High School in South Korea

622 21 0
                                    

Hari kamis, setelah hari kemarin Minseo pun memasuki sekolah barunya, SMA xxx yang sangat terkenal di Seoul. Ini adalah hari pertama Minseo masuk sekolah.

Seperti biasa, Minseo adalah anak yang petakilan dan mudah bergaul, memperkenalkan dirinya di depan kelas.

"Annyeong haseyo, perkenalkan saya Lee Min Seo, saya murid pindahan dari Indonesia, senang bertemu dengan kalian, semoga kita bisa berteman baik." Minseo memperkenalkan diri.
"Selamat datang disekolah ini Lee Min seo, sekarang kamu duduk dikursi barisan kedua ditengah yang udah disiapkan dari awal" ucap bu guru mempersilakan minseo untuk duduk.
"Baik buk" kata minseo sambil berjalan ke kursinya.

Minseo duduk diantara 3 orang gadis gila yang nantinya akan menjadi sahabatnya minseo...

"Annyeong Minseoya" sapa seorang gadis yang duduk di samping Minseo.
"Oh annyeong" jawab minseo dengan senyum manisnya.
"Minseoya, kenalin aku
Kim Seo Ra" kata gadis yang ada di samping minseo.
"Oh Seoraya, senang berkenalan denganmu" ucap minseo.
"Yaa Lee Min seo, kenalin aku Yoon Eun Ji" sapa gadis yang duduk di belakang minseo, yang karakternya bisa dibilang ceplas ceplos
"Yaa eunjiya, saranghae" jawab minseo tanpa ragu.
"Ooo, aku suka karaktermu minseo, bisa nih masuk geng kita. Btw aku Park Yu Na" cetus gadis yang duduk dibelakang Seora.
"ooo, annyeong Yunaya, jadi kalian satu geng, oke aku juga suka karakter kalian. Lagi pula aku juga orang yang suka bergaul" jelas minseo sambil tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

Bel berbunyi mengisyaratkan untuk istirahat. Seperti biasa seora, eunji, dan yuna akan selalu beriringan untuk pergi ke kantin.

"Minseoya, ayo ke kantin" ajak eunji
"Lets go chinguya" jawab minseo

Hari itu mereka berempat pergi ke kantin untuk makan siang, dan selepas dari sana mereka mengajak minseo untuk pergi ke tempat tongkrongan biasa mereka yaitu di pojok lorong sekolah.

"Gimana nih guys, minseo diterima secara officially masuk geng kita kan?" Tanya seora
"Pastinya" jawab eunji dan yuna
"aduh kok kalian langsung mau sih masukin aku ke geng kalian, kalian emangnya ga punya persyaratan gitu buat orang yang mau gabung di geng ini?" Tanya minseo mengejek
"ya minseoya, kamu udah lulus semua persyaratannya. Dari anak-anak dikelas kita cuma kamu yang kami lihat cocok dengan karakter kami, yang lain mah palingan sibuk belajar" ujar yuna.

Mereka belum tau aja, kalau minseo sebenarnya punya penyakit yang sama, yaitu sindrom belajar, kalau ga suka belajar mana mungkin minseo jadi siswa yang jenius

"Gimana, kamu mau kan masuk geng kami?" Tanya eunji
"Maulah, dari tadi dikelas cuma kalian aja yang care sama aku, yang lain mah nyapa sih iya, tapi sibuk sendiri lagi" jelas minseo.
"Yeayy kita berempat, bisa-bisa jadi the next blackpink nih" cletuk seora.
"udah gila dia" ketus eunji
mereka semua bercanda dan tertawa bersama.

Hari pertama sekolah menjadi hari yang indah untuk minseo, karena dia langsung mendapatkan teman yang baik.
"Ternyata tidak seperti yang aku pikirkan" kata minseo dalam hati

Karena waktu itu dia berfikir bahwa orang-orang korea itu kebanyakan cuek, dan ada kasus pembulian disekolah, minseo sih ga takut tapi hanya mewanti-wanti kalau ada kemungkinan dia nanti dibully oleh teman-teman disana. Tetapi nyatanya dia dapat teman yang baik disekolah, yang akan menemani hari demi hari yang akan minseo jalani di Korea.

Sepulang sekolah, minseo disambut hangat oleh kedua orangtua angkatnya.

"Minseoya, bagaimana sekolahmu hari ini nak?, apakah semuanya berjalan lancar?" Tanya eomma
"eh, tunggu dulu biarkan dia masuk dan istirahat, dia capek baru pulang sekolah" cletuk appa
"hehe, gapapa appa. Aku sekolahnya baik, dan aku juga dapat teman yang baik" jawab minseo.
"ayo, masuk nak. Mandi, ganti bajunya, eomma mau nyiapin buah buat cemilan" kata eomma sambil memegang tangan minseo.

Mereka sangat menyayangi dan memanjakan minseo, karena luka dari masa lalu yang kehilangan anak perempuan mereka pada saat dikandungan, oleh karena itu mereka bahagia sekali ketika minseo menjadi bagian dari keluarga mereka.
   
                         

Hari minggu pun tiba, hari dimana janjian dengan pemilik gedung yang ditaksir minseo.

"Sudah siap nak?, ayo kita pergi" kata appa.
"siap appa, lets go" ucap minseo bersemangat.

Sesampainya di tempat janjian tersebut, pemilik gedung menjelaskan dengan detail tentang gedung tersebut. Sekian harga sewa dan sekian harga beli jika gedung itu mau dibeli.

Minseo dan appa permisi sebentar kepada pemilik gedung untuk berdiskusi.
Saat itu minseo yang mempunyai modal yang cukup untuk membeli sebuah gedung itu pun, berbicara pada appa.

"bagaimana pendapat appa?, aku punya modal untuk membeli gedung itu, atau aku kontrak saja selama setahun, kalau misalnya penjualannya bagus, baru aku beli" tanya minseo kepada appa
"Appa setuju dengan idemu yang kedua, lebih kau kontrak saja dulu, kedepannya kita lihat progresnya" jawab appa.

"Baiklah, kami sepakat untuk mengontrak gedung ini selama setahun, nanti kalau progresnya bagus, kami akan mempertimbangkan untuk membeli gedung itu" terang appa kepada pemiliknya
Pemilik gedung itu pun menyetujui juga dan menyerahkan dokumen kontrak untuk ditanda tangani, kemudian minseo menandatangani surat tersebut setelah dibaca secara seksama.

Akhirnya gedung itupun resmi dikontrak oleh minseo, yang kelak akan menjadi bibit dari kesuksesannya.




My Husband is an Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang