"Sehari lagi nginep nya ya, Chaeyeon."
"Mama!" Lee Jeno memperingatkan.
"Ya mama kan cuma bujuk aja, siapa tahu Chaeyeon mau nginep sehari lagi," ujar Mama Lee kesal pada putra bungsunya.
Chaeyeon yang melihat perselisihan ibu dan anak itu tertawa kecil. "Besok anak-anak ada pemeriksaan rutin lagi, tante, jadi mau gak mau kami harus pulang," kata Chaeyeon pada Mama Lee.
"Sering-sering main ke sini ya, sayang."
Chaeyeon mengangguk kemudian memeluk mama Lee sebagai perpisahan, "makasih udah nerima Chaeyeon disini, tante, maaf juga kalau ngerepotin."
"Kamu ngomong apa sih, enggak ngerepotin sama sekali. Tante justru seneng."
Setelah melepaskan pelukan dengan Mama Lee, Chaeyeon menghampiri Mbak Jena, mengambil Jio dari gendongan wanita yang lebih tua darinya, Chaeyeon juga memeluk Mbak Jena lama.
"Kontak-an sama mbak, ya. Kemarin udah tukeran nomor hp kan."
"Sip," jawab Chaeyeon seraya melepas pelukan.
"Kalau ada kesempatan nanti mbak yang main ke apartemen kalian. Mbak masih kesel Jia belum mau digendong," Mbak Jena merengut sambil menyentuh pipi Jio, "untung Jio sayang mau sama aunty ya, nak."
Selesai berpamitan pada mama Lee dan mbak Jena. Chaeyeon masuk kedalam mobil, si kembar juga sudah aman didalam car seat nya. Gadis itu membuka kaca mobil masih ingin berbincang-bincang dengan mama dan kakak perempuan partnernya sambil menunggu Lee Jeno selesai memasukkan barang-barang ke bagasi.
Begitu Lee Jeno duduk di balik kemudi, Chaeyeon melambai pada mereka dan mobil melaju perlahan meninggalkan kediaman keluarga Lee Jeno. Gadis itu menutup kembali kaca mobil dan menoleh pada anak-anak memastikan mereka aman.
Jia sedang mengunyah jari, dan Jio sedang memainkan bola karet pemberian kakak ipar Lee Jeno.
Omong-omong, barang-barang yang mereka bawa memang bertambah. Saat datang mereka hanya membawa keperluan si kembar seadanya, sekarang banyak set mainan baru serta baju untuk si kembar. Ada juga makanan rumahan yang dibuat khusus oleh Mama Lee pagi ini untuk dibawa pulang. Entah bagaimana nanti mereka membawanya ke apartemen. Mungkin nanti Lee Jeno akan dua kali turun hanya untuk membawa barang bawaan dari mobil.
««UNIT»»
Hal pertama yang Chaeyeon lakukan begitu masuk kedalam apartemen adalah menyibak semua gorden agar pencahayaan masuk serta membuka jendela agar udara segar turut masuk kedalam apartemen yang lumayan pengap setelah ditinggal dua hari. Gadis itu meletakkan Jia di sofa, memberikan mainan pada si kecil agar anteng kemudian mengambil Jio dari Lee Jeno karena lelaki itu harus kembali ke mobil untuk mengambil barang bawaan lainnya.
"Handphone gue juga ketinggalan di mobil, Jen. Minta tolong ambil, ya," pesan Chaeyeon pada partnernya.
Lee Jeno pergi. Chaeyeon menyalakan robot penyedot debu dan membiarkan benda itu melakukan tugasnya sementara ia duduk disamping Jia sambil memangku Jio.
Selain suara dari penyedot debu, hanya ada ocehan anak-anak di ruangan itu. Chaeyeon sesekali terkekeh dengan ulah si kembar sebelum keduanya mulai bertengkar. Jia merangkak ingin dipangku Chaeyeon, gadis kecil itu mendorong adik laki-lakinya untuk minggir tapi Jio merengek marah pada sang kakak dan memegang erat Chaeyeon agar tidak lepas dari dari pangkuannya.
Tak mau pertengkaran kecil itu berlanjut, Chaeyeon meraih Jia untuk dipangku juga. Kini si kembar ada di masing-masing paha Chaeyeon.
Suara pintu yang terbuka membuat gadis itu menoleh. Lee Jeno masuk dengan semua barang bawaannya. "Tuh papa dateng, sana gangguin papa!" Chaeyeon menurunkan si kembar dan mereka langsung merangkak kearah Lee Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIT | Lee Chaeyeon x Lee Jeno
FanfictionChaeyeon dan Jeno terlibat bersama untuk mengasuh bayi kembar dalam pelaksanaan program parenting yang diadakan oleh kampus.