26. uks 🤒

211 73 90
                                    

Makasih sudah baca sampai chapter ini.

Tolong tinggalkan jejak ya!

____________________________________

Aku telah kehilangan sosok yang berharga


-Cukup kamu!-

____________________________________

Fia menjenguk Regan di UKS dengan sebotol air minum dan bubur di tangannya, lalu meletakkannya di atas nakas. Regan masih terbaring dengan balutan selimut di tubuhnya. Fia duduk di sisi ranjang, lalu menempelkan telapak tangannya pada dahi lelaki itu. Fia terpaku, mengamati lamat wajah Regan yang sedang tertidur tenang. Wajahnya yang masih agak pucat, membuatnya iba. Tak lama mata Regan terbuka. Membuat mereka saling bertatapan. Fia langsung menarik kembali tangannya yang sedari tadi masih menempel di dahi.

Regan bangun lalu duduk.

Fia berdehem canggung, "gimana? Udah baikan?"

"Yaa, seperti yang kamu lihat saja." Regan tersenyum tipis.

"Oh, sakit jiwa."

"Enggak gitu juga kali!" Regan merengut kesal. "Si pendek ini ngeselin!" gumam Regan.

"Siapa yang lo bilang pendek?!" tanya Fia ngegas.

"Orang yang pernah make jaket aku terus badannya menciut," regan tertawa. "Lucu banget jadi mungil."

"Kayak otak lo!" hina Fia tak mau kalah.

"Lo kalo masih hina gue pendek, gue jual di shopee. Gue punya foto lo!"

"Emang berani? Coba aja lakuin." Regan tersenyum meremehkan. Ia bahkan sudah melipat tangannya di depan dada dengan wajah meledek.

Fia mengutak-atik handponnya. Lalu setelahnya menunjukan layar handphone pada Regan. Ia beneran menjual Regan di shopee dengan deskripsi "satwa langka keluaran terbaru" dengan harga cuma Rp. 5.000.

Regan tak mempercayai hal itu. Ia lantas mengecek di handphonenya sendiri dan ternyata beneran ada.

"Kenapa harga diriku semurah ini? Minimal kalau mau ngejual, yang mahalan dikit dong!" Kesal Regan.

Lalu sebuah notifikasi muncul di handphone Fia.

"ANJIR! ADA YANG BELI!" pekik Fia dengan wajah melotot tak percaya. Dan setelah di cek, ternyata itu Regan sendiri.

"Aku abis beli diriku sendiri. Lagian kenapa kamu iseng banget sih fotoin aku? Mana di jual lagi"

"Jangan-jangan kamuu-..."

"Gue gak suka sama lo!" potong Fia, takut Regan salah paham. Nada suaranya bahkan naik satu oktaf. Terpaut malu karna di satu sisi ia ketauan memotret orang lain tanpa tujuan, dan malah membocorkan rahasianya pada pemiliknya langsung.

"Gak ada yang nanya. Kok Fia bisa mikir ke situ? Aku malah mikirnya kamu bakal nyantet aku karna aku suka ngejek kamu."

Fia menghapus foto regan di depan orangnya langsung. "Udah gue hapus fotonya. Jadi jangan mikir aneh-aneh."

"Oh iya, gue bawain bubur buat lo. Cepet di makan, keburu dingin nanti." Fia menyerahkan bubur itu.

"Makasih, maaf ngerepotin kamu. Berapa, Fia? Biar nanti aku ganti."

"Gak usah. Jangan maksa buat bayar."

"O-oke kalau begitu. Terimakasih." Lalu Regan mulai memakan bubur itu. Baru dua sendok, perutnya langsung bergejolak mual. Regan mengambil minum dan meminumnya dengan rakus. Kemudian ia menyeka bulir air di sekitaran mulut dengan seragamnya.

cukup kamu! {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang