27.Storytelling

5.7K 641 31
                                    

Pagi hari saat ingin ke sekolah,Lalisa,gadis berponi itu masih sibuk mencari buku, berisi tugas yang harus hari ini di kumpulkan

"Dimana buku itu,perasaan aku minyampannya di sini"ujar Lisa sambil terus mencari buku tersebut

"Lisa,ayo turun,kita sarapan!"ajak Jennie begitu dirinya masuk ke kamar putrinya

"Kalian sarapan saja,aku sepertinya tidak ikut,aku masih mencari buku tugas ku,padahal beberapa hari yang lalu aku melihatnya ada di sini,sekarang malah tidak ada"ucap Lisa sambil menatap Jennie sebentar,lalu kembali fokus mencari bukunya

"Turun dan sarapanlah,biar aku yang mencari bukumu"ucap Jennie lembut

"Pergilah,aku akan menyusul nanti"Lisa tidak mendengarkan Jennie

"Buku yang bagaimana kau cari Lisa-ah?"tanya Jennie

"Buku yang bergambar anak ayam,itu buku favorit ku,di sana ada banyak tugas yang aku catat,setelahnya nanti aku salin lagi,tapi ada satu tugas yang belum aku salin"jawab Lisa lemah

"Yang ini?"tangan Jennie mengangkat sambil memegang buku yang Lisa katakan

"Yahh ini,wah akhirnya ketemu,tapi bagaimana bisa kau menemukannya secepat itu?"ujar Lisa yang tidak menyangka.Bagaimana tidak,sudah hampir satu jam Lisa mencari tapi tidak ketemu,sedangakan Jennie,hanya dalam waktu singkat barang itu langsung dia dapat

"Makanya,mencari itu menggunakan mata,bukan menggunakan mulut"ujar Jennie sambil mencubit pelan bibir Lisa

Lisa yang mendengarnya,hanya bisa mamanyunkan bibirnya"yah habisanya tidak ketemu,jadinya mulutku banyak bicara,Mom"ujar Lisa.Jennie tersenyum karna Lisa memanggilnya Mommy,entah sadar atau tidak,Jennie tidak peduli,yang penting dia senang Lisa memanggilnya 'Mom'

"Ayo turun,kita sarapan.Semua telah menunggumu Lisa!"ujar Jennie dan langsung menarik tangan Lisa.Lisa yang di tarik,hanya bisa pasrah



🥀



"Aku ingin jujur pada kalian,Joy,Dita"ujar Jennie yang saat ini dirinya berada di salah satu restaurant ternama.Jennie memesannya khusus karna dia ingin menyampaikan hal penting pada kedua sahabatnya

"Wae Jennie-ah,apa ada masalah denganmu?"tanya Joy khawatir

"Nde Jennie-ah,apa ada masalah?,sampai kau ingin berceritapun harus memesan ruangan khusus seperti ini"ya Jennie sampai memesan ruangan khusus hanya ingin berbicara pada mereka

"Aku ingin mengatakan kebenaran tentang diriku!"ujar Jennie tegas,tapi raut wajahnya tidak bisa berbohong,saat ini dia takut jika nantinya Dita dan Joy akan kecewa padanya

"Katakanlah,kami akan mendengar,jangan takut untuk mengatakannya,kami mungkin akan sedikit terkejut,tapi percayalah kami akan berusaha untuk mengerti keadaanmu"ujar Dita yang mengerti saat melihat raut gelisah Jennie

Jennie tersenyum,lalu tanganya bergerak memegang kedua tangan sahabatnya"mian jika selama ini,aku menyembunyikan fakta tentang aku pada kalian.Aku tidak bermaksud,tapi aku bingung harus mengatakannya dari mana,tapi saat ini aku tidak ingin menyembunyikan lagi dari kalian berdua"ujar Jennie lirih dan matanya sudah berkaca-kaca

"Uljima,jangan menangis Jennie-ah,kau membutku ikut menangis"ujar Dita yang ikut berkaca-kaca bersama Jennie

Dita memang sensitif,dia sangat mudah menangis"katakanlah,kami akan siap mendengarnya"ujar Joy lembut

Jennie menghela nafasnya perlahan lalu menghembuskannya"aku,aku sebenarnya"Jennie berhenti berbicara sebentar lalu membasahi kedua bibirnya

"Aku,aku memiliki seorang anak!"ucap Jennie lantang,lalu memejamkan matanya

Runtuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang