21. ngeeng🏍️

189 86 117
                                    

Aku bakal merasa di hargai sekali sama kamu kalau kamu mau pencet tombol

Vote, komen, bahkan follow.

____________________________________

Regan menarik stang ke belakang dengan gerakan tiba-tiba dan begitu kencang hingga bagian depan motor itu terangkat.

Regan menarik stang ke belakang dengan gerakan tiba-tiba dan begitu kencang hingga bagian depan motor itu terangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARGHHHHH!" teriak keduanya reflek. Seisi parkiran langsung memandang ke arah mereka yang motornya tiba-tiba melaju kencang.

Regan melepaskan pegangannya dan menarik rem sehingga motornya berhenti. Sekarang bagian belakang motor yang malah terangkat. Beberapa orang yang melihatnya langsung berkata "wow" dengan wajah kagum.

Karna tiba-tiba berhenti, dahi Fia langsung menubruk punggung Regan. Tapi, malangnya Regan, benjol di dahinya tak sengaja menubruk bagian motor yang di sana tertera kecepatan atau jumlah bensin. Regan memekik tertahan. Lalu keseimbangannya hilang. Motor itu oleng. Regan tak sempat menahannya dan mengakibatkan mereka berdua jatuh ke aspal.

Fia duduk sambil menahan sakit di siku tangannya. Dengan wajah khawatir dan menahan sakit, Regan mendekati Fia.

"Fia! Kamu gak papa?" Matanya melotot saat melihat siku Fia yang mengeluarkan darah, "Fia! Siku kamu berdarah! Maafin aku. Maaf."

Fia meringis pelan memandangi luka itu. Kemudian jarinya menunjuk motor Andra yang tergeletak di aspal. "Motornya di standarin dulu."

Regan menurut. Lalu setelahnya ia kembali mendekati Fia. "Fia, kita harus ke UKS buat obatin luka kamu." Regan membantu Fia berdiri dan membawanya menuju UKS. Wajahnya penuh dengan rasa takut dan khawatir.

Regan menyuruh Fia duduk sementara dirinya pergi ke kotak obat. Lelaki itu dengan telaten membersihkan luka pada siku Fia sambil terus menggaungkan kata "maaf". Ketara sekali bahwa ia merasa sangat amat bersalah.

"Fia, maafin aku. Aku gak sengaja. Pasti sakit banget, ya? Maafin aku," kata Regan yang sedang menempelkan kapas pada luka Fia. Wajahnya nampak menahan sakit ketika benjol di dahinya kembali berdenyut. Regan menggigit bibir bawahnya dengan keringat tipis yang ada di dahi.

Melihat Regan yang nampak tak tenang, Fia menaruh tangannya pada puncak kepala Regan. Lelaki itu mendongak dengan wajah bingung tapi masih terdapat rasa bersalah dalam sinar matanya yang terlihat sedih. Fia tersenyum tipis. "Lo tenang aja. Gue gak papa. Ini cuma luka kecil."

"Maaf...." lagi-lagi Regan mengatakan kata itu.

"Shhh," gumam Regan kala rasa sakit itu tak kunjung reda. Ia telah selesai mengobati luka Fia.

"Makasih," ucap Fia tulus disertai senyuman lembut.

Tapi, ucapan itu tak membuat Regan merasa tenang. "Sekarang masih sakit gak?"

"Enggak. Gue baik-baik aja. Sekarang gue yang nanya, lo gak papa? Dari tadi kayak nahan sakit."

Regan memegang dahinya. "Dahi aku sakit lagi. Tadi kebentur motor keras banget. Nyut-nyutan terus, jadi bikin agak pusing dikit."

cukup kamu! {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang