bab 2 : Kekhawatiran

1.1K 147 4
                                    

Suara gemeretak tulang terdengar ketika Chaeyeon meregangkan persendian yang kaku akibat terlalu lama berada diposisi yang sama setelah berjam-jam. Duduk dengan kepala tertunduk, fokus pada bacaan yang sedang ia baca di perpustakaan sejak kelas berakhir.

Ada tiga buku tentang pendidikan parenting yang Chaeyeon ambil dari rak. Ia baru mulai membaca buku ke dua yang berisi tentang pola asuh anak sesuai usia. Tapi getaran ponselnya mengalihkan perhatian sehingga ia beranjak dari buku sejenak untuk melihat pesan.

Pesan dari Karina. Rupanya anak itu baru keluar dari kelas terakhirnya. Chaeyeon melihat jam, pukul 4 sore. Kelas Chaeyon sudah berakhir sejak pukul 2. Sudah dua jam ia berada di perpustakaan. Dengan helaan napas panjang, gadis itu bangkit. Meletakkan kembali satu buku yang telah sesesai ia baca dan membawa dua sisanya untuk dipinjam.

Setelah melakukan prosedur peminjaman buku, Chaeyeon berjalan menuju kantin. Disanalah Karina sedang menunggu untuk pulang bersama.

"Buku parenting?" Alis Karina terangkat melihat buku yang Chaeyeon bawa dari perpustakaan. "Rupanya minat lo terhadap program ini tinggi banget ya, Yeon," kekeh gadis cantik itu.

Chaeyeon memutar bola mata malas. "Lo tahu gue gak pernah main-main sama nilai gue. Jadi gue harus lebih banyak belajar tentang pendidikan parenting ini biar waktu prakteknya gue melakukan hal yang bener," kata Chaeyeon.

"Yang penting anak bahagia sih kalau gue. Gue akan melakukan apapun supaya anak yang gue asuh seneng dan nyaman tinggal sama gue," ujar Karina.

Dua gadis itu pulang setelah membeli minuman dari kantin. Kali ini hanya berdua, biasanya mereka bertiga dengan Shuhua dan tidak bisa dipisahkan. Namun Shuhua sudah pulang lebih dulu, gadis itu hanya memiliki satu kelas yang berakhir saat makan siang.

"Gue penasaran kita akan dikasih tempat tinggal kayak gimana. Gue juga penasaran siapa partner gue nanti."

Karina terus mengoceh tentang program yang akan berlangsung. Mengkhawatirkan hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dihindari menurut Chaeyeon.

Chaeyeon hanya mendengarkan, sesekali menimpali obrolan Karina sambil melanjutkan bacaannya, membiarkan Karina fokus menyetir mobil.

Diantar sampai rumah, Chaeyeon berterimakasih kepada sahabatnya. Setelah mobil Karina menghilang dari pandangan, Chaeyeon masuk. Langsung menuju kamar tidur karena rumah sangat sepi. Chaeyeon hanya tinggal dengan ayahnya, dan beliau masih bekerja.

««UNIT»»

"Gimana kuliah kamu hari ini?" Tanya Papa ketika keduanya beradi di meja makan untuk makan malam.

Chaeyeon sudah memasak udang asam manis serta tumis sayuran untuk menu makan malam. Ayah dan anak itu sepakat untuk selalu makan malam bersama di rumah atau di luar, intensitas bertemu keduanya sangat minim karena sang ayah sibuk bekerja. Sehingga hanya waktu makan malam lah yang bisa digunakan untuk mengobrol. Membicarakan apa saja, tentang kesibukan Chaeyeon di kampus, tentang pekerjaan ayahnya, tentang tujuan masa depan atau hanya bercerita tentang kucing tetangga yang selalu mampir bermain di kebun belakang rumah mereka.

"Biasa, tugas kuliah aku makin banyak," jawab Chaeyeon setelah menelan makanan di mulut.

"Jangan sering numpuk tugas, nak. Nanti malah enggak maksimal hasilnya karena ngerjainnya terburu-buru."

"Iya, itu juga semaksimal mungkin Chaeyeon atur waktu. Cuma karena sebentar lagi menuju program parenting yang pernah Chaeyeon bilang itu, jadi Chaeyeon juga harus luangin waktu buat nambah wawasan tentang parenting."

"Oh iya, program itu. Gimana? Minggu depan kamu udah harus pergi ke tempat baru?"

Chaeyeon mengangguk, kemudian meletakkan sendok dan duduk lebih tegap menghadap ayahnya, "nanti papa sendirian di rumah," kata anak itu.

UNIT | Lee Chaeyeon x Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang