pagi itu minseo, papa, mama dan adiknya sarapan bersama.
"sudah lama kita tidak sarapan bersama" cletuk mama
"iya, setelah ini mungkin entah kapan lagi kita akan sarapan bersama" sahut papa
"apa? aku kan tinggal disini, jadi kita bisa sarapan bersama setiap hari" ujar minseo yang heran dengan perkataan papa barusan
"apa maksud mu, kau akan berangkat ke Korea siang ini, papa sudah membelikan tiketnya" tukas papaminseo hanya terdiam mendengar apa yang dikatakan papa.
"apa yang papa bicarakan, aku baru saja sampai disini" tanya minseo kaget
"papa sudah tau semuanya, papa dan mama sudah tau dilema yang kau rasakan sebelum pulang kesini" jelas papa yang minseo masih tidak mengerti apa yang diketahui oleh papa dan mama
"apa yang papa ketahui, aku baik-baik saja" tukas minseotidak ada jawaban dari papa untuk sesaat, sama halnya dengan papa, mama juga diam. papa menarik nafas panjang dan mulai mengataka sesuatu
"suga" ujar papa yang membuat minseo tercengang.
bagaimana papa tau mengenai suga---- batin minseominseo terdiam dan kemudian papa melanjutkan pembicaraannya.
"kemarin sangchul menelfon papa, dia telah menceritakan semuanya" ujar papa yang lagi-lagi membuat minseo terkejut WHATT bagaimana appa bisa tau mengenai aku dan suga---- minseo
"kau sudah dewasa, kau berhak menentukan kebahagiaanmu sendiri, papa sudah mengajarkan mu untuk bisa hidup mandiri. jika dia adalah kebahagiaanmu maka kejarlah, kau berhak menentukan jalan hidupmu sendiri. bagaimana kau bisa mengorbankan kebahagiaanmu sendiri dan kembali kepada kami. kami juga tidak akan bahagia melihat kau seperti itu. ini belum terlambat bukan, maka kembali lah kesana, kejarlah impianmu, kejarlah cintamu, dan kejarlah kebahagiaanmu" jelas papa
"kami akan sangat bahagia jika melihatmu bahagia nak" tambah mamamendengar perkataan papa dan mama, minseo tak kuasa menahan air matanya. dia juga merasa kasihan pada kedua orang tuanya yang sudah berharap untuk bisa kembali tinggal bersama dirinya. tetapi disuatu sisi apa yang dikatakan papa juga benar. bagaimana mungkin mereka bahagia ketika melihat anaknya yang dilanda oleh perasaan sedih dan gelisah.
"maafkan aku telah mengecewakan kalian" lirih minseo dengan air mata yang tak bisa dia bendung
"jangan menangis, kebahagiaan mu adalah yang paling penting bagi kami" ujar mama sembari menghapus air mata minseo
"anak ku sudah dewasa, teruslah berbahagia nak" papa memeluk minseo dengan penuh kasih sayang.sekitar pukul 10.30, minseo kembali diantar oleh kedua orang tuanya ke bandara.
disana minseo lagi-lagi tak bisa menahan tangisnya. dia berpamitan pada kedua orang tuanya dengan perasaan yang campur aduk, entah itu perasaan sedih karena telah mengecewakan orang tuannya, ataukah itu perasaan bahagia karena dirinya menghampiri kembali kebahagiaan yang sempat dia tinggalkan."berbahagialah disana nak" ujar papa sembari memeluk minseo
"jangan lupa kunjungi kami ketika kau ada waktu senggang" timpal mama
"sesibuk apapun aku, aku pasti akan pulang untuk menemui kalian" kata minseo dengan suara serak akibat menangishari itu juga sekitar pukul 11.15 minseo berangkat dari Indonesia.
apakah ini adalah ulah dari para sahabatku?"---- batin minseo
minseo curiga kalau ini semua adalah perbuatan sahabatnya. kalau bukan mereka siapa lagi yang tahu tentang hubungannya dengan suga.minseo sampai di Korea Selatan sekitar pukul 7 malam.
di bandara minseo menyaksikan beberapa kamera yang tertuju padanya, kedatangan minseo kembali ke Korea membuat media berbondong-bondong menyorotinya."mengapa kau kembali lagi?" tanya seorang wartawan sambil lalu
"aku memutuskan untuk menetap kembali disini" jawab minseo
aigoo sudah seperti selebriti saja aku ditanyai seperti ini, kemarin dibandara Indonesia tidak ada yang beginian---- cletuk minseo dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is an Idol
FanficFania seorang gadis kelas 1 SMA, yang pindah dari Indonesia ke Korea Selatan, untuk urusan bisnisnya. Dan akhirnya, bertemu dengan seseorang yang tidak dia sangka-sangka selama ini, seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya. Semua nama tokoh, te...