bab 11 : pemeriksaan rutin

805 143 12
                                    

Aula yang dipenuhi oleh para peserta program parenting memiliki nuansa yang ramai oleh obrolan orang dewasa, celotehan anak-anak, bahkan beberapa ada suara tangis yang berbeda.

Waktu menunjukan pukul 9 pagi, Chaeyeon dan Lee Jeno datang, si kembar ada di gendongan masing-masing. Mereka berdua cukup mencuri perhatian karena membawa dua bayi yang belum berumur satu tahun.

Hari ini keduanya memutuskan untuk tidak membawa stroller, terlalu menyusahkan membawa dua stroller, lagipula si kembar juga sedang ingin digendong.

Begitu di aula, Chaeyeon langsung menghampiri dua sahabatnya yang sedang duduk dan melambai kearahnya. Dua perempuan itu terlihat enjoy tanpa gangguan dari anak-anak. Kai, anak yang diasuh Karina, dan Jake, anak asuh Shuhua sedang bermain dengan partner mereka masing-masing.

Chaeyeon melihat di tempat duduk lain teman-teman Lee Jeno juga melambai pada lelaki itu mengajak untuk bergabung. Tapi Lee Jeno memilih untuk mengikuti Chaeyeon berkumpul dengan sahabatnya.

Si kembar sudah tidak asing dengan Karina dan Shuhua sehingga dua anak itu tidak begitu rewel. Bahkan Jio terlihat senang saat Karina menggendongnya. Yang marah justru Kai, anak lelaki itu langsung mengerucutkan bibir dengan sedih karena Karina menggendong orang lain. Tapi Yoshi langsung menenangkannya.

««UNIT»»

Sistem pemeriksaan rutin ini sudah diatur sejak awal. Mereka memiliki nomor urutan, atau bisa disebut nomor antrian. Nomor antrian milik Chaeyeon sendiri tidak berada diawal sehingga ia tidak begitu buru-buru.

Lee Jeno serta Eric juga sudah bergabung dengan teman-temannya membawa Jio dan Jake. Sedangkan Jia kini anteng bermain bersama Kai dan Yoshi.

Jadi, waktu luang bebas anak ini dimanfaatkan sedemikian rupa oleh tiga anak perempuan itu. Mereka mengobrol sambil menunggu giliran pemeriksaan.

Chaeyeon cerita perihal kunjungan kekasih Lee Jeno ke rumah dua hari yang lalu dan bagaimana mereka berakhir bertengkar.

"Emang gak tau malu tuh perempuan, marah-marah di rumah orang dan ngajak berantem yang punya rumah juga!" Seru Shuhua kesal. "Kalau gue jadi lo, Yeon. Gue jambak tuh rambutnya!" Lanjutnya.

"Ada bayi, Sha, gak boleh begitu!" Karina memperingati. Chaeyeon mengangguk setuju.

"Walaupun gue kesel banget sejujurnya, gue juga nahan emosi karena ada Jia Jio. Tapi setelah itu gue marah dan diemin Lee Jeno."

"Terus gimana?" Tanya Karina.

"Dia minta maaf, dia juga ngerasa bersalah kayaknya, soalnya sejak itu gue gak pernah denger lagi dia teleponan sama pacarnya. Dia juga terus deket sama si kembar. Dia sering tidur sama anak-anak."

"Dikamar lo?"

Chaeyeon mengangguk, "kan ada kursi tunggal gitu deket ranjang bayi. Jeno sering tidur disitu sekarang. Bahkan waktu si kembar tidur siang pun dia tetep nemenin."

"Lo jadinya gimana kalo ada dia di kamar lo?"

"Kalo siang biasanya gue diruang tengah. Tapi kalo malem ya gue juga tidur di kamar gue lah."

"Udah kayak pasutri pisah ranjang aja lo," celetuk Shuhua.

"Sekarang lo masih marah ke Jeno, Yeon?"

"Enggak kok, dibeberapa kesempatan dia selalu minta maaf. Dan gue rasa dengan sikap dia yang lebih jagain dan ngurus anak-anak udah bisa dianggap sebagai penebusan. Jadi sekarang kita oke oke aja."

««UNIT»»

Sudah waktunya giliran pemeriksaan. Lee Jeno datang menghampiri Chaeyeon dengan Jio di lengan. Chaeyeon pun langsung mengambil Jia dari Yoshi, melambai pada Kai yang sedih karena teman mainnya harus pergi, untungnya Jake datang.

UNIT | Lee Chaeyeon x Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang