Setelah kecelakan yang di alami oleh Lisa,kini anak itu benar-benar sudah tidak bisa melakukan apapun.Dirinya hanya bisa berbaring di atas kasurnya
"Eomma"lirih Lisa,saat Jennie membersihkan kotorannya
"Hmm,apa Lisa membutuhkan sesuatu?"dengan senyuman,Jennie menjawab panggilan putrinya
Air di kedua pelupuk mata Lisa perlahan mulai jatuh"di saat aku terbangun dari tidurku,aku hanya selalu berpikir,apa aku bisa mengubah alur kisahku?,Eomma aku......masih ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama mu,tapi sepertinya keinginan itu sangat sulit terjadi sekarang"dengan tangisan pilu,Lisa terus mengucapkan setiap keresahan di hatinya
"Lisa-ya"lirih Jennie.Lisa menggeleng kecil,meminta Jennie untuk diam,dan membiarkan ia berbicara lebih lanjut
"Aku terluka Eomma, tidak bisa lagi berpura-pura,aku belum bisa menerima diriku sekarang,Eomma.Aku benar-benar lelah"
"Selama ini aku terlihat kuat,tapi bolehkah hari ini aku menangis sepuas ku?,sebelum aku kembali membohongi diri?!"dengan sesegukan Jennie menganguk,dan memberi Lisa senyum
"Ternyata rela itu tak semudah berkata,karena pada kenyataan,aku belum rela menerima diriku,yang sekarang sudah cacat.Aku tidak bisa lagi berjalan,tidak bisa bergerak dengan normal,bahkan saat menyentuh diriku,kalian sangat berhati-hati.Tubuh ku sekarang,serapuh itu ya Eomma!"lirih Lisa sembari terkekeh,tetapi air matanya terus mengalir deras
Satu sisi,Jennie merasa bahagia,sebab Lisa tidak menutupi isi hatinya.Mendengar kejujuran yang di sampaikan oleh putrinya itu,tentu membuat hati Jennie sakit.Ternyata putrinya sangat menderita,Jennie tidak dapat berkata-kata,ia hanya mampu menangis sembari menggenggam jemari Lisa.Ibu dan anak tersebut,menghabiskan waktu dengan menangis di dalam kamar
"Terima kasih karena telah jujur pada Eomma.Dan,terima kasih juga karena masih kuat sampai hari ini sayang!"ucap Jennie sedih.Ia masih menangis sambil tangannya tak pernah berhenti mengelus jemari Lisa
🥀
"Jisoo Eonnie!"panggil Jennie lirih
Jisoo yang sedari tadi menatap Jennie senduh,langsung bersuara"kenapa,hm?,Nini lelah?"Dengan air mata yang perlahan mengalir,Jennie pun mengangguk cepat
"Rasanya sangat menyakitkan.Kenapa harus Lisa?,kenapa Eonnie.Putriku anak yang baik,akulah yang jahat.Dia anak yang berbakti,dan juga sangat taat beribadah,tapi kenapa Tuhan memberikan penyakit itu padanya,bukankah ini sangat tidak adil?"Jisoo menarik Jennie agar masuk ke dalam dekapan hangatnya
"Hari ini Lisa menangis dan mengatakan,bahwa dia lelah.Eonnie,apa....Lisa akan meninggalkan ku?,benarkah itu?"lirih Jennie
"Jangan khawatir,Lisa adalah anak yang sangat kuat,kau harus percaya itu"mendengarnya,keyakinan Jennie pun kembali
"Kau benar Eonnie,putriku itu sangat kuat,penyakit ini bukan menjadi masalah untuknya,kau benar!"Jennie mengangguk-anggukan kepalanya yakin
Irene dan Rosè saat ini berada di kamar Lisa,keduanya tengah menjaga anak itu.Perlahan mata Lisa terbuka,ia terbangun dari tidur siangnya
"Selamat siang sayang,tidur mu nyenyak?"tanya Irene sembari mengganti keteter Lisa yang sudah penuh oleh urinnya
Lisa tersenyum kecil"apa Eomma tidak lelah?,kedepannya Eomma akan semakin repot mengurus ku,bukan hanya Eomma,tapi kalian semua.Lihat,aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa sekarang"ucap Lisa sambil terkekeh kecil,tapi matanya berkaca-kaca
"Kalian pasti muak mengurus orang cacat seperti ku,aku saja muak dengan diriku"air mata Lisa kembali jatuh
Mendengar ucapan itu,Irene tersenyum"mengapa lelah,mengapa juga harus muak?,Lili putri Eomma, dan kita keluarga sayang.Bukan hanya Lili,jika Aunty Rosè pun,Eomma bahkan kami sekeluarga akan tetap mengurus tanpa merasa lelah dan muak,karena apa?,karena kita adalah keluarga,Lili harus paham itu"Lisa menangis,Rosè langsung menghapus air mata Lisa lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh
Fanfiction"Apa kau juga tidak menginginkan kehadiranku?"Lisa "Iya!"Jennie #jenlisa Shipmom