Different Name, One Person

467 22 0
                                    

Kegiatan sehari-hari minseo dijalani dengan sangat hati-hati. Untuk menjadi sosok 2 orang sekaligus, minseo merasa sedikit repot, tapi mau bagaimana lagi semua harus dijalani minseo, yang ingin seperti itu juga dirinya sendiri.



4 bulan sudah minseo tinggal di Korea. Sekolah berjalan lancar, dan perusahaan pun mulai menunjukkan progres yang baik.
Gadis seusia minseo sudah bisa menjalankan perusahaannya sendiri, karena sejak duduk di kelas 2 SMP dia sudah belajar seluk beluk tentang perusahaan dan bagaimana cara menjalankannya.




Sejak kecil, Fania sudah menunjukkan sikap mandiri dan kejeniusannya, oleh karena itu papa percayakan semua kepadanya. Dan lihat dengan kemahirannya dalam berbisnis perusahaan yang dia rintis di negeri orang bisa berjalan mulus. Sewaktu dia masih memimpin 2 perusahaan papa di Indonesia, pendapatan dari perusahaan itu pun mendadak melonjak karena sikap periang dan baik kepada semua orang yang menjadikan imagenya yang bisa menarik costumer. Oleh karena itu dia memilik modal yang cukup untuk berkecimpung didunia bisnis bukan lagi di dalam negeri, melainkan di luar negeri.





( jam makan siang disekolah )

"Minseoya, sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Bantuin aku belajar ya" pinta yuna
"Aku juga" timpal seora dan eunji serentak
"tumben mikirin ujian sampe mau belajar segala , biasanya cuma mikirin, oppa ku lagi apa ya, apa dia sudah makan, minum, mandi, dan sebagainya" ejek minseo
"ya, kita serius ini. justru karena oppa kita mau belajar" seru eunji
"loh, kenapa gegara mereka" tanya minseo
"Minseoyaaa, mulai Agustus nanti Bangtan mau world tour. kami harus belajar agar naik kelas dengan nilai yang bagus, supaya orang tua kami mau ngasih uang buat datang ke konsernya bangtan" jelas seora
"Kan perlu uang buat beli tiketnya" tambah yuna
"aigoo, segitunya yaa. Tapi gapapa itu efek positif sih bagi kalian, kalian jadi mau belajar dan mikirin sekolah, bagus lanjutkan chingu" ungkap minseo pasrah.
"Kamu ikut kitakan nanti ke konsernya bangtan?" Tanya eunji
"terimakasih, tidak akan" ketus minseo





Selain non-kpopers, minseo juga punya alasan lain untuk tidak pergi ke konser. Sisi lain dari minseo adalah tidak terlalu suka dengan tempat yang penuh sesak, sebagaimana lokasi konser pasti rame. Boro-boro nonton konser, minseo lebih memilih rebahan seharian di kamar. Lagi pula dia juga tidak punya waktu untuk itu.




( minseo balik ke kelas duluan )

"gimana pun, kita harus ajak minseo untuk pergi ke konser" hasut eunji
"iya, kita kerjain aja dia, biar apes sekalian" timpal seora terkekeh
"Caranya gimana?" Tanya yuna
"Tunggu, konser bangtan di seoulkan 25-26 Agustus, nah ultahnya minseo kan tanggal 20 Agustus. Gimana kadonya kita beliin aja tiket konser, army bomb, dan pernak pernik lainnya" ungkap eunji dengan ide liciknya
"bagaimana nanti jika minseo tetap tidak ingin pergi, kan udah mahal-mahal beli begituan" sahut seora
"tau minseo kan, dia orangnya ga enakan, dia pasti kasihan liat kita udah ngabisin duit banyak buat beli itu semua" timpal yuna
"yap, itu dia" tambah eunji dengan semangat.





Keesokan harinya, ada meeting dengan klien yang tentunya harus di hadiri oleh minseo, dan minseo harus libur sekolah. Sedikit sulit untuk mencari alasan, tetapi akhirnya minseo meminta izin karena sedang sakit. Lagi pula meetingnya pukul 9 palingan sekitar pukul 11 juga udah selesai, sekolahkan pulangnya pukul 2 siang, nanti kalau pun para sahabatnya mau jenguk, dia udah duluan standby di atas kasur.



Tetapi semua tidak sesuai harapan minseo. Ketika dia ingin segera bergegas pulang selesai meeting. Di depan kantor minseo melihat para sahabatnya sedang berjalan pulang sekolah. Dengan memberanikan diri minseo bertanya sembari memakai kaca mata hitamnya.

"Oh, sudah pulang sekolah ya?" Tanya minseo sedikit merubah suaranya.
"Iya Eonni, pulang cepat karena guru rapat" jawab yuna.
"Daepyonim, kau meninggalkan dokumen yang tadi" teriak seorang karyawan.
"oh, iya terimakasih" jawab minseo
"loh, daepyonim kok suaranya berubah ya, jadi kayak kenal suaranya" pungkas eunji
"hm hm, saya lagi sakit tenggorokan aja" ucap minseo
(duh mampus aku) gerutu minseo dalam hati.
"Sekarang kalian mau kemana lagi?" Tanya minseo
"kami mau jenguk teman kami eonni, dia lagi sakit katanya" jawab seora
"katanya ya, mungkin dia lagi enak-enak rebahan dirumah, yaudah eonni kita pergi dulu" timpal eunji sambil pergi meninggalkan minseo



( Diatas mobil )
"aku harus cepat nyampe rumah, aku harus duluan dari mereka, enak aja mereka bilang aku lagi enak-enak rebahan dirumah, hey aku ini lagi kerja" gerutu minseo diatas mobil.




Sesampainya di rumah, minseo buru-buru masuk rumah dan langsung ke kamar.
"Hey, kenapa buru-buru begitu" tanya appa
"urgent appa, nanti appa juga tau" jawab minseo sambil berlari


Dirumah hanya ada appa, karena appa tidak ada urusan di kantor jadi appa tetap dirumah, sedangkan Eomma berada di kliniknya.

Didalam kamar minseo langsung mengganti pakaian, dan langsung menyimpan pakaiannya itu di lemari satu lagi yang hanya berisi baju-baju kantor dan pastinya lemari itu dikunci.

Didalam kamar mandi minseo membasuh mukanya sambil berceloteh "waduh ribet banget deh ini"
Samar-samar terdengar suara seora, eunji dan yuna dibalik pintu kamar mandi memanggil dirinya.
"minseoya, kami dataaang" ucap 3 sekawan itu
"iyaa, bentar" jawab minseo dari dalam kamar mandi

Ketika minseo keluar, mereka langsung memeluk minseo.
"Minseoya, kamu sakit apa" tanya mereka
"ah cuma flu biasa, jangan deket-deket nanti nular loh" cletuk minseo sambil menakut nakuti mereka.
"Ih apaan sih, kok kamu kayak selesai cuci muka"? Tanya eunji
"iya, tadi aku merasa panas aja" jawab minseo sambil mempersilahkan mereka duduk.





Setelah mereka pulang, minseo pun turun dan duduk bersama appa di depan televisi.
"Hampir aja aku ketahuan" keluh minseo
"oke, appa udah ngerti kenapa kamu lari-larian tadi" ucap appa sambil mengeluarkan ekspresi mengejek.
"Lambat laun kayaknya aku bakalan kasih tau mereka deh, gimana menurut appa, aku takut mereka nantinya ga mau lagi temenan sama aku, karna sudah aku bohongi" ungkap minseo merasa sedih.
"Sudah tenang saja, kayaknya mereka itu tulus mau berteman sama kamu" jelas appa menenangkan minseo.

"annyeong eomma pulang" suara eomma terdengar dari pintu depan
"eommaa, kita masak untuk makan malam yuk" ajak minseo
"emangnya kamu bisa masak?" Tanya eomma
"bisa dong, mau aku masakin masakan indonesia ga" rayu minseo
"mau bangett, ayo masak" seru eomma

My Husband is an Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang