa kuliah sampai kerja di Korea. Papa dulunya kuliah dan sempat juga bekerja di sebuah perusahaan di Korea sampai akhirnya kembali ke Indonesia dan merintis perusahaan sendiri di Indonesia dan syukurnya bisa sukses sampai sekarang dan juga memiliki beberapa cabang di Indonesia.

"Hmm iya pa, tapi apa aku harus pake nama baru ya?" Tanya Fania

"Secara hukum kamu sudah tertulis sebagai anak adopsinya Sangchul, lagi pula apa kamu mau semua identitasmu terbongkar oleh teman-teman sekolah mu nanti?, ikuti aja prosedurnya, yang mau pindah siapa? yang mau bikin cabang perusahaan disana siapa? kan kamu, udah nurut aja ya" Cetus papa

Benar, karena papa adalah businessman dan Fania adalah anak yang paling tua dirumah, dan juga tidak memiliki anak laki-laki, papa mempersiapkan Fania untuk menjadi anak yang mandiri dan mengajarkannya untuk mengelola perusahaannya di bidang Design Bangunan.
Papa sudah mengajarkan Fania mengelola perusahaan sejak Fania duduk di kelas 2 SMP, dan bahkan saat itu fania sudah mengelola 2 cabang perusahaan papa di 2 kota sekaligus.

"Hihi iya deh papaku tersayang, jadi aku punya 2 papa dong, sekalian 2 mama" canda Fania sampai membuat papa tertawa.

"makan dulu, makanannya udah siap" celetuk mama dari lantai bawah.


"Hmm, kamu bakalan selamanya di sana?" Tanya mama
"selamanya ga juga sih ma, cuman aku mau nyari pengalaman kerja disana itu gimana sih polanya, apakah sama di Indonesia, tenang aku bakalan pulang juga kok nantinya, papakan juga dulu di korea sana juga pulangkan." Jelas fania
"gimana nantinya kalau kamu dapet jodohnya orang sana, gimana mau pulang" jawab mama
"kalau jodoh mah ga ada yang tau ma, papa juga gitu dulunya kuliah sampe kerja bertahun-tahun di korea, eh dapet jodohnya mama, orang kampung kita juga" ucap papa
"Oh jadi dulunya papa ga ada gitu mantannya orang korea, kan cantik-cantik dan bening-bening semua pa, masa papa gaada kecantolan siii" goda fania, diiringi tatapan mautnya mama
"itulah mamamu, wanita cantik yang cantiknya melebihi wanita korea" ucap papa sambil senyum menggoda mama, dan mamapun tersipu malu.


Besoknya Fania pergi ke sekolah untuk pamit kepada teman-teman dan gurunya.
Fania memang dikenal sebagai murid yang perfect dan girlfriend material banget.
Fania dikenal sebagai cewe yang paling mentereng di sekolah, karena kecantikannya. banyak dari kakak kelas dan teman-teman dari kelas lain yang mencoba mendekatinya, tetapi bukannya sombong dan menolak cowo-cowo itu mentah-mentah, fania selalu mengajak cowo-cowo itu untuk berteman saja, karena prinsip fania dari awal tidak ada kata pacaran, boro-boro pacaran ngurusin kerjaannya aja ngabisin waktu banyak banget, sampe-sampe dia hanya tidur 2-4 jam saja semalam.

Selain teman-temannya yang sedih karena ditinggal sosok yang ceria dan baik hati, para guru pun sedih sekaligus kecewa dengan kepindahan fania, karena fania merupakan murid yang jenius. Karena dia yang cantik dan pintar sampai-sampai dia dijuluki "Pretty Jenius" oleh para guru disekolahnya. Karena ke jeniusannya baru 1 semester pun dia mampu mengikuti beberapa olimpiade sains yang rata-rata semua dimenangi olehnya. Dan bukan itu saja, baru 1 semester dia udah jadi juara umum disekolahnya.

"Ih kan baru 1 semester atuh nak disekolah ini, masa udah mau pindah aja, pindahnya juga jauh lagi ke korea sana" kata wali kelasnya fania
"Iya buk, tapi mau gimana lagi ya, jalannya udah itu, mau bagaimanapun aku sangat berterimakasih ke ibuk dan sekolah ini karena telah membimbing aku, walaupun hanya 1 semester. Kalau seandainya sekolah ini butuh dana dan lain-lain jangan segan-segan untuk menghubungi aku" jelas fania dikantor guru yang juga dihadapan kepala sekolah.
"iya nak, terimakasih juga udah membawa nama baik sekolah ini. Semoga diluar sana kamu bisa lebih berkembang dan mudah-mudahan sukses terus kedepannya." terang kepala sekolah

selama ini semua kebutuhan sekolah yang kurang, fania selalu membantu, istilahnya dia sudah menjadi donatur tetap disekolahnya.

Walaupun dia terlahir dari keluarga kaya raya, fania tidak pernah sama sekali menyombongkan status sosialnya itu.

Fania pindah ke Korea bukan semata-mata untuk bersenang-senang, tetapi dia ingin memulai karirnya dari nol, dia yang awalnya hanya mengelola perusahaan papa, sekarang dia ingin mengelola perusahaannya sendiri.

Kenapa korea, kenapa tidak negara lain?
awalnya fania ingin pindah ke UK dan memulainya disana, tetapi papa kurang menyetujuinya. Papa merasa bahwa di UK sana nantinya fania akan sendiri dan bukannya tidak percaya pada anaknya, papa hanya takut anak perempuannya disana sendirian. Korea selatan adalah negara yang diusulkan oleh papa.
Papa pernah bilang
"bagaimana kalau kamu mulainya di Asia dulu, nanti kalau kamu udah dewasa dan matang barulah merambah ke Eropa, papa punya sahabat yang udah papa anggap sebagai saudara sendiri di Korea, kalau kamu mau, dia bisa menjagamu disana. Lagi pula untuk bersekolah kamu perlu wali kan?" Ucap papa waktu itu.
karena fania anaknya tidak banyak ini itu, dia langsung menyetujuinya dan mengikuti kursus bahasa korea untuk pergi kesana.


Hari keberangkatan Fania ke Korea sudah tiba. Papa, mama dan adiknya sama-sama mengantarkan anak sulung perempuannya ini ke Korea, mereka mengantar fania sampai ke rumah om SangChul.

Sesampainya di rumah om SangChul, papa langsung memeluk om SangChul dan mereka semua bercengkrama di ruang tamu rumah om Sangchul.

Om SangChul dan istrinya tante Anhye memang tidak memiliki Anak, oleh karena itu mereka senang sekali dengan kedatangan fania yang bergabung dikeluarganya.


(Pov bhs korea)

"Fania kenalin saya Lee Sang Chul dan ini istri saya Shin An Hye, saya dulunya adalah teman seperjuangan papamu yang sudah saya anggap seperti saudara saya sendiri. Semua keperluan sekolahmu sudah kami persiapkan di kamar, untuk sekolah kamu sudah bisa memulainya besok karena sudah saya daftarkan, kamu akan bersekolah di SMA xxx yang paling ternama dikota seoul" jelas om SangChul.
"Iya terimakasih appa, eomma atas kebaikan kalian" ucap fania
"omo yeobo, dia memanggil kita dengan sebutan appa eomma, aku sangat senang sekali mendengarnya nak" kata tante AnHye sangat senang
"Iya sudah seharusnya aku memanggil kalian dengan sebutan eomma appa, karena disini kalian lah orangtua ku" ucap fania sambil tersenyum dan diikuti tawa bahagia om dan tante.



My Husband is an Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang