56.Epilog

4.7K 222 12
                                    

Waktu telah menunjukan pukul sebelas malam.Walaupun jam tersebut,adalah jam istirahat,tetapi Jennie sama sekali tidak dapat tertidur.Dia saat ini berada di balkon kamarnya,sembari memegang satu buah kamera,dan terus melihat tanpa berniat membuka kamera tersebut

Sudah dua minggu Lisa telah pergi meninggalkannya.Terkadang,dalam kesendiriannya,Jennie akan menangis,merindukan putri semata wayangnya itu

"Lisa-ah,sepertinya kau sudah melupakan Mommy.Kau tidak merindukan Mommy?,Mommy merindukan mu sayang,sesekali,berkunjunglah di dalam mimpi Mommy.Ini perintah,kau mengerti?!"ucap Jennie,dengan memandang hamparan bintang yang berada di atas langit

Jennie kembali memandang kamera yang berada di tangannya.Sebelum ia membuka dan melihat isi di dalamnya,Jennie terlebih dahulu menghela nafas,guna menetralkan hati dan pikiran,di karenakan ia tidak ingin kembali menangisi sang putri

"Baiklah,Mommy merindukan mu,sekarang hanya dengan kamera ini saja untuk Mommy dapat menyalurkan rasa rindu pada mu"Jennie menghidupkan kameranya.Di lihatnya satu persatu foto Lisa beserta vidio,yang di ambilnya

Di lihatnya satu persatu foto Lisa beserta vidio,yang di ambilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seharusnya kau sudah debut,tapi sayangnya itu tidak terwujud"lirih Jennie,begitu melihat foto sang putri yang di ambil olehnya,saat Lisa tengah melakukan latihan dengan teman-teman grup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seharusnya kau sudah debut,tapi sayangnya itu tidak terwujud"lirih Jennie,begitu melihat foto sang putri yang di ambil olehnya,saat Lisa tengah melakukan latihan dengan teman-teman grup

"Mommy rindu,Lisa-ah.Mommy harus bagaimana sekarang,Mommy belum rela sayang,masih sanggup Mommy mengurus mu!"lirih Jennie,sekuat tenaga ia menahan dirinya agar tidak menangis.Tapi sayangnya percuma,ia kembali menangis untuk yang kesekian kalinya,di temani hamparan bintang












🥀




"Soodam-ah"panggil Minji,dan berjalan mendekati Soodam yang terduduk ssmbil bersandar di bangku taman


"Kenapa duduk sendiri?"Soodam diam sambil memandang ke depan

Minji menghela nafasnya lemah"Lisa Eonnie pasti sedih melihat adik kesayangannya menjadi pemurung seperti sekarang"mendengar nama sang Eonnie di sebutkan,matanya langsung berkaca-kaca

"Apakah salah jika aku merindukannya?"lirih Soodam tanpa menatap Minji

"Anni,tidak ada yang salah.Hanya....kau berubah,sudah tidak ceria seperti dulu.Aku merindukan sahabatku yang banyak bicara,bukan yang pemurung seperti sekarang"lirih Minji

Runtuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang