Non-Kpopers Go to BTS Concert

481 23 0
                                    

"Ayo, ayo sini" suruh eunji sambil menggandeng tangannya minseo
"heboh banget sih eunji" ujar minseo melengos.


Suasana di luar Jamsil Olympic Stadium pun sangat ramai dikunjungi para fans BTS.
Mereka semua membawa pernak pernik konser, seperti army bomb dan lain-lain.
Dari puluhan ribu orang yang ada disana, mungkin cuma minseo sendiri yang datang sebagai non-army sekaligus non-kpopers.



"Duh mana rame banget lagi" umpat minseo
"Ya rame lah, kan kesini mau mensuport para oppa, kami army selalu ada buat BTS" ungkap yuna yakin
"Saranghae oppa" kata seora sambil menciumi foto Jimin yang ada dikipas.
"aigoo, sudah gak waras ni anak" cletuk minseo geleng-geleng kepala.
"kamu tu belum tau rasanya jadi army" timpal yuna
"yaudah, iya saranghae army" ejek minseo



Ketika memasuki venue konser, disana minseo melihat puluhan ribu orang. Kepala minseo tiba-tiba serasa dihantam, karena mumet banget liat yang beginian, ini bukan dunia minseo.

Setelah beberapa saat, muncul lah 7 orang sosok laki-laki yang sejak tadi sudah di tunggu-tunggu oleh para army di atas panggung.
"Yaaa aigoo, ini yang kalian mau lihat, ga jelas ini woi jauh banget. Tu orang kecil banget kelihatannya dari sini" kesal minseo karna udah buang-buang waktu kesini yang dilihat pun ga jelas.
"Coba kamu verified jadi army dulu, sejauh apa pun mereka kamu pasti akan melihatnya dengan jelas" timpal seora tidak terima
"setidaknya kau bisa melihat mereka dari layar itu" tunjuk eunji
"Ya, mata ku minus woy. Ga perlu verified jadi army pun, yang jauh tetep aja ga kelihatan jelas gila" timpal minseo
"sungguh minseo, minus mu akan sembuh" tambah yuna yang membuat minseo hanya diam malas meladeni ketiga sahabatnya yang udah tergila-gila sama BTS.



Sepanjang konser itu, minseo hanya diam berdiri diantara puluhan ribu orang yang bersorak sorai bernyanyi mengikuti bangtan.
"Gila, ngapain gue kesini. Jelas-jelas bukan tipe gue yang beginian mah, mana masih lama lagi" gerutu minseo dalam hati.




Minseo hanya diam berdiri mematung sambil sesekali melihat kipas dengan foto suga ditangannya.
"Bisa ga sih jangan senyum begitu, ga lucu tau kayak gini, pake konser-konser segala, mumet kepala gue tau gak. Tapi senyum juga gapapa deh, lumayan terobati mumet kepala ini karena senyummu" kata minseo dalam hati tersenyum, sambil memegang dan melihat kipas dengan foto suga.

"Aigo aigo, patah tu kaki pake acara loncat-loncat segala, loncat-loncat pun ga akan kelihatan sama mereka" cletuk minseo melihat kelakukan ketiga sahabatnya.
"Kau tidak tau diam saja" sahut eunji
"oke oke aku diam" jawab minseo




Selesai konser mereka berempat dan puluhan ribu lainnya pun meninggalkan tempat itu.
"Duh laper, makan dulu yuk" ajak seora
"kalian bertiga aja deh, udah malam ini woy. Aku pulang dulu dah ya" kata minseo pamit
"Yaudah hati-hati ya minseoyaa, annyeong" yuna melambai-lambaikan tangan.

Minseo tiba dirumah langsung bergegas ke kamarnya,
"kamu ga makan dulu nak?" Tanya eomma
"ga eomma, aku udah makan tadi. Aku naik keatas dulu ya eomma appa, selamat malam" izin minseo



(Didalam kamar)

Minseo meletakkan pernak pernik yang dibawa ke konser tadi di lemari kaca.
"Annyeong suga, kita ga akan bertemu lagi. Cukup hari ini saja, selamat malam" minseo ngomong sendiri pada foto akrilik suga yang terpajang didalam lemari kaca yang merupakan hadiah dari ketiga sahabatnya.

Minseo menyelesaikan semua kegiatan malamnya, dan ketika ingin rebahan, tiba-tiba minseo kepikiran pada suga.
"Apaan sih, ah minseo sadar ngapain mikirin dia, apa aku udah terkena sindrom army juga" kata minseo sambil menepuk wajahnya supaya kembali tersadar.


Hari-hari berlalu sebagaimana mestinya. Mereka berempat yang tadinya masih duduk di kelas 1 SMA, sekarang sudah naik ke kelas 2. Tidak ada yang berubah dari mereka, mereka semua tetap berada di kelas yang sama.
Yang berubah hanyalah minseo yang kini sering izin sekolah karena keperluan mendadak. Bagaimana tidak, minseo memiliki 2 identitas. Minseo sekarang sangat sibuk dengan perusahaan barunya.



(Di ruang guru)

"Minseo, apa kamu sudah ada persiapan untuk mengikuti olimpiade bulan depan?" Tanya guru matematikanya minseo
"sudah pak, persiapan saya sudah sekitar 80%" jawab minseo yakin
"dengar-dengar kamu belakangan ini sering izin ya" tanya pak guru
"benar pak, tapi bapak tidak usah khawatir, walaupun saya ada keperluan mendadak dan sering tidak kesekolah, saya selalu mempersiapkan materi pelajaran untuk olimpiade nantinya pak" jelas minseo.


Minseo keluar dari ruang guru yang didepannya sudah berdiri 3 orang sahabatnya.
"bagaimana, apa yang dikatakan pak kim?" Tanya yuna
"pak kim, hanya bertanya tentang persiapan olimpiade" jawab minseo singkat.
"hari ini sepulang sekolah, makan yuk aku traktir" ajak minseo
yang langsung disetujui oleh ketiga sahabatnya itu.


selesai makan, mereka semua pulang.
"minseoya, terimakasih sudah mentraktir kami, sering-sering begini ya" ucap seora cengengesan
"yang gratis itu pasti enak ya seoraya" goda minseo
Mereka berempat tertawa.


Bulan itu pun berlalu, dan masuklah pada bulan Oktober, bulan dimana minseo akan mengikuti olimpiade matematika.


sebelum menuju tempat olimpiade
"Minseo, bagaimana? Kamu sudah siap?" tanya pak kim yang akan mendampingi minseo saat olimpiade nanti
"sudah siap pak, semoga hasilnya seperti yang kita harapkan ya pak, doain saya semoga berhasil" jawab minseo yang yakin.

olimpiade kali ini adalah olimpiade tingkat nasional yang di ikuti oleh beberapa siswa berprestasi di berbagai daerah di korea selatan. Selain itu olimpiade ini merupakan jembatan untuk olimpiade tingkat internasional.

"Minseoyaaa, hwaiting" teriak eunji
"Minseo kita pasti bisaaa" tambah seora dan yuna
semua teman-teman dikelas mensuport minseo, kecuali Jihyo. Jihyo hanya diam. Jihyo sebenarnya menjadi kandidat untuk olimpiade, tetapi semenjak minseo pindah ke sekolah itu, nilai matematika minseo jauh lebih baik dari pada jihyo, oleh karena itu pak Kim memutuskan minseo lah yang terpilih untuk mengikuti olimpiade.




(Diruangan olimpiade)

Semua berjalan lancar dan seperti apa yang diharapkan minseo. Semua jawaban dapat dijawab dengan lugas dan pastinya benar.


"Baiklah semua. Seperti yang tertera di layar, kita semua bisa mengetahui skor siapa yang paling tinggi dan keluar sebagai pemenang. Pemenang dari olimpiade matematika nasional tingkat SMA adalah Lee Min Seo siswi berprestasi dari SMA xxx"
suara MC yang bertugas menggema di dalam ruangan tersebut. Wajah haru Pak Kim tidak bisa disembunyikan lagi karena perasaan yang bahagia.
Minseo membawa kabar bahagia untuk SMA nya, sekaligus membawa nama baik sekolahnya.

"Selamat nak, kamu sudah membawa nama baik sekolah ini, bapak sangat senang, dan seperti yang kamu tahu, kamu harus bersiap untuk olimpiade matematika tingkat internasional tahun depan" ungkap pak kim dengan haru
"baik terimakasih pak, saya akan mempersiapkan diri untuk olimpiade matematika internasional tahun depan, saya akan berusaha semaksimal mungkin" ucap minseo bersahaja



eomma dan appa memang tidak ikut menemani minseo berkompetisi karena kesibukannya masing-masing. Tetapi setelah mendengar kabar bahwa minseo memenangi olimpiade itu, mereka langsung menghujani minseo dengan banyak hadiah.

"Selamat ya nak, anak kebanggaan appa dan eomma" ucap appa bahagia
"Kau adalah kebanggaan kami nak" tambah eomma sambil memeluk minseo.
"Kau tidak menelfon papa mama mu untuk memberitahukan berita bahagia ini" tanya appa
"iya, kasih tau mereka. Mereka pasti akan sama bahagianya dengan kami" sahut eomma.
"iya, aku akan menelfon mereka" jawab minseo

(Minseo Videocall dengan mama papa)
"Halo pa, mama mana?" Tanya minseo
"halo, ini mama nak. Ada apa?" Tanya papa balik
"ma, pa aku menang olimpiade matematika nasional tingkat SMA dan tahun depan aku menjadi kandidat untuk olimpiade matematika internasional" jelas minseo bahagia
"wah, anak mama emang pintar, selamat nak" kata papa bahagia
"Pa apa kita harus pergi ke sana untuk merayakannya" tanya mama mengajak papa
"Oh tentu saja, kita akan langsng berangkat besok" jawab papa
"nak, papa dan mama akan kesana besok untuk bertemu dengan mu" tambah papa
"aaa, papa mama aku kangen kalian. Terimakasih udah mau datang kesini, dan maaf aku belum bisa mengunjungi kalian" ujar minseo
"Eh ngapain minta maaf, kamu kan sibuk disana. Gapapa, jika kamu ga bisa kesini, mama sama papa yang akan mengunjungimu kesana" jawab mama
"iya nak, yang penting disana kamu sehat, fokus belajar dan bekerja, itu saja. Kamu ga usah terlalu memikirka kita disini" tambah papa
"Iya ma pa, makasih" jawab minseo terharu.

My Husband is an Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang