"bawaan kamu sedikit banget," komentar papa saat Chaeyeon keluar dari kamar dengan koper kecil yang mengikuti dibelakang secara otomatis.
"Chaeyeon cuma bawa yang dibutuhin doang, papa."
"Tapi kamu bakal pindah rumah selama tiga bulan, emang cukup kalau cuma bawa barang segitu? Itu cuma baju atau udah termasuk segala keperluan kamu juga?" Tanya papa lagi.
"Udah semua, pa. Tas make up doang yang aku pisahin. Aku yang mau pindah kok papa yang ribet sih, ah!" Ujar Chaeyeon setengah heran.
"Ya udah iya, sekrang ayo papa anter ke kampus."
Hari ini, Chaeyeon dan peserta program parenting lainnya akan segera pindah ke tempat tinggal baru yang telah disediakan. Mereka akan pergi bersama-sama. Sehingga semua peserta harus kumpul di kampus terlebih dahulu.
"Nanti kirim alamat tempat tinggal baru kamu, lalu kalo butuh apapun langsung telpon papa. Kalian diijinin terima tamu dari luar kan?"
Chaeyeon mengangguk, "nanti Chaeyeon juga sering main ke rumah. Kita enggak diharuskan stay setiap saat di sana, kok, jadi masih bisa pergi kemana-mana."
"Nanti bawa anak mu juga kalau main," goda papa.
"Papa apaan sih!" Seru Chaeyeon.
Selesai perpisahan ala-ala dengan sang papa, Chaeyeon keluar dari mobil dan berjalan ke halaman kampus dimana sudah ada lumayan banyak orang berkumpul. Gadis itu menghampiri Karina yang sudah datang lebih awal. Duduk diatas koper besar yang disandarkan dipilar bangunan.
"Bawaan lo dikit banget!" Protes Karina.
"Kita enggak pergi ke luar negeri, Rin. Ngapain bawa banyak barang? Kalo kurang sesuatu kan bisa balik ambil di rumah."
"Iya juga sih, cuma gue bingung bawa apa. Jadi gue bawa apapun yang ada di kamar gue."
Chaeyeon hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya. Kemudian pandangannya mengedar pada sekitar. Memperhatikan para peserta yang sudah datang juga. Kebanyakan dari mereka membawa koper besar seperti Karina. Chaeyeon juga melihat tiga bus besar yang terparkir disana. Bus yang akan mengantar mereka ke tempat baru.
Gadis itu menoleh saat seseorang menghampiri. Lee Jeno datang dengan tas ransel dipunggung, dan tidak membawa apapun selain itu.
"Hai," sapa lelaki itu. "Hai," Chaeyeon menjawab.
Chaeyeon menyadari pandangan beberapa orang teralih untuk memperhatikan dirinya, lebih tepatnya mungkin memperhatikan Lee Jeno.
Karena Chaeyeon dan Lee Jeno menjadi peserta terakhir yang dipanggil pada pengumuman kemarin, belum ada yang tahu tentang pengaturan partner ini selain teman-teman Chaeyeon yang langsung diberi tahu begitu dia keluar dari aula. Sehingga wajar apabila beberapa orang terkejut. Bahkan ada yang terang-terangan berkomentar.
««UNIT»»
Satu jam perjalanan menuju gedung apartemen yang akan menjadi tempat tinggal baru.
Selama diperjalanan, para peserta telah diberitahu dimana unit milik mereka serta telah dibagikan akses masuknya juga sehingga begitu sampai, mereka langsung menuju ke tempat masing-masing.
Ada delapan puluh pasangan yang disebar dibeberapa lantai gedung. Chaeyeon dan Lee Jeno menempati unit yang ada di lantai 12. Berpisah dengan dua sahabatnya yang sama-sama tinggal di lantai 7.
Semua orang yang ada di lift sudah turun lebih dulu, sisa Chaeyeon dan Lee Jeno yang masih menunggu lift sampai di lantai 12. Keduanya menyadari bahwa hanya mereka yang tinggal disana. Tidak ada peserta lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIT | Lee Chaeyeon x Lee Jeno
FanfictionChaeyeon dan Jeno terlibat bersama untuk mengasuh bayi kembar dalam pelaksanaan program parenting yang diadakan oleh kampus.