"gue marah dengan ketidakadilan ini! Kenapa yang pacaran bisa jadi partner begitu aja sedangkan partner kita yang jomblo akan diatur sesuai keinginan panitia?" Shuhua seperti biasa menggerutu dan marah-marah.
"Itu make sense, Sha. Coba lo bayangin kalo lo punya pacar tapi pacar lo harus berpartner sama orang lain, apa gak ribut terus mereka karena saling curiga satu-sama lain?" Dan seperti biasa, Karina selalu ada untuk berpikir lebih logis dan memberikan pandangan yang positif untuk sahabatnya.
"Tetep aja gak adil! Harusnya kita juga dibolehin milih partner sendiri!" Seru Shuhua keras kepala.
"Dan siapa yang akan lo ajak jadi partner?" Tanya Chaeyeon dengan alis terangkat. "Lo gak punya temen cowok yang akrab yang bisa lo ajak kerjasama untuk nanganin program ini!"
Shuhua langsung menghempaskan tubuhnya di tempat tidur Karina, mengerang keras dan merengek karena Chaeyeon benar.
"Makanya punya pacar!" Seru Karina dengan tawa lepas.
Tiga anak perempuan itu sedang ada di kamar Karina. Kamar paling nyaman untuk mereka berkumpul dan menginap.
"Besok, Sha. Kita akan tahu siapa partner kita siapa tahu nanti parner lo akan berevolusi jadi pacar, kan gak ada yang tahu," kata Karina. Menggulung tubuh sahabatnya dengan pelukan erat yang membuat Shuhua protes.
"KARINA! GUE GAK BISA NAPAS!" Bentak Shuhua, tapi Karina masih enggan melepaskannya sambil tertawa-tawa, senang sekali menjahili sahabatnya. Chaeyeon yang duduk di kursi santai dekat jendela ikutan bangkit dan menubruk dua sahabatnya diatas tempat tidur.
Setelah beberapa menit berusaha sekuat tenaga, Shuhua akhirnya mampu menggulingkan kedua sahabatnya. Dia duduk dan terengah-engah.
"Tiga bulan kita gak bakal kumpul begini lagi," kata Karina dengan wajah cemberut.
"Lebay!" Seru Shuhua. "Kita akan dikasih tempat tinggal yang deketan satu sama lain, tahu!" Lanjutnya.
"Kata siapa?"
"Gue denger gosip lah, desas-desus yang beredar. Katanya tempat tinggal kita nanti itu ada dalam satu gedung apartemen gitu. Biar panitia gak perlu repot kalau kunjungan rutin."
"Kita lihat besok aja, kayaknya akan dikasih detailnya juga. Terus lusa kita pindahan ke tempat baru."
««UNIT»»
Esok harinya, semua mahasiswa yang mengikuti program parenting kembali dikumpulkan di aula.
Tiga perempuan yang bersahabat itu duduk berjejer dibangku deretan kedua dari depan. Shuhua rupanya sangat semangat dengan hari ini sehingga anak itu menyeret kedua sahabatnya untuk duduk di depan.
"Terlihat bersemangat kalian semua," kata salah satu panitia di depan sana.
"JELAS!" Teriak Shuhua. Membuat panitia di depan tertawa.
"Tidak sabar mengetahui dengan siapa kalian berpartner?"
"YAA!!" Seruan dari banyak mahasiswa bergema di aula.
"Setelah pengumuman partner ini, kalian bisa langsung menemui partner kalian untuk berkenalan serta berdiskusi tentang program. Tapi sebelum sampai disana, kami akan memberikan pengumuman mengenai tempat tinggal terlebih dahulu."
"Di pengumuman sebelumnya, kami sudah memberikan detail tentang adanya pemeriksaan rutin orang tua dan anak. Nah, mungkin kalian akan bertanya-tanya kemana harus pergi untuk pemeriksaan ini."
"Bukan panitia yang datang langsung ke rumah?" Tanya salah satu mahasiswa.
"Tidak, panitia hanya akan datang pada waktu tidak terduga untuk pengecekan. Apakah ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Tapi untuk pemeriksaan rutin, kalian yang harus datang sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIT | Lee Chaeyeon x Lee Jeno
Hayran KurguChaeyeon dan Jeno terlibat bersama untuk mengasuh bayi kembar dalam pelaksanaan program parenting yang diadakan oleh kampus.