Irene saat ini tengah mengikuti Lisa ke kamar gadis itu.Irene hanya ingin melihat keadaan Lisa,karna Irene tau,pasti Lisa tidak baik-baik saja.
"Lily,sayang buka pintunya sebentar!"ujar Irene lembut,sambil berusaha membuka pintu kamar Lisa.
"Lily ini Eomma.Bisa buka pintunya dulu sayang!"ujar Irene lembut,tapi terdengar begitu tegas
"Lily dengar Eomma kan,buka dulu,Eomma ingin berbicara sebentar"ujar Irene memohon.Lisa tetap tidak membuka pintu
Kamar Lisa
Lisa saat ini tengah tidur di dalam kamarnya,sambil mendengarkan musik menggunakan airpods. Lisa tidak ingin di ganggu oleh siapapun,dia hanya ingin sendirian saat ini.
Ucapan-ucapan yang di lontarkan oleh Jennie padanya,terus berputar-putar di kepala Lisa,bagaikan kaset rusak.Tanpa sadar air mata Lisa mengalir
"Aku juga tidak ingin terlahir,jika akhirnya seperti ini"ujar Lisa lalu menghapus kasar air mata,yang mengalir di pipinya
"Aku benci pada diriku sendiri,aku benci kehidupanku ini.Lisa-ah,kau memang anak pembawa sial"ujar Lisa sambil terkekeh,tapi air mata terus keluar
Tiba-tiba,Lisa merasakan pelukan seseorang yang melingkar di pinggangnya.Ia adalah Irene,Irene memang sudah berada di dalam kamar Lisa.Irene membuka pintu dengan kunci cadangan yang di simpan olehnya
"Tidak apa-apa,menangis saja sayang,Eomma tidak akan menyuruh Lily berhenti menangis"ujar Irene lembut
"Eomma"panggil Lisa lirih
"Aku pembawa sial Eomma,dia selama ini pasti tersiksa karna dirikukan,mengapa dulu aku tidak di bunuh saja!.Eomma di sini sangat sakit"ujar Lisa sambil menekan dadanya
Irene hanya mampu memeluk erat Lisa dari belakang"Lily hebat.Lily gadis kuat,karna mampu bertahan sampai saat ini!"ujar Irene lembut
"Eomma minta maaf ya Lily"ujar Irene lirih
"Ini semua salah Eomma,sebagai yang tertua,Eomma tidak bisa menjaga Mommymu,dan juga Eomma tidak bisa membahagiakan Lily.Eomma minta maaf sayang"ujar Irene dengan tangisannya
Irene merasa bersalah.Satu sini dia tidak bisa menjaga Jennie sebagai adiknya,sehingga menyebabkan Jennie yang harus mengandung di luar nikah.Dan sekarang,Irene juga merasa bersalah pada Lisa,karna dirinya yang meminta pada Jennie untuk mempertahankan Lisa saat itu.
Irene memilih mempertahankan Lisa,karna Irene yakin,sewaktu-waktu Jennie pasti akan mencintai dan menyayangi anaknya.Tapi Irene salah,sampai saat inipun,Jennie sama sekali tidak menyayangi Lisa.Jennie lebih banyak menoreh luka pada Lisa
"Eomma!"panggil Lisa pelan
"Iyaa Lily"jawab Irene lirih
"Jika sewaktu-waktu,Lily tidak ada apa Mommy akan senang?"tanya Lisa.Jika bersama Irene,Lisa akan membicarakan Jennie,dan menyebut Jennie sebagai Mommynya
"Apa yang Lily maksud?!"jawab Irene marah dan bingung,bercampur menjadi satu
"Maksud Lily,jika sewaktu-waktu Lily pergi dari kehidupan Mommy,apa Mommy akan bahagia,Eomma?!"ujar Lisa lagi
Irene diam,karna dirinyapun tidak tau harus menjawab bagaimana.Irene hanya mampu mengeratkan pelukannya
"Eomma Lily ingin istirahat"ujar Lisa lirih.Setelahnya Lisa mulai memejamkan matanya.Usapan tangan Irene pada kepalanya,membuat mata Lisa perlahan mulai tertutup rapat
🥀
Setelah pertengkaran tadi,Jennie memilih pergi ke club bersama Dita dan Joy.Sebenarnya keduanya hanya menemani Jennie saja.Mereka tau,pasti Jennie tidak baik-baik saja saat ini,Karna Jennie sangat mabuk sekarang,dan meracau tidak jelas
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh
Fanfic"Apa kau juga tidak menginginkan kehadiranku?"Lisa "Iya!"Jennie #jenlisa Shipmom