bab 1 : pengumumam

2.1K 182 4
                                    

"TIGA BULAN ITU LAMA!" Teriak Shuhua histeris. "Dan kita harus tinggal bareng sama partner yang enggak kita kenal dan ngasuh seorang anak? KITA GAK PERNAH NGASUH ANAK!"

"Sha, Lo berlebihan! Enggak akan semengerikan itu untuk ngasuh anak. Mereka lucu dan murni dan enggak bersalah dan menggemaskan dan .... Pokoknya gue mau punya anak yang lucu!" Argumen Karina ternyata tidak diterima dengan baik oleh Shuhua karena perempuan itu langsung ngegas dan marah-marah.

"Iya kalo dapet anak yang lucu, dan gak rewel, gak ngerepotin dan gak nakal. Gimana kalo kita dapet anak yang super bandel dan dapet partner yang gak bisa diajak kerja sama dan bikin gila tiap hari? DAN KITA HARUS TINGGAL SAMA MEREKA SELAMA TIGA BULAN!"

"Tapi yang namanya anak kecil pasti lucu, Sha!"

"TAPI LO HARUS NGURUS MEREKA 24 JAM SELAMA TIGA BULAN!"

"UDAH! Astaga, yang ada gue gila duluan sebelum ngerjain projek konyol ini," lelah dengan argumen dua sahabatnya yang enggak akan berakhir, Chaeyeon melotot galak pada keduanya.

Suara panitia dari pengeras suara kembali terdengar. Memanggil seluruh mahasiswa semester enam untuk berkumpul di aula.

"Mending buruan jalan ke aula sebelum kehabisan tempat duduk strategis," kata Chaeyeon lagi.

Akhirnya Shuhua dan Karina berhenti debat dan menyusul Chaeyeon yang sudah lebih dulu berjalan menuju aula.

««UNIT»»


Selama penyampaian pengumuman, selebaran kertas berisi seluruh instruksi dari projek yang sedang dijelaskan juga dibagikan agar seluruh mahasiswa bisa membaca lebih saksama.

Pendidikan Parenting yang telah menjadi mata kuliah umum semester ini ternyata memiliki tugas akhir yang mengharuskan para mahasiswa mempraktekan materi pembelajaran dengan program mengasuh anak secara langsung. Bukan hanya belajar teori semata.

Tidak tanggung-tanggung, kampus juga akan menyertakan nilai tugas ini kedalam syarat kelulusan, setara dengan skripsi.

Dari apa yang dijelaskan, Chaeyeon bisa menyimpulkan bahwa program ini penting dan sudah dipersiapkan sedemikian rupa.

Di awal semester memang sudah ada pengumuman bahwa hal semacam ini akan terjadi. Dimana mahasiswa akan belajar menjadi sosok orang tua yang baik bagi seorang anak.

Mereka tidak menyangka bahwa maksud dari belajar menjadi orang tua ini dalam artian menjadi orang tua yang sebenarnya.

Sehari sebelumnya mereka telah mengisi formulir dengan berbagai pertanyaan bahkan sampai pada pertanyaan kondisi keluarga dan hubungan dengan orang tua. Sehingga pihak kampus bisa mengatur pasangan yang cocok untuk mengasuh anak yang bagaimana.

Anak-anak yang akan mereka asuh berusia rentang satu sampai lima tahun. Mereka berasal dari beberapa panti asuhan. Selain untuk pembelajaran mahasiswa, program ini juga bertujuan agar anak-anak malang yang ditinggalkan di panti bisa mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua walau hanya sebentar.

Nantinya mereka akan dipilihkan partner yang cocok. Kemudian pindah ke sebuah rumah dimana mereka akan tinggal selama tiga bulan. Partner ini akan diberi waktu selama dua hari untuk berkenalan sebelum seorang anak dikirim ke tempat tinggal baru mereka.

Karena telah dirancang sedemikian rupa, pihak kampus menyediakan orang-orang yang sesuai dengan kebutuhan. Dokter untuk konsultasi tentang kesehatan. Satu minggu sekali mereka akan dikumpulkan bersama anak asuh untuk dilakukan pemeriksaan rutin. Kampus juga menyediakan psikolog untuk konsultasi kesehatan mental para mahasiswa jika diperlukan. Dan mereka bisa berkonsultasi secara rutin dengan para pengurus panti dimana anak itu berada.

UNIT | Lee Chaeyeon x Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang