They Know Who I am

448 23 0
                                    

Malam pergantian tahun. Minseo dan teman-teman berencana untuk berkumpul di rumah minseo.



"Hey, malam ini jadikan?" Tanya eunji disebuah grup chat *the next BP* yang hanya berisi mereka berempat
"dirumah minseo kan?" Tambah yuna
"iya, tapi orangnya dimana ya, kok ga aktif" timpal seora


"akhir tahun yang melelahkan" umpat minseo yang masih berada di ruangannya.
memang setiap akhir tahun minseo selalu sibuk. "Tidak di indonesia, tidak disini sama saja sama-sama melelahkan" tambah minseo.

Drtt drttt drrtt bunyi handphone minseo

"Annyeong" jawab minseo lunglai
"Hm, kamu pasti baru bangun tidur. Kebiasaan tidurmu akan sangat berbahaya, lebih baik dikurangi" ceramah seora
"Andai kau tau kamprett" ucap minseo dalam hati
"ya, aku baru bangun. Ngapain sih nelfon-nelfon ganggu orang lagi tidur aja" bohong minseo
"nanti malam jadi kan kita ngumpul dirumahmu?" Tanya seora
"mwooo, ngumpul? Dirumahku?" Minseo terkejut dan langsung menutup mulutnya
"Ne, ngumpul dirumahku, jadi dong pastinya" terang minseo terbata bata.
"agak aneh deh, cuci muka sana. Aku akan ngabarin eunji dan yuna" timpal seora




Tutt tutt tutt minseo mematikan telfon, tanpa menjawab perkataan seora.

"Uh, kenapa ga ingat lagi. Kenapa harus hari ini" geram minseo merengek.




"Selamat tahun baruuu" seru mereka berempat bersemangat sembari menyaksikan kembang api di atas balkon rumah minseo
walaupun minseo kecapekan karena sudah bekerja seharian, mau tidak mau minseo harus terlihat fresh didepan teman-temannya.


Hari berjalan bulan berlalu.
Suatu saat minseo izin untuk tidak bersekolah karena urusan mendadak.
Seperti biasa minseo ada keperluan dikantornya.

"Baiklah meeting hari ini selesai" ucap minseo didepan para staf yang ada bersamanya.

Hari sudah menunjukkan pukul setengah 2, minseo memutuskan untuk pulang ke rumah karena urusannya dikantor sudah selesai.



( didalam mobil, sambil menghapus makeupnya )

"Duh, mukaku lama-lama hancur juga dengan riasan ini" umpat minseo yang tidak menyadari bahwa ada 3 pasang mata mengarah kepadanya dari luar kaca mobil yang lupa ia tutup.

"Mwoo, Daepyonim?" Sontak suara eunji mengagetkan minseo
"Daepyonim adalah kau? Lee Min Seo? Teman kita?" Ungkap seora dengan nada suara yang tinggi


Dengan cepat minseo keluar dari mobil menghentikan suara-suara mereka yang bertambah tinggi

"Ayo masuk mobil" ajak minseo


(Didalam mobil)

"Aigoo, kita ga habis pikir ya minseo, jadi selama ini urusan mendadak yang kau buat memanglah benar, kau mendadak ada urusan dikantormu, karena kau adalah seorang direktur" terang eunji dengan wajah kecewa karena dibohongi oleh sahabatnya itu

"Maaf, aku selama ini membohongi kalian semua" minseo hanya bisa berucap maaf kepada ketiga temannya itu dengan kepala yang tertunduk merasa bersalah

"Bagaimana ini bisa terjadi minseoya" tanya yuna
"inilah diriku yang sebenarnya. Aku bukan putri kandung dari Lee Sang Chul dan Shin An Hye yang sebelumnya bersekolah di Indonesia. Nama ku bukan Lee Min Seo melainkan Fania Wibowo. Aku adalah putri seorang pengusaha sukses dari Indonesia yang bernama Frans Wibowo. Aku pindah kesini hanya untuk melanjutkan karir ku sebagai pengusaha mengikuti jejak ayahku. Karena aku masih dalam usia sekolah, oleh karena itu aku sekolah disini, dan menjadi anak adopsi dari Appa dan Eomma ku disini supaya aku memiliki wali disini." jelas minseo sambil berurai air mata karena merasa bersalah membohongi sahabatnya itu

"tapi kenapa tidak kau jelaskan indentitasmu ini kepada kami, kenapa kau menyembunyikannya?" Tanya eunji
"apa kau tidak percaya kepada kami?" Timpal seora
"Aku bukannya tidak percaya pada kalian. Memang sejak awal, sejak pertama kali sebelum aku bertemu dengan kalian, aku sudah berencana menyembunyikan identitas asliku dari semua orang. Karena aku berfikir aku akan sulit beradaptasi jika semua orang mengetahui indentitasku ini" terang minseo dengan keadaan kepala masih tertunduk
"Aigoo" dengus eunji
"maafkan aku, apa kalian tidak mau lagi berteman denganku?" Tanya minseo menatap ketiga sahabatnya itu dengan tatapan sayu

Tidak ada satupun jawaban yang diberikan oleh ketiga sahabatnya. Mereka semua diam mematung didalam mobil itu.
Setelah beberapa lama mematung seora membuka pembicaraan.

"Bagaimana menurutmu sekarang. Apakah kami tidak akan mau lagi berteman denganmu?" Pertanyaan yang sulit dijawab itupun terlontar dari mulut seora
"aku tidak tau" jawab minseo singkat
"bagaimana mungkin kami bisa meninggalkanmu setelah begitu banyak kenangan dan hari yang sudah kita lewati bersama" perkataan eunji seketika membuat minseo merasa tenang
"apapun yang terjadi, siapa pun dirimu, kami tetap akan berteman denganmu" tambah yuna sambil memegang tangan minseo

Minseo hanya bisa tersenyum dan seketika meneteskan air mata
"terimakasihh teman-teman" ucap minseo dengan mata yang basah
"ahh, uljimaaaa uri minseoyaa" kata seora sambil mengelus kepalanya minseo.
"Tapi bagaimana dengan identitasku ini, apakah kalian akan memberitahukan kepada semua orang?" Tanya minseo menyeka air matanya
"aishh, kau pikir kami seperti itu" tukas eunji kesal.
"Hmm, maaf sekali lagi" ucap minseo






September 2019, minseo yang sudah berusia 18/19 tahun itu pun, ingin mengembangkan bisnisnya. Akhirnya setelah sekian lama dia pergi ke UK untuk membuat cabang perusahaannya disana. Sama seperti perusahaan yang sebelumnya, minseo mendirikan sebuah kantor pusat *FW Design Company* yang kedua di UK.
sebenarnya minseo memiliki kantor cabang lainnya di Korea yaitu di Busan.


"Berapa hari kau akan disana?" Tanya appa
"cuma 4 hari, appa ga usah khawatir aku disana kan bersama papa" jawab minseo sambil memakan roti bakar yang dibuat eomma
"maaf kami hanya bisa mengantarmu sampai bandara" ucap eomma sedih
"Ah, tidak apa-apa eomma, anak mu ini sudah dewasa" kata minseo menenangkan eomma.




Perjalanan ke Bandara Incheon minseo diantar oleh eomma dan appa.
Dan pada hari yang sama papa juga berangkat dari Indonesia menuju tempat yang sama dengan minseo, sengaja papa akan mengenalkan juga teman bisnisnya yang ada di UK.




4 hari berlalu, minseo kembali ke korea dan kembali fokus untuk belajar karena pertengahan bulan November dia akan mengikuti olimpiade matematika internasional yang akan diadakan di US.


"Bagaimana? Apakah kau sudah siap membawa piala itu nanti pulang ke korea?" Candaan pak Kim memang membuat minseo untuk terus belajar untuk mendapatkan piala itu
"ahh pak kim, seakan-akan kau mengintimidasiku untuk membawa piala itu" ucap minseo santai.
"Tenang saja, kita akan berjuang bersama-sama" terus pak kim.



My Husband is an Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang