Melihat gedung apartemen yang menjulang setelah lelah menyetir dalam perjalanan panjang, Chaeyeon menipiskan bibir terseyum lembut. Rasanya seperti kembali kerumah. Gadis itu menoleh pada teman-temannya yang masih tertidur dan mendengus geli, mereka tidur seperti mati. Ketika sampai di parkiran barulah Chaeyeon membangunkan keduanya.
Karina adalah yang pertama membuka mata karena sadar mesin mobil sudah berhenti. "Udah sampe?" Gumam Karina dengan suara serak khas bangun tidur, dia menoleh pada kursi belakang untuk membangunkan Shuhua. "Shaaaa, bangun," ujar Karina. setengah merengek.
Chaeyeon membiarkan Karina membangunkan Shuhua sementara dirinya turun dari mobil, mula-mula ia meregangkan tubuhnya terlebih dahulu dan terkejut dengan beberapa kretekan yang terdengar dari tulangnya lalu Chaeyeon langsung menuju bagasi untuk menurunkan bawaan mereka berupa bingkisan berisi oleh-oleh.
Shuhua dan Karina menghampiri Chaeyeon dan memisahkan mana milik mereka masing-masing.
Waktu menunjukan hampir tengah malam. Memastikan kembali bahwa mobil sudah terkunci dan segala barang mereka tidak tertinggal, barulah ketiganya masuk ke gedung apartemen.
"Girls, makasih ya udah nurutin wishlist gue hari ini. Gue seneng banget," kata Shuhua sebelum dirinya bersama Karina keluar dari lift begitu lift terbuka di lantai unit yang mereka tinggali.
"Anytime, Sha. Gue juga seneng bisa ngabisin waktu sama kalian berdua hari ini," sahut Chaeyeon. Mereka melambai tangan sebagai perpisahan meninggalkan Chaeyeon yang masih harus melewati beberapa lantai lagi untuk sampai di unit miliknya.
Chaeyeon merogoh tas kecil dimana dirinya menyimpan kunci apartemen. Ia tak ingin membangunkan Lee Jeno karena sudah malam, lelaki itu pasti sudah tidur mengingat panggilan telepon mereka berakhir karena Lee Jeno yang sudah menguap.
Masuk kedalam apartemen, Chaeyeon menemukan semua lampu mati sehingga ia meraih ponsel dan menyalakan flash untuk membantunya melangkah menuju kamar.
Lee Jeno malam ini tidur dikamar Chaeyeon, lelaki itu ingin menemani si kembar katanya. Jadi Chaeyeon tidak terkejut menemukan partner sekaligus kekasihnya itu meringkuk tenggelam dibawah selimut tempat tidur.
Chaeyeon menurunkan barangnya di lantai disisi tempat tidur, gadis itu membungkuk untuk membubuhkan kecupan ringan dipelipis kekasihnya dan pergi untuk membersihkan diri sebelum tidur meskipun ia sudah sangat mengantuk.
Air hangat cukup membuat tubuh pegalnya merasa rileks, Chaeyeon bersenandung kecil dalam kegiatan mandinya. Setelah selesai dengan ritual malamnya, mandi dan menerapkan perawatan wajah, Chaeyeon kembali ke tempat tidur, berbaring disisi Lee Jeno dengan perlahan agar tidak membangunkannya.
Begitu Chaeyeon sudah nyaman berbaring dan memejamkan mata, gadis itu merasakan sebuah tangan melingkar dipinggangnya dan tubuh Lee Jeno merapat untuk memeluknya.
"Kamu pulang. Aku kangen," gumam Lee Jeno seraya mendusalkan wajahnya diperpotongan leher Chaeyeon. Gadis itu terkekeh menghadapi kelakukan kekasihnya itu, mengeratkan pelukan mereka dan mengusap-usap punggung Lee Jeno.
"Udah pulang, sekarang tidur lagi!"
««UNIT»»
Pagi hari diawali dengan tangisan Jia Jio. Tidak biasanya. Chaeyeon yang sedang membuat sarapan langsung meninggalkan dapur untuk menghampiri anak-anaknya. Didalam kamar Lee Jeno sudah menimang keduanya dalam gemdongan berusaha menenangkan.
"Loh, anak mama kenapa pada nangis ini?"
Lee Jeno berbalik dan si kembarpun ikut menoleh pada Chaeyeon lalu bersamaan keduanya mengulurkan tangan minta digendong.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIT | Lee Chaeyeon x Lee Jeno
FanfictionChaeyeon dan Jeno terlibat bersama untuk mengasuh bayi kembar dalam pelaksanaan program parenting yang diadakan oleh kampus.