Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemerandisesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest.
Don't forget to VoMent Happy Reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Didalam ruangan gelap itu, Liam tengah berbaring menghadap wanita yang masih tidur pulas diatas kasur miliknya. Jam sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam dan Chery sudah melewatkan makan malamnya.
Liam dengan lamat memperhatikan setiap ekspresi yang Chery buat dalam tidurnya. Sesekali, keningnya akan mengerut sebelum kembali terurai dan terlihat lebih tenang. Gadis itu tak banyak bergerak dalam tidurnya. Bahkan posisi tidurnya saat ini masih sama dengan posisi awal saat Liam pertama kali melihatnya. Hanya posisi kepala yang semakin lama semakin merosot dari bantal.
Masih asik mengamati Chery, tiba-tiba gadis itu menggeliat. Liam masih mengamatinya saat Chery meregangkan tubuhnya dengan tangan yang tertarik keatas. Senyum simpul terbentuk di bibir Liam. Ia memilih untuk memperhatikan saja hingga Chery sadar sendiri kalau ia sedang mengamati.
Chery bangun dengan kondisi kelaparan. Perutnya terasa sangat kosong saat ini. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali hanya untuk mendapati ruangan yang ia tempati sudah gelap. Hanya ada cahaya bulan yang masuk dari sela goreden yang masih terbuka. Tangannya mengarah ke perut, mengelusnya pelan. Ia mengambil handphone yang ia letakkan disamping bantalnya, melihat jam digital yang ada di ponselnya dan mendesah kecil. Ia menatap langit-langit kamar dengan gelisah.
Sudah sangat larut dan rumah Liam terasa sangat sunyi. Ingin keluar juga Chery tidak enak karena takut menganggu penghuni rumah. Ia membolak-balikkan tubuhnya. Hingga matanya terarah pada sosok Liam yang berbaring di sofa bed, dengan mata yang terbuka? Dan mengarah---padanya?
Chery tersentak. Ingin teriak tapi rasanya tidak perlu. Wajahnya mungkin saat ini terlihat sangat konyol, hingga Chery bisa melihat Liam yang terkekeh disana.
"Hei, how's your sleep?" Chery mengerjap. Malu!!
"Good." jawabnya serak. Ia berdehem beberapa kali untuk mengembalikan suaranya.
"You hungry? Sepanjang tidur perut kamu ngga berhenti bunyi." Blushhh. Wajah Chery menghangat. Untung ruangan gelap, pikirnya, Chery ikut mendudukkan tubuhnya saat Liam terlihat lebih dulu bangkit dan duduk menghadapnya.
"Let's go. I'll cook something for you."
"C-hef---" Liam yang sedang memakai sendal, menghentikan gerakannya. "Hmmm saya bisa masak sendiri. Can you just show me where t---" Liam menggeleng.
"I'll cook!" kata Liam final. "Let's go." tanpa aba-aba untuk jantungnya, Liam berjalan mendekat kearahnya dan menarik tangannya lembut. Liam bahkan menunggu Chery memakai sandalnya tanpa protes jahil seperti biasa.