35. salah target ❌

132 46 32
                                    

Notifikasi mu penyemangat ku. Jadi, aku berharap kamu bakal tinggalkan jejak di ceritaku. 🔥❤️

Terimakasih sudah baca sampai chapter ini❤️💐🌹🌺

____________________________________

Regan bisa melihat Fia yang belajar dengan serius. Ulangan harian Biologi di lakukan di jam pertama. Regan juga ikut belajar di bangkunya. Memastikan bahwa semua materi yang semalam ia pelajari, teringat di otak. Andra dan Reza nampak tengah berbincang bersama.

Tak lama Guru Biologi memasuki kelas. Membuat suasana seketika berubah tegang.

"Ambil sobekan kertas. Tulis nama, kelas, nomor absen dan mata pelajarannya." Perintah itu membuat semua murid langsung menurutinya.

Ia mulai membacakan soal yang berjumlah sepuluh untuk anak muridnya tulis. Memberikan waktu satu jam untuk menulis sekaligus mengerjakannya. Satu jam lainnya di gunakan untuk mencocokkan jawaban sekaligus memasukkannya ke dalam nilai ulangan harian.

Fia dan Regan nampak mengerjakan soal dengan lancar. Ya, karna mereka belajar.

"Pstt ... Pst ... Regan," panggil Reza, mendesis.

Regan memilih abai dan fokus mengerjakan soal. Pasti Reza akan meminta jawabannya seperti yang selalu ia lakukan dari dulu. Dan bodohnya, Regan akan memberikan jawaban miliknya karna takut pada anak itu. Tapi sekarang, Regan tidak akan melakukannya lagi.

Reza menjadi kesal karna Regan yang tak menanggapi. Ia menyobek kertas ukuran kecil lalu melemparkannya pada Regan. Lagi-lagi Regan mengabaikannya.

"Buka bangsa*." Nada suaranya memaksa.

Regan menghela nafas berat kemudian membuka kertas itu. Di sana tertulis kalimat, "kasih gue jawaban punya lo, SEMUANYA!"

Jadi, Reza mau menyontek jawaban Regan? Idih, ogah banget!

"Bu Guru! Reza mau menyontek jawaban saya! Ini buktinya!" teriak Regan, melaporkan. Ia mengacungkan kertas kecil agar Bu Guru melihatnya.

"Sialan lo!" hardik Reza. Sedikit terkejut namun juga tak suka. Sebenarnya kenapa Regan jadi berani melawan padanya?!

Bu Guru mendekat. Mengambil kertas dari Regan yang menunjukan bahwa Reza berniat menyontek darinya. Membacanya. Matanya mendelik tajam pada Reza lalu menyobek kertas ulangan harian milik Reza.

"Saya kasih nilai nol untuk kamu karna menyontek!" ucapnya murka. Setelahnya kembali duduk di kursi.

"Jangan ada yang menyontek! Atau hasil ulangannya saya beri nilai nol!"

Regan tersenyum puas dan kembali fokus pada tugasnya.

"Awas lo Regan!" kata Reza, lirih. Namun penuh dengan hawa kebencian sekaligus marah dari raut wajah dan nada suara yang di tekankan.

Reza mengacak rambutnya, frustasi. "Sialan!"

Setelah beberapa menit, Regan telah selesai menjawab semua soal yang di berikan. Ia orang pertama yang telah menyelesaikannya. Regan meregangkan ototnya.

"Yang sudah selesai bisa langsung di kumpulkan ke meja saya. Setelah itu menunggu temannya di luar kelas. Tapi jangan kemana-mana. Apalagi kantin."

Regan berdiri dengan kertas jawaban miliknya. Menaruhnya di atas meja Guru.

"Boleh bawa hp gak, Bu?" Guru itu mengangguk.

Regan mengambil handphone lalu menunggu di luar kelas. Bersandar pada dinding lalu melihat sesuatu di YouTube.
Selang beberapa menit, Fia keluar.

cukup kamu! {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang