Suasana hening menyeruak di sebuah ruangan VIP di salah satu restoran di kota Seoul.
"Annyeonghaseyo Fania ssi" terdengar suara seorang laki-laki memasuki ruangan itu.
"Ku pastikan kau akan menjadi milikku" kata suga dalam hati ketika melihat minseo
"oh, an-nyeo-ng-ha-se-yo" jawab minseo terbata-bata. Minseo terbelalak mendapati orang yang sedang berada didepannya sekarang.
"ya tuhan, fania ssi? Dia memanggilku itu? Apaa, dia? laki-laki yang memandangku beberapa bulan yang lalu? Dia ada disini. Suga" suara hati minseo seakan membuatnya mematung sejenak melihat lelaki itu.
"Eoh, silahkan duduk Yoongi ssi, apakah boleh aku memanggilmu begitu?" Tanya minseo.
"terserah kau mau panggil apa" jawab suga tegas.Setelah beberapa saat membicarakan tentang pekerjaan, tiba-tiba hal yang tak terduga terjadi. Suga meminta nomor ponsel minseo, dengan alasan supaya nanti dia mudah menghubungi minseo.
"Boleh aku tahu nomor ponselmu?" Tanya suga
Pertanyaan itu seakan membuat minseo mematung, jantungnya berdebar kencang
"btw, untuk apa nomor ponselku, setiap saat kau bisa menghubungi nomor kantorku" ucap minseo berusaha terlihat santai
"Aku hanya ingin menghubungimu langsung, semua designnya nanti aku juga mau itu adalah ide pemikiranmu" jawab suga seenaknya.
"Bagaimana bisa seperti itu, aku memiliki tim kreatif disini, merekalah nanti yang merealisasikannya" jelas minseo
"Hah, aku? Gila perusahaan ini kan punya tim kreatif, kenapa harus aku yang terjun langsung ke lapangan" gerutu minseo dalam hati.
"Aku hanya ingin dirimu melakukannya, kenapa? Kau tidak mau? Bukan kah klien penting seperti ku ini harus kau yang terjun langsung" tukas suga yang membuat minseo geram akhirnya menyetujui permintaan suga.
"sini ponsel mu, cuma kamu satu-satunya klien yang seperti ini" ucap minseo kesal, tapi mau bagaimana lagi.
"Ya, hanya aku yang bisa" jawab suga dengan gaya savagenya.Setelah selesai menyantap cake dan kopi, suga pun beranjak untuk meninggalkan ruangan itu.
"Terimakasih atas waktumu fania ssi, sampai berjumpa lagi" pamit suga sambil mengedipkan matanya.
"Iya, sama-sama" jawab minseo sedikit salting dengan kedipan suga.(Di toilet restoran)
"Mwooo, untuk kedua kalinya perkataanku menjadi kenyataan dan aku bertemu dengannya, mimpi apa kau semalam hey minseo sadaarr." minseo bicara pada pantulan dirinya di cermin.
Sebelumnya minseo pernah berkata AYO KITA BERTEMU LAGI kata-kata itu seakan menjadi kenyataan.
"Dan dari mana dia tahu kalau nama asliku fania?. Apa dia melihat berita mengenai aku? Apakah aku se viral itu sehingga seorang suga pun mengetahuinya. Dan dia juga meminta nomor ponselku, ya tuhan apakah aku terlalu berlebihan memikirkan hal ini. Dia selalu menyeretku ke dalam masalah, kenapa harus aku yang langsung terjun ke lapangan untuk mengerjakannya, jika nanti media mengaitkan ini dengan rumor kencan bagaimana, ahh gila sudah gila" minseo masih lanjut berciloteh di depan cermin.
Dalam perjalanan pulang didalam mobil, minseo mendadak teringat kedipan mata seorang suga yang berhasil membuatnya salting.
"kedipan itu ahhh gila sadar minseoya sadar" ucap minseo sembari menepuk jidatnya.Jam menunjukkan pukul 23.19
minseo yang seharian bekerja sudah siap untuk tidur, namun...Drrt ada pesan masuk di ponselnya minseo, dan itu ternyata dari suga
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is an Idol
FanfictionFania seorang gadis kelas 1 SMA, yang pindah dari Indonesia ke Korea Selatan, untuk urusan bisnisnya. Dan akhirnya, bertemu dengan seseorang yang tidak dia sangka-sangka selama ini, seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya. Semua nama tokoh, te...