14. bungee jumping 🌁☄️

257 146 330
                                    

Sebelum baca...
Minta vote. Komen. Atau bahkan follow, boleh gak nih?

____________________________________

Aku gak mau gede. Gede itu enggak enak (dewasa)

-Regan

____________________________________

*
*
*
*

Hari ini hari libur. Hari di mana Regan dan teman-teman akan pergi jalan-jalan.
Regan juga sudah mengirim alamat rumahnya dan mereka akan pergi sekitar jam sembilan, supaya nanti di sana bisa menghabiskan banyak waktu. Semalam Regan juga sudah memberitahu Neneknya kalau ia akan pergi jalan-jalan bersama teman sekolahnya.

Regan memutuskan untuk segera mandi. Entahlah sekarang jam berapa, tapi ia akan siap-siap se-awal mungkin. Setelah mandi, ia melihat Neneknya yang tengah masak. Regan langsung menghampiri Neneknya.

"Nenek cantik lagi masak apa?" Suaranya terdengar lembut. Ia berdiri di samping Neneknya.

Perempuan tua itu terkekeh pelan, "telur dadar aja," jawabnya sambil membalik telur agar matangnya merata.

"Nenek udah tua gini kok di bilang cantik sih." Rasanya agak memalukan. Kulitnya sudah kendor dan keriput berada di mana-mana. Badannya juga kurus dan rambutnya yang beruban tergerai dengan kusut. Bisa-bisanya cucunya itu malah memuji dirinya cantik padahal penampilannya saja seperti ini.

Tak lama telur itu pun matang. Nek Tuti memindahkan semua telur itu ke atas dua piring kosong dan menaruhnya di meja makan. Mereka pun duduk bersama.

"Segini kurang?" tanya Nenek sebelum  menaruh nasi itu ke piring cucunya.

"Enggak."

Kemudian barulah Neneknya menaruh nasi ke dalam piring Regan.

" Enak...." puji Regan di sela-sela mengunyah makanan.

Nenek itu tersenyum kemudian ia juga makan.

"Makan yang banyak. Biar cepet gede."

"Gak mau. Lagipula gede itu enggak enak. Tapi aku udah gede sih, aku udah anak SMA."

"tapi, di mata Nenek, sampai kapan pun dedek bakalan jadi anak kecil terus." Nek Tuti mengelus puncak kepala Regan dengan tangan kirinya yang bersih.

Regan hanya mengangguk sambil terus mengunyah. Pipinya menggembung lucu.

Selesai makan, Nek Tuti pamit pada Regan karna ia akan berjualan. Dan, Regan di rumah sendirian menunggu kedatangan temannya. Kucingnya juga sudah ia beri makan kok.

Tok tok tok

Mendengar suara ketukan, Regan langsung pergi ke arah pintu depan. Dan saat membukanya, ternyata itu mereka.

"Udah siap Gan?" tanya Sea.

"Udah kok."

"Yaudah ayok berangkat."

Tak di sangka, saat mereka akan pergi, Ilo malah mengikutinya.

"Itu kucing punya lo?" tanya Fia. Ia cukup tertarik dengan hewan berbulu.

Regan memandangi kucingnya, "Iya."

"Kamu jangan ikut," ucapnya pada Ilo. Entahlah Ilo akan paham maksud Regan atau tidak.

Ilo terus mengikuti mereka dengan ekor yang ia kibaskan tanda senang. Regan kemudian menyeret kucingnya masuk ke dalam rumah.

 Regan kemudian menyeret kucingnya masuk ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
cukup kamu! {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang