Lisa duduk di balkon kamarnya,sambil melamun memikirkan apakah dia harus lanjut untuk menjadi trainee di agency itu,atau keluar saja.Dirinya benar-benar dilema
Beberapa hari berkutak dengan pikirannya,hal itu membuat Lisa drop,dan saat ini dia merasa tidak enak pada tubuhnya
"Pusing sekali"ujar Lisa lirih sambil memijit pelan keningnya
"Kau baik-baik saja?"ujar seorang wanita yang masuk tiba-tiba ke dalam kamar Lisa
Mendengar suara yang tidak asing,Lisa langsung menoleh ke asal suara yang tengah berjalan mendekatinya
"Hah,Mom"ujar Lisa pelan.Lisa masih merasa sedikit canggung dengan Jennie,karna hal itulah membuat Jennie semakin semangat mendekati sang putri
"Wae?,apa kepalanya sakit?"Jennie langsung memegang kepala Lisa,dan ketika tangannya menyentuh,Jennie merasa begitu panas.Segera Jennie meletakan punggung tangannya di kening Lisa
"Astaga,panas sekali!,kenapa tidak bilang,Lisa-ya.Ayo masuk,jangan duduk di sini sayang!"ajak Jennie dan langsung menarik tangan Lisa masuk.Lisa berjalan pelan akibat merasa pusing di kepalnya
Belum sempat keduanya sampai di tempat tidur,tubuh Lisa langaung jatuh ke lantai
"Lisa-ya,kau dengar Mommy?,hey Lisa!"panggil Jennie keras sambil menepuk pipi Lisa,tetapi tidak mendapati respon
Jennie segera memanggil penjaga untuk mereka membawa tubuh Lisa ke mobil,karna Jennie akan membawa Lisa ke rumah sakit.Jika sampai pingsan,itu artinya Lisa tidak baik-baik saja,sehingga Jennie lebih memilih ke rumah sakit langsung,dari pada harus menelpon dokter pribadi keluarga Kim
🥀
Mata Lisa perlahan terbuka,dia melihat tempat yang sangat asing baginya.Saat Lisa ingin mengangkat tangannya untuk dia usap ke wajah,Lisa langsung terbelalak terkejut karna ada jarum yang menancap di tangannya tersebut
Teriakan nyaring Lisa,membuat Jennie dan Jisoo langsung berlari masuk ke dalam.Ya,Jisoo di utus oleh Irene untuk menemani Jennie di rumah sakit
"Wae,wae,wae?"ucap Jennie dan Jisoo ketika mereka sudah berada di ruangan Lisa
"Tolong lepaskan ini,jebal,Aunty tolong,Mommy jebal aku takut!"teriak Lisa ketakutan sambil menangis histeris.Melihat itu,Jennie segera mendekati Lisa,dan langsung menenangkannya
"Jangan lihat jika memang takut,Mommy di sini,benda ini tidak akan menyakiti Lisa,percaya pada Mommy,okay sayang"suara lembut Jennie membuat Lisa perlahan mulai tenang
Jisoo menggelengkan kepalanya"memukul orang berani,tapi dengan jarum ketakutan,dasar anak Kim Jennie"batin Jisoo tidak percaya
___________
Lisa memeluk Jennie erat,dia tidak mau di tinggalkan,bahkan Jennie yang ingin ke kamar mandipun harus menahanya, karna saat Jennie ingin bangun Lisa langsung menangis meminta untuk jangan pergi
"Eonnie"panggil Jennie pada Jisoo yang berbaring sambil bermain game di atas sofa ruang inap Lisa
"Oh,wae Jennie-ah?"Jisoo menoleh sekilas pada Jennie,lalu kembali menatap layar ponselnya
"Bisakah menolongku,Eonnie?!"ujar Jennie pelan,karna saat ini Lisa sudah tertidur nyenyak sambil menenggelamkan kepalanya di dada Jennie
"Minta tolong apa Jennie"Jisoo memutuskan menghentikan permainan gamenya,lalu berjalan mendekati tempat tidur Lisa
"Tolong tidur di sini menggantikan ku dulu Eonnie,aku ingin buang air,sedari tadi aku menahannya,tetapi sekarang aku sudah tidak tahan"ujar jennie pelan,karna tidak mau membangunkan Lisa
"Ya sudah,bangunlah perlahan dan setelahnya Eonnie akan berbaring menggantikanmu"ujar Jisoo,dan dengan gerakan perlahan Jennie bangun dari kasur,setelahnya Jisoo yang berbaring
Di rasa sudah aman,Jennie langsung berlari masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamar rawat Lisa
"Sudah?"tanya Jisoo saat Jennie telah keluar dari kamar mandi sambil memperbaiki pakaiannya
"Nde,Eonnie"
"Makanlah itu,tadi Eonnie sudah memesan makanan untukmu,kau sedari tadi belum makan!"melihat ada berbagai makanan di meja,Jennie pun segera menyantapnya,karna memang sedari tadi Jennie sama sekali belum makan
"Wahh kenyangnya,gomawo Eonnie"ujar Jennie,dan di angguki Jisoo
Khemm
Jisoo yang tengah berbaring di samping Lisa,langsung bangun karna Lisa melepaskan pelukannya,memang sedari Jisoo berbaring,Lisa langsung memeluknya erat,jadi saat Lisa melepaskannya,Jisoo buru-buru turun,karna dia sudah lelah dengan posisinya itu
Melihat tidak ada Jennie di sampingnya,Lisa langsung gelisah
"Mommy!"teriak Lisa,dan Jennie yang tengah meminum air langsung tersedak
"Wae,Mommy di sini,Lisa merasakan sesuatu?"Jennie yang menghawatirkan Lisa,langsung berjalan mendekati putrinya
"Mengapa turun,ayo berbaring,aku takut Mom"ujar Lisa lirih akibat menangis
"Mengapa menangis,Mommy di sini tadi Mommy makan sebentar sayang,sudah berhentilah menangis"Jennie segera berbaring lalu menghapus air mata Lisa penuh sayang
Jisoo tersenyum melihat interaksi keduanya"yak Lisa-ya,mengapa bisa kau takut dengan jarum,bisa-bisanya hanya karna jarum kau sehisteris itu,padahal saat bertengkar dengan pria yang mengganggu Soodam kau sama sekali tidak menangis saat di pukul olehnya"kekeh Jisoo
Lisa yang tengah memeluk Jennie langsung bersuara
"Itu beda Aunty,jika aku jelaskanpun Aunty tidak akan mengerti"ujar Lisa dengan suara tertahan,karna memang dia menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Jennie
🥀
"Eonnie!"teriak Soodam sambil menangis saat masuk ke ruangan Lisa
Lisa yang tengah manja dengan Jennie pun,langsung menoleh ke asal suara.Saat melihat adiknya,Lisa langsung tersenyum lebar
"Wae,mengapa menangis?,ayo sini berbaring di samping Eonnie!"ajak Lisa sambil menggeserkan tubuhnya,agar Soodam berbaring di samping.Jennie telah turun dari kasur,dan sekarang sudah berada di sofa bersama ke tiga saudarinya
"Lihatlah saat bersama Soodam dia berlagak dewasa,tapi tadi dia sangat manja"cibir Jisoo,membuat Jennie tertawa
"Wae,apa yang aku dan Rosè tidak ketahui saat kalian berada di sini?!"ujar Irene penasaran
Jisoo menceritakan semua yang dia lihat tadi pada Irene dan Rosè.Keduanya langsung tertawa
"Eonnie tidak tau Dami-ah,kepala Eonnie sudah sakit,tolong jangan menambah beban pikiran Eonnie"ujar Lisa frustasi,mendengar suara Lisa,ke empat wanita dewasa itu langsung menatap ke arah mereka berdua
"Wae,mengapa Eonnie tidak tau?,Eonnie kan pintar,selalu juara satu,masa Eonnie tidak tau jawaban atas pertanyaan Soodam"ujar Soodam polos
Lisa fristasi,dan Lisa langsung menendang kakinya ke udara"Eomma,tolong jelaskan pada Soodam,otak Lili tidak dapat menjawab pertanyaan yang dia berikan?"Lisa meminta tolong pada Irene untuk menjawab saja,karna memang dia tidak tau jawabanya
"Memangnya apa yang adikmu tanyakan Lili?"tanya Irene pada Lisa
"Dia bertanya,apa orang yang meninggal disaat tengah mengandung,nanti di dalam kubur dia bisa melahirkan?"ujar Lisa mencontoh pertanyaan yang adiknya berikan tadi
Keempat wanita itu saling berpandangan,dan seketika itu juga mereka tertawa.Memang ada saja hal konyol yang di tannyakan si bungsu keluarga kim itu
"Yak,mengapa kalian tertawa,tolong bantu aku menjawabnya,jebal!"ujar Lisa frustasi,dan hal itu kembali membuat mereka tertawa.Jisoo harus sampai berlari ke kamar mandi untuk buang air,karna jika tidak Jisoo akan buang air di celananya
Note
Mencium aroma-aroma penderitaan wkwkwkkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh
Fanfiction"Apa kau juga tidak menginginkan kehadiranku?"Lisa "Iya!"Jennie #jenlisa Shipmom