Plov

2.3K 326 82
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Setelah sampai di Kalingga, Chery langsung berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sampai di Kalingga, Chery langsung berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Teman sekamarnya sedang berada dalam fase gelisah karena harus masuk ke pressure test untuk pertama kalinya besok. Bunga uring-uringan dan berakhir tidak bisa duduk diam ditempat dan meninggalkan Chery sendirian dikamar.

Selesai mandi dan makan malam bersama, Chery langsung meraih handphonenya. Mengecek apakah ada balasan dari Liam. Diperjalanan pulang tadi, Chery mengirimkan pesan pada Liam untuk memberitahu kalau mereka tidak bisa bertemu di meeting point mereka. Ah menyebutkan istilah baru dari pantry itu rasanya lidah Chery geli. 

Chery tidak bisa pergi, karena semua rombongan peserta harus pulang lebih cepat akibat Nancy yang tiba-tiba mengeluh pusing karena anemia nya kambuh. Dengan berat hati, Chery mengatakan pada Liam lewat pesan singkat kalau ia berjanji akan menemui Liam besok sesampainya di studio.

Tapi sampai sekarang, Liam tak juga memberikan balasan dan membuat Chery jadi gelisah sendiri. Karena tidak biasanya Liam mengacuhkan pesannya. Bahkan saat sebelumnya mereka belum memiliki kedekatan apapun, Liam tak pernah memakan waktu lama untuk membalas pesannya. Apalagi, saat Chery mencoba menelefonnya, Liam juga tak mengangkat.

"Telfon lagi, jangan? Atau chat aja? Atau mungkin sibuk kali ya? Tapi telfon pacar sendiri gapapa kan? Tapi kalo Mas Liam lagi sama temen-temennya, nanti gue ganggu." gumam Chery sambil berulang kali menyalakan dan mematikan layar handphonenya. Tubuhnya yang berbaring menatap atap kamarnya sesekali menggeliat. Akibat terlalu gelisah dan serba salah.

Chery dibuat bingung. Dirinya dan Liam kan baru pacaran 3 hari. Mereka bahkan baru dekat satu bulan terakhir. Chery sejujurnya belum terlalu mengenal sifat Liam. Saat proses shooting dan penjurian tadi, melihat wajah Liam yang biasanya datar semakin datar, membuat Chery agak takut. Apa Chery membuat kesalahan? Apa sekarang Liam sedang marah dan merajuk padanya? Haruskan Chery membombardir Liam dengan pesan dan panggilan?

Tapi bagaimana jika saat ini Liam sedang sibuk dan bukan bermaksud untuk mengacuhkannya? Kalau Chery membombardir Liam saat sebenarnya Liam sedang tidak marah ataupun merajuk, bukannya Chery yang akan terlihat konyol dan berlebihan? Kalau akhirnya Liam jengah dan tiba-tiba menyesali hubungan mereka bagaimana? Ah Chery merasa kembali menjadi anak SMP labil yang  baru pertama kali pacaran. 

Chery mendesah kasar. Dengan langkah berat, ia memutuskan untuk berjalan ke balkon kamarnya dan menghubungi sang kakak. Setelah beberapa nada dering, terdengar suara serak dari sebrang sana yang membuat Chery mengernyitkan dahi.

Cherry On TopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang