Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemerandisesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest.
Don't forget to VoMent Happy Reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Chery, you there?"
"Iya iya chef. Jangan ribut terus dong, saya jadi makin panik nih."
"Dari kemarin udah saya bilang, i'll pick you up."
"Ngga ada hubungannya! Dijemput ngga dijemput saya baru bisa keluar jam 5."
"Chop chop Chery!" Chery berdecak. Liam sudah seperti ini sejak kemarin malam. Entah lewat pesan singkat ataupun telepon, kerjaannya selalu bikin panik. Jengkelnya lagi, Chery tau kalau Liam sengaja melakukan itu hanya untuk membuatnya kesal.
"Iya ini saya baru keluar dari Kalingga. Taksi onlinennya udah deket."
"You better run Chery." Chery yakin, diseberang sana Liam sedang tersenyum menyebalkan, meledeknya.
"Ck taksi saya udah dateng. Gausah telfon lagi!" Chery menjejalkan handphonenya kedalam tas kecil yang sudah melingkar disekitar dadanya. Ia berdecak saat suara Liam seolah menggaung ditelinganya.
Semua berawal dari Chery yang menolak untuk berangkat bersama ke bandara. Gila saja kalau Chery mengiyakan. Disaat drama heboh tentang dia dan Dion yang belum selesai? Cari mati!
Dalam hati Chery terus berdoa, semoga ia tidak telat atau Liam tak akan berhenti mengoceh. Liam memang sumber masalah. Gara-gara Liam, Chery diteror orang. Gara-gara menghindari Liam juga, Chery akhirnya terkena kasus dengan Dion. Iya kan? Gara-gara Liam kan?
Yah walaupun liburan ke Lombok yang di sponsori penuh oleh Liam kali ini cukup membantu Chery untuk sejenak melupakan masalahnya. Jadi Chery masih boleh menyalahkan Liam atau tidak?
Tapi satu lagi yang terjadi gara-gara Liam. Gara-gara Liam bawel sepagian, Chery jadi tidak sempat memakai riasan apapun pada wajahnya. Bahkan untuk menyisir rambut pun ia tidak sempat. Chery jadi merasa gagal sebagai professional traveller karena amat sangat tidak professional dalam managemet waktunya kali ini.
Lagipula kenapa harus pesawat pagi?! Kenapa jadwal keberangkatannya harus pukul 7 pagi disaat Chery baru bisa keluar dari Kalingga pukul 5? Liam memang agak kurang waras dan sengaja cari gara-gara. Dikira jarak Jakarta Selatan-Tangerang hanya 5 menit? Beruntung Chery tidak perlu memburu supir taksi online yang ia pesan karena jalanan pagi ini cukup lenggang.
Sesampainya dibandara, Chery yang menggendong tas carriel 60 liter itu berlari untuk segera check in. Jam sudah menunjukkan pukul 06.27 dan ia belum juga bertemu dengan sosok Liam. Selesai melakukan segala birokrasi yang harus dilakukan, Chery belum bisa juga bernapas lega karena disaat penumpang lain sudah masuk kedalam pesawat, tapi Liam belum ditemukan!