Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemerandisesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan diambil dari Pinterest.
Don't forget to VoMent Happy Reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini bener-bener definisi senjata makan tuan wakakak. Niatnya ngelucu eh malah panik sendiri. Ceritanya masih tetep di upload di Wattpad ya gaeeeeees. Jangan khawatir, authornya ngga sejahat ituhhhh. Btw project bulan Juli masih jalan. Semangat semangatttt.
Enjoy!!!!!
Malam datang di Kalingga. Seluruh penghuni sudah sibuk dengan urusannya masing-masing. Chery, hanya berdiam dikamar dengan perasaan resah. Handphonenya diletakkan jauh-jauh dari tubuhnya yang saat ini sedang berbaring diatas tempat tidur.
Bunga, teman sekamarnya saat ini sudah bisa lega dan sedang belajar menari karna diajak Alamanda untuk buat konten.
"Sial sialll. Kenapa didepan chef Liam gue ngga bisa bela diri coba." rutuk Chery sambil menendang-nendang selimutnya.
"Lo kan bisa bilang kalo lo ngga liat apa apa Cher. Lo kan juga bisa nolak ajakan dia we--"
Chery terlonjak kaget saat handphonenya tiba-tiba berbunyi. Ia terduduk sambil menoleh ke tempat dimana handphonenya tergeletak. Ia mengintip dari jauh dan akhirnya memberanikan diri untuk melihat layar hanphonenya yang masih berkedip-kedip karena panggilan masuk.
Saat melihat username nya, Chery menghela napas dan menganggkatnya buru-buru.
"Lama banget sih ngangkat telfon doang." bukan sapaan, yang Chery dapat adalah gerutuan kesal dari kakak tampannya.
"Bawel deh." Nathan terkekeh diseberang sana.
"Galak banget. Gimana rasanya dikurung?"
"You call me just to mocking me?"
"Ambekan. Gue cuma penasaran, lo kan orangnya liar banget. Tumbenan aja milih jalan hidup terkekang kayak gini."
"Nath, please lah. Gausah bikin gue kesel deh."
"Sorry sist. Gimana disana? Seru? Kok kayaknya suasana hati lo lagi jelek banget. Gamau cerita ke gue?"
"No spoiler Nath."
"Yaelah. Ngga nanya kesitu kali. Ngga ada yang nyebelin kan orangnya?"
"Lo khawatir sama gue?" balas Chery. Nathan berdecih seolah tau bahwa Chery sedang tersenyum mengejek padanya saat ini.
"Iyalah. Adek kesayang gue lagi bertarung nun jauh disana gue pasti khawatir. You know i love you to the moon and back, Cher. Across the universe and----"