bab 12 : titik balik

821 135 15
                                    

Menunggu itu membosankan. Baik Chaeyeon atau orang lain pun merasakan hal yang sama. Sudah lima jam dari jam 9 sampai sekarang jam 2, kegiatan pemeriksaan rutin belum juga selesai.

Harusnya mereka bisa kembali ke unit sejenak untuk istirahat sementara menunggu setiap peserta selesai melakukan pemeriksaan. Tapi waktu berkumpul dengan teman-teman tidak datang setiap waktu seperti dulu, sehingga banyak dari mereka tetap berada di aula untuk berkumpul bersama para sahabat.

Sofa duduk yang Chaeyeon tempati kali ini lebih luas untuk bisa menampung lebih banyak orang karena teman-teman Lee Jeno juga ingin bergabung. Akhirnya enam pasangan beserta anak-anak kini bergabung dalam satu lingkar sofa duduk yang sama.

Jia dan Jio sudah bangun dari tidur siangnya. Jia masih anteng dipangkuan Lee Jeno, gadis kecil itu sepertinya dalam suasana hati yang tidak senang karena diam saja sejak bangun, tidak ceria seperti biasa, mungkin faktor banyak orang asing juga membuatnya kurang nyaman.

Berbeda dengan adiknya, Jio sekarang sedang melanglang buana ke setiap orang di lingkaran itu meski awalnya malu-malu, berjalan berpegangan pada lutut setiap orang yang duduk. Bahkan merangkak dibawah meja ditemani anak-anak yang lain.

Sambil memperhatikan anak-anak, para perempuan berbagi obrolan tentang perawatan kulit, rambut dan wajah, sedangkan para lelaki membicarakan musik.

"Pokoknya kalo lo bukan Karina, meskipun pake produk kecantikan yang sama, lo gak akan pernah bisa se-cakep dia," tukas Shuhua membuat Karina salah tingkah.

"Heejin juga mukanya mulus banget tau," kata Karina sebagai pengalihan.

Heejin tertawa, "bahagia deh gue dipuji cewek cantik."

"—dimarahin mak lampir! Padahal gue mau ambil gitar gue di rumah," Kim Sunwoo menggerutu.

Chaeyeon melirik Chaewon yang melotot pada partnernya, "gila aja pengen bawa gitar, yang ada sibuk sama gitarnya dan lupa ngurus anak!" gerutu Chaewon. Alhasil duo Kim itu berakhir dengan saling memberi tatapan galak pada masing-masing.

"Kalian kayak temen gue deh, love hate gitu sama partnernya," celetuk Karina.

"Kayak kenal, siapa ya?" Canda Chaeyeon sambil melirik Shuhua.

"Dih gue mah mana ada love hate love hate yang ada juga hate hate!" Seru Shuhua.

"Emang gue lagi ngatain lo?" Tanya Karina dengan wajah menyebalkan. Yang lain tertawa, tapi Shuhua manyun.

"Shuhua tuh covernya aja galak, padahal kalau di rumah soft banget, iya gak beb?" Goda Eric sambil menaik turunkan alisnya.

"Gak usah beb beb segala deh lo, bocah!" Kesal Shuhua.

"Hilih, ngambek. Padahal di rumah dipanggil beb juga gak protes," Eric semakin menggoda Shuhua sampai wajah gadis itu merah padam.

"Awas nanti cinlok," kata Jaemin.

"Udah cinlok itu mah," sahut Hyunjin.

««UNIT»»

Sayangnya keseruan bersama teman-teman harus terpotong oleh Jio yang tiba-tiba diam dan tidak bergerak.

"Jio kenapa tiba-tiba diem?" Semua orang teralihkan oleh omongan Lee Jeno, mereka serempak melihat Jio.

"Astaga, Jio, kamu ee ya, nak?" Ujar Chaeyeon gemas dan langsung mengecek bayi yang diasuhnya. Dan benar saja pampers Jio sudah penuh. Maka gadis itu langsung membawa Jio dan tas perlengkapannya ke toilet.

Melihat Chaeyeon akan pergi dengan Jio, Jia sontak merengek ingin ikut, tapi Chaeyeon kembali membungkuk menyejajarkan kepalanya dengan gadis mungil itu.

UNIT | Lee Chaeyeon x Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang