bab 31 : kiss

882 122 24
                                    

(Cw : kissing)

Sesuai judul, chapter ini isinya ciuman doang.... Jadi, ya, yang belum cukup umur monggo minggat. Kalau enggak ya ditanggung resikonya sendiri ajalah

Chaeyeon yakin meskipun pertanyaan terakhir itu hanya ia suarakan dengan sebuah gumaman pelan, Lee Jeno masih tetap mendengarnya karena jarak mereka yang begitu dekat. Karena detik berikutnya setelah pertanyaan itu terucap, Lee Jeno langsung merengkuh pinggang Chaeyeon, membuat tubuh mereka menempel. Chaeyeon menyandarkan satu tangannya diatas dada partnernya sementar tangan yang lain berada dibahu lelaki itu.

Lee Jeno mendorong Chaeyeon pelan sampai punggungnya menabrak kaca jendela dibelakangnya. Tangan kanannya terangkat diatas kepala Chaeyeon sementara tangan lain yang tadi berada di pinggang Chaeyeon kini merambat naik, mengusap leher Chaeyeon dengan gerakan halus lalu merambat naik lagi ke pipi kemudian Lelaki itu mengusapkan ibu jarinya diantara bibir Chaeyeon.

Chaeyeon mengharapkan Lee Jeno untuk segera melahap bibirnya saat itu juga namun yang lelaki itu lakukan hanyalah mempermainkan Chaeyeon dengan mendekatkan bibir mereka tanpa segera menyentuhnya, melayang diatas bibir Chaeyeon yang membuat gadis itu menggeram. Tidak sabaran, Chaeyeon menarik lelaki itu agar menunduk kemudian menempelkan bibir mereka.

Chaeyeon bisa mendnegar kekehan Lee Jeno ditengah ciuman.

Ciuman mereka dekat. Mereka menekan dan melahap bibir satu sama lain. Meski Chaeyeon tidak memiliki pengalaman berciuman sebelumnya, tapi ciuman mereka terasa benar. Mungkin karena Lee Jeno memiliki banyak pengalaman dan sudah sangat terlatih. Ciuman mereka lembut dan lambat, tidak terburu-buru oleh nafsu, hanya fokus untuk menunjukan kasih sayang satu sama lain.

Chaeyeon pusing dengan sensasi menyenangkan yang ditimbulkan oleh ciuman mereka. Ia tidak tahu sudah berapa lama ciuman itu berlangsung, terasa seperti selamanya karena begitu pagutan mereka lepas, napas Chaeyeon memburu mencari oksigen yang terkuras habis dari paru-parunya.

Lee Jeno terkekeh, dan Chaeyeon merasakan panas merambati wajahnya. Ia yakin wajahnya sudah semerah kepiting rebus. Terimakasih pada pencahayaan yang redup.

Lengan Chaeyeon masih mengalung dileher partnernya, wajah mereka masih dekat, dahi mereka menempel. Lee Jeno menggoda Chaeyeon dengan menyentuhkan hidung mereka berdua.

"Lebih baik?" Bisik lelaki itu halus.

"Ya," jawab Chaeyeon tak kalah berbisik.

Lee Jeno kembali mempertemukan bibir mereka, melumat bibir bawah Chaeyeon sebentar kemudian kedua tangannya menangup wajah Chaeyeon. Lelaki itu mencium kedua pipi serta kelopak matanya lalu berakhir dengan kecupan ringan di ujung hidung.

"Ayo tidur, udah malem." Katanya.

Chaeyeon yakin malam ini dirinya akan mimpi indah. Untuk pertama kalinya sejak dipisahkan oleh kecangungan insiden ciuman malam itu, malam ini mereka bisa tidur bersama lagi dalam satu ranjang yang sama dengan anak-anak ditengah mereka.

««UNIT»»

"Lo sama kak Yeeun pernah pacaran?" Tanya Chaeyeon begitu perempuan itu menjauh.

Mereka bertemu dengan Yeeun lagi ketika sarapan. Perempuan itu datang hanya untuk menyapa, tidak lama karena dia memiliki janji dengan klien. Sejak kedatangan perempuan itu, Chaeyeon sudah memasang wajah tidak senang. Maka begitu perempuan itu pergi, Chaeyeon bertanya dengan sengit pada partnernya.

"Enggak. Kita cuma deket aja sebagai rekan satu organisasi dulu."

"Tapi kayaknya dia naksir lo."

"Kata temen-temen sih gitu. Tapi gak tahu, gue gak pernah ngajak dia pacaran karena emang gue gak pernah punya rasa lebih selain cuma rekan. Kenapa? Cemburu?"

UNIT | Lee Chaeyeon x Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang