18. keluarga? 👪

227 114 198
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak pake vote, komen, follow ya?😜
____________________________________

Terkadang orang tua terlalu mementingkan nilai dan malah melupakan mental.

Fia&Sea

____________________________________

Tangisan Regan tidak berlangsung lama. Fia menyuruh lelaki itu untuk tidur setelah melihat wajahnya yang nampak lelah. Supaya tidak kebablasan, Fia menyuruh Regan untuk tidur sekitar sepuluh menit. Waktunya di batasin oleh alarm. Regan tertidur di atas paha Fia dengan badan meringkuk seperti janin. Fia yang gemas tak bisa menahan diri untuk tidak mengacak rambut Regan.

Fia jadi punya ide yang cukup bagus. Ia mengambil hp di rok nya dengan super hati-hati agar Regan tidak terbangun.

Cekrek

Fia memotret Regan yang tengah tidur. Foto ini bisa ia jadikan bahan untuk menggoda Regan. Lagian Regan juga dulu mengatai dirinya pendek.

Astaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Astaga ... Sepertinya Fia harus memikirkan julukan menghina pada Regan berdasarkan foto ini. Ada yang punya saran? Sini komen.

Regan tidur dengan sangat tenang seolah tidak ada beban. Padahal tanpa ia tahu,
Fia telah memotret dirinya untuk di jadikan bahan candaan sampai akhir zaman.

Suara alarm berbunyi. Tandanya sepuluh menit sudah terlewati. Regan membuka mata dan memandangi wajah Fia dari bawah. Gadis itu nampak tertawa kecil menatap handphonenya. Tapi, satu tanganya juga mendarat di rambut Regan, nampak memainkannya.

"Fia...," panggilnya dengan suara serak khas bangun tidur.

Fia mematikan handphonenya dan menyimpannya di saku. Ia menatap wajah Regan, membuat tatapan mereka bertemu. "Udah bangun?"

"Regan belum bangun. Kebetulan ini cuma sukmanya yang bangkit," jawab Regan ngawur.

Menyadari pertanyaannya yang bodoh itu, Fia tertawa canggung.

Regan bangun lalu duduk bersila. Rambutnya acak-acakan karna terus di mainkan oleh Fia. Regan mengucek matanya lalu kembali menguap. Ia bengong sebentar mengumpulkan beberapa nyawa yang terasa keluar saat dirinya tidur. Ia juga melakukan peregangan. Gak mantap kalau habis bangun tidur gak drama kejang-kejang dulu.

Melihat rambut Regan yang berantakan karna ulahnya, Fia memilih merapikannya. Fia berdiri di hadapan Regan dengan lututnya. Setiap celah di jari, ia jadikan bagai sisir instan. Regan hanya diam, memandangi wajah Fia dari bawah dengan wajah bangun tidurnya yang lucu.

Regan mencekal lengan Fia. Menghentikan pergerakannya. "Fia, aku bukan anak kamu. Aku bisa beresin rambut aku sendiri. Jadi, kamu gak perlu lakuin hal itu. Soalnya.., " Regan memberi jeda. Menatap Fia serius. "Aku anaknya gampang baper." Suaranya rendah dan terdengar agak berat.

cukup kamu! {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang