bab 29 : sengatan lain

546 111 7
                                    

Kegiatan hari berikutnya adalah jalan-jalan disekitar daerah pantai yang mereka kunjungi. Seperti biasa pukul 6 pagi si kembar sudah didandani rapi, mereka pun sudah selesai sarapan. Lee Jeno mengeluarkan stroler, tapi Chaeyeon menggeleng. Membawa stroler akan merepotkan. Ia ingin membuat anak-anak lebih aktif belajar berjalan. Mereka sudah bisa berjalan dengan cepat saat dituntun. Tapi keduanya sama-sama belum bisa melangkah tanpa pegangan.

Jadi pagi ini Chaeyeon ingin mereka belajar sambil menikmati pemandangan serta udara segar, sinar matahari pagi hari juga baik untuk kesehatan. Lee Jeno setuju, ia kembali melipat stroler dan menyimpannya ditempat semula.

Hari ini Chaeyeon mengenakan dress sederhana, rambutnya dibiarkan tergerai dan hanya membawa tas selempang. Lee Jeno pun hanya membawa kamera yang terkalung dilehernya.

Mereka menggendong anak-anak sampai di luar hotel dan menurunkan si kembar untuk mulai berjalan. Chaeyeon menggandeng Jia yang melompat-lompat disetiap langkahnya. Gadis mungil itu selalu ceria sejak dibawa melihat pantai. Walau Jia memang ceria sepanjang waktu, namun kali ini gadis mungil itu terlihat semakin bahagia.

"Jia, ayo belajar jalan sendiri, ya?" Bujuk Chaeyeon sambil berjongkok menahan anak perempuannya agar berhanti sejenak. Ia memegang Jia, membuat Jia berdiri dengan seimbang sebelum perlahan melepaskan tangannya.

Gadis mungil itu bergoyang-goyang karena kehilangan pegangan, tangannya terulur mencoba meraih Chaeyeon yang menyemangati untuk melangkah kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis mungil itu bergoyang-goyang karena kehilangan pegangan, tangannya terulur mencoba meraih Chaeyeon yang menyemangati untuk melangkah kearahnya. Namun Jia masih ketakutan untuk melangkah sendiri. Wajahnya berubah cemberut jadi Chaeyeon meraihnya dan akan mencoba lagi nanti.

Ia mendongak pada Lee Jeno yang mengangkat kamera, rupanya lelaki itu telah mengabadikan momen. Jio melilit dikakinya. Dan Chaeyeon tertawa melihat anak lelakinya berusaha mekintas diantar dua kaki Lee Jeno.

Sambil menggandeng Jia, Chaeyeon berpindah ke depan partnernya dan kembali berjongkok.

"Jio, ayo sini jalan ke mama," katanya sambil bertepuk tangan untuk mengalihkan perhatian Jio.

Lee Jeno membantu mengarahkan Jio pada Chaeyeon. Lelaki itu melepasakan diri dari Jio yang sudah berdiri, tangannya mengapai-gapai mencari papanya tapi Lee Jeno agak menjauh. Anak laki-laki itu menoleh pada Lee Jeno kemudian pada Chaeyeon seolah kemanapun ia ingin pergi, ia harus melangkahkan kakinya untuk mencapai orang tuanya.

Kening Jio mengkerut membuat Chaeyeon terkekeh geli melihat tingkahnya tapi ia masih tetap berusaha mengalihkan perhatian Jio. Chaeyeon mengulurkan tangannya agar Jio bisa meraihnya. Namun setelah berdiri sekitar satu menit lamanya, bukannya melangkah entah pada Chaeyeon ataupun Lee Jeno, Jio malah memilih menjatuhkan dirinya untuk duduk.

Sontak hal itu membuat Chaeyeon maupun Lee Jeno serempak tertawa

"Ya Ampun," kata Chaeyeon bersamaan dengan Lee Jeno yang mengatakan, "banyak akal ya, kamu!" Sambil maju meraih tangan Jio, membuat anak lelakinya bangkit dari duduknya.

UNIT | Lee Chaeyeon x Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang