Sudah satu minggu lamanya minseo tidak bertemu dengan suga dan hanya menyendiri di rumah papa.
"Mau sampai kapan kau akan disini hah?" Tanya seora sembari mengulurkan makanan untuk minseo
"gomawo seorayaa" ujar minseo menerima makanan itu tanpa menghiraukan pertanyaan seora
"Yaaa, aku bertanya" teriak seora
"hmm wae, biarkan saja aku disini" balas minseo
"ANDWEE, kau tidak boleh disini terus-terusan. Dia menyiksa kami, 3 kali sehari kami harus mengantar makanan ini padamu dan bukan hanya itu, setiap jam dia pasti akan menghubungi nomor kantor untuk sekedar menanyakan apakah kau baik-baik saja. kami sudah menyuruhnya untuk menghubungimu langsung, tetapi dia bilang tidak ingin mengganggumu sampai waktunya tiba. entah waktu apa yang ditunggunya." terang seora
"MWOO, Jadi makanan yang kalian antarkan padaku setiap hari, dari dia?" Minseo terkejut mendengar penjelasan seora
"Iyaaa, itulah sebabnya kau harus keluar dari sini. Apa salahnya bicara padanya sekali saja" rengek seora
"aa yee, sekali saja. TIDAK" tukas minseo.Disatu sisi suga juga sudah muak dengan keadaan seperti ini, ia ingin mencoba untuk berbicara dengan papa minseo, pada awalnya suga merasa ragu untuk meminta bantuan dari papa, tetapi menurutnya tidak ada cara lain untuk membujuk minseo.
Suga juga sudah meminta tolong pada appa, tapi tetap tidak ada perubahan. Appa merasa tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan percintaan keduanya, yang akhirnya mau tidak mau suga harus meminta bantuan dari papa."Yeoboseyo abonim" sapa suga ketika papa menjawab telfonnya
"ye, ada apa nak?" Tanya papa
"Maaf mengganggumu, sebenarnya aku tidak seharusnya berbicara seperti ini abonim" ujar suga ragu-ragu
"apa? Katakan saja jangan sungkan" suruh papa.Suga mencoba menceritakan semua masalahnya dengan minseo mulai dari nol sampai saat ini. Dan syukurnya mendapatkan respon positif dari papa.
"Baiklah nak, aku akan mencoba untuk membujuknya, dia sedikit keras kepala" timpal papa setelah mendengarkan cerita dari suga
"Terima kasih banyak abonim, maaf telah merepotkanmu" ujar suga sungkan
"Aah ani, baiklah aku matikan dulu"---- papa.Tak lama setelah berbicara dengan suga, papa langsung menghubungi minseo dan berpura-pura tidak tahu akan semua masalah anaknya.
"Halo pa, apa kabar?. Ada apa papa nelfon?"---- Minseo
"Papa baik, aihh emang harus ada sesuatu kalau papa mau hubungi kamu"---- Papa
"tidak, aku hanya bertanya"---- Minseo
"kamu apa kabar? Baik-baik saja?"---- Papa
"hmm, aku baik"---- Minseo
"Papa akan kesana dalam waktu dekat. Sudah kau perbaiki pintunya?"---- Papa
"Ye, Mwo? pintu? Dia menghubungi papa?"---- Minseo
"Dihubungi siapa?, aneh"---- Papa
"gimana papa tahu masalah pintu?"---- Minseo
"Ya tahu lah, kan pintu kamar papa diserang rayap waktu itu, makanya papa tanya, kamu udah perbaiki belum itu pintu. Kamu kenapa? Ada masalah?"---- Papa
"ooo, bilang dong dari tadi. Aku akan perbaiki segera, aku tidak ada masalah. Udah ya pa dadahh"---- Minseo"ga mungkin dong dia minta bantuan papa, orangnya gengsian" celetuk minseo
malamnya suga datang ke rumah papa, untuk memberikan sesuatu pada minseo. suga berencana untuk mengembalikan cincin yang waktu itu diberikan minseo padanya.
ting ting...
setelah membunyikan bel, suga sengaja berdiri di samping rumah, supaya minseo tidak melihatnya di monitor."siapa sih, udah nekan bel orangnya ga keliatan, iseng banget" gerutu minseo yang tidak jadi membukakan pintu
ting ting....
percobaan kedua kalinya berhasil, minseo yang penasaran akhirnya membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.
melihat peluangnya, suga segera berlari masuk kedalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is an Idol
FanfictionFania seorang gadis kelas 1 SMA, yang pindah dari Indonesia ke Korea Selatan, untuk urusan bisnisnya. Dan akhirnya, bertemu dengan seseorang yang tidak dia sangka-sangka selama ini, seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya. Semua nama tokoh, te...